Kamis, 14 Mei 2009

Sate Maranggi Cibungur

Warung Sate Cibungur ini berlokasi di Purwakarta, ga jauh dari pintu keluar toll Cikampek ke arah Bandung. Tempat makan yang posisinya di antara pohon-pohon jati ini hampir tidak pernah sepi dari pengunjung, terutama di akhir pekan dan hari libur. Banyak orang yang datang khusus untuk makan aja.

Sebelum ada toll Cipularang, di sepanjang jalan ini banyak terdapat rumah makan target singgah orang-orang yang menuju ke berbagai daerah, salah satunya ke Bandung. Tapi setelah toll Cipularang beroperasi, rute ini jadi jarang dilalui kendaraan-kendaraan, sehingga rumah makan - rumah makan tersebut satu persatu mulai gulung tikar gara-gara sepi pengunjung. Nah.. si warung Cibungur ini salah satu dari rumah makan yang tetap survive walaupun rute purwakarta ini tidak seramai dulu lagi.

Spesialisasi dari warung makan Cibungur ini adalah sate maranggi (sapi & kambing) & es kelapa muda (yang konon kabarnya kelapa-kelapa nya adalah kelapa pilihan yang di supply dari suatu tempat di mana gitu... lupa he3..). Selain itu ada juga sih menu-menu lain seperti ikan bakar, karedok, gulai, dst..dst.. Unik nya makanan di situ itu diolah nya menggunakan prinsip Mass Product. Kayaknya mereka tuh punya dukun yang sebelum warung nya buka udah bisa kira-kira berapa banyak nih sate yang musti dibakar & kelapa yang musti di belah.

Sambil makan kita bisa nonton aktifitas di dapurnya yang terbuka, soalnya apa lagi pemandangan yang bisa diliat disana kecuali kebon jati & truk-truk yang lalu lalang. Bicara soal fast food, nah yang ini baru bener-bener fast. Begitu pesanan di kasih, makanan langsung datang dan langsung habis.. ga tau mungkin karena kebawa suasana disana yang serba fast, makan kita juga jadi ikut-ikutan fast.



Soal rasa nya siy biasa aja, namun dari pada itu Sate Maranggi punya ciri khas yang beda dibandingkan sate-sate yang lain. Sate ini bumbunya ga pake bumbu kecap atau bumbu kacang lagi soalnya si sate sendiri udah di bumbuin sebelum di bakar. Trus sate nya di lengkapi sama sambel iris tomat & cabe, jadi lumayan lah ada pedes-pedesnya. Makannya harus pas lagi panas-panas soalnya kalau sudah dingin jadi keras & berlemak. Yah.. sesuai lah sama harganya yang murah meriah.

Senin, 04 Mei 2009

All in one place: KiosK

Akhirnya kesampaian juga setelah sekian lama penasaran pengen cobain makan di tempat ini. Berawal dari propaganda Chacha Said yang udah hampir dua setengah juta kali menceritakan soal kiosk. "Kak, tadi gw makan iga bakar & pempek di Kiosk","kak, pulang dari kampus td gw makan bubur mang oyo di kiosk", "Kak, kemaren gw & temen gw makan sate Hadori di Kiosk", etc, etc.. Sangking keseringan denger kata "Kiosk" itu rasanya jd penasaran abizzz...

Food Court yang berlokasi di Jl. Ir. H. Djuanda (Dago) ini terdiri dari beberapa tempat jajanan yang ngetop di Bandung. Di Kiosk Dago kita bisa menemukan Iga Bakar Pak Jangkung tanpa harus ke Cipaganti dan Sate Hadori tanpa harus ke Stasiun.

Selain itu masih banyak lagi jajanan bandung yang buka lapak disini, seperti Gudeg Banda, Kupat Tahu Gempol, Baso Malang Cipaganti, Ronde Jahe Alkateri, Mi Kocok Kebun Jukut, Bubur Ayam Mang Oyo. Dan semuanya bisa dinikmati dalam suasana yang cozy.

Selain di Dago, pusat jajanan Kiosk juga terdapat di lokasi strategis lain yaitu Setiabudi dan Braga. Setiap cabangnya menawarkan makanan yang berbeda. Aq sempat lewat di depan kisk Braga dan melongok kedalamnya sekilas, sempat melihat ada Nasi Bakar Cimandiri yang cukup terkenal di sana.

Peringatan: Tidak dianjurkan bagi yang punya penyakit lapar mata... bisa2 semua jenis makanan yang ada di pesen he3...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...