Kamis, 30 Desember 2010

Happy New Year 2011

Lima tahun lalu siapa sangka saya bisa berpergian ke penjuru Indonesia, menikmati keindahan nya yang beraneka ragam. Semua bermula sejak diterima nya saya bekerja di salah satu non profit organization. Dan inilah awalnya saya bisa tergigit travel bug dan terkena penyakit kronis ketagihan travelling.

Dua tahun yang lalu, siapa sangka saya yang berpenghasilan pas-pas-an bisa travelling ke Luar Negeri dan melihat negara yang ada di luar batas NKRI. Di tahun 2009, perjalanan backpacking perdana saya ke Singapura dan Malaysia yang hampir tak terencana bisa terlaksana. It's a dream come true!


Di tahun ini saya mengawali rangkaian perjalanan saya dengan bertandang ke Ho Chi Min City di Vietnam, menyebrang perbatasan darat dan singgah di Kamboja.
Sewaktu saya mengajukan cuti ke Boss Besar, beliau bilang "jalan-jalan koq ke vietnam? ke Paris donk". Amiiiiin, Boss... doa kan saya bisa mewujudkan impian saya ke Paris, makanya naikin donk gaji saya, Boss. *di toyor*
Pekerjaan yang menumpuk dan ketergantungan jatahcuti membatasi hasrat travelling saya. Setahun ini lebih banyak mendekam di pengasingan yang berlokasi di Tambun-Bekasi dan terjebak macet di jalanan ibukota. Yaah.. beginilah nasib buruh.

Namun, nasib pun tidak dapat membendung hasrat saya untuk berpetualang. Saya pun berangkat ke Bromo... Jauh sebelum masalah gunung merapi aktif mencuat akhir-akhir ini. Untung saya sudah sempat menaklukan Bromo sewaktu masih jinak.

Terobosan baru tahun ini adalah: bertamasya ke daratan China bersama seluruh anggota keluarga. Kali ini bekpek saya istirahat dulu di rumah, soalnya travelling saya kali ini bukan a la turis kere. Tidur di hotel yang nyaman, naik mobil, ada guide nya...... tidak ada yang namanya jalan kaki ratusan meter sambil gendong bekpek dan nyasar-nyasar hehehee...

Walaupun belum sempat melihat Tembok China yang terkenal itu karena kita hanya pergi ke Shanghai dan Hongkong, tapi saya senang sekali karena salah satu impian saya untuk bisa pergi ke Disneyland bisa terwujud. Dan impian Mama Emma untuk bisa belanja Louis Vitton di salah satu gerainnya yang terbesar se-Asia Tenggara juga terwujud.
Mohon maaf kalau posting ini terlalu awal 2 hari karena kemungkinan pas malam tahun baru saya tidak bisa posting karena akan menghabiskan pergantian tahun di sebuah resort di pinggir pantai. Bukan di kepulauan Pasifik siiiy,,,, cuman yang deket-deket aja hihihiii....

Yo wisss... saya mau pamit packing dulu ya temans...

Selamat Tahun Baru 2011 !!!!

Sabtu, 04 Desember 2010

Taman Burung TMII

Sedang ingin bernostalgia kembali ke masa anak-anak, saya pergi ke Taman Mini Indonesia Indah. Satu-satu nya tempat di Indonesia dimana kita bisa menemukan Monorail, semacam di Singapura dan Malaysia.

Saya sedang ingin mengenang masa-masa SD dulu, sewaktu kita dikumpulkan, naik dalam Bus Karyawisata yang dituliskan nama kelas berbondong-bondong menuju museum-museum di Jakarta, Ancol dan Taman Mini Indonesia Indah.

Entah kenapa saya kog tiba-tiba pengen banget ke Taman Burung. Tiba disana suasana agak suram dan sepi, mungkin karena bukan hari libur atau mungkin juga karena anak-anak jaman sekarang lebih seneng ke Mall. Padahal bayarnya cuman 13 ribu saja, kalau dibandingin sama nonton bioskop sih lebih murah.

Tapi baguslah, karena sepi jadi saya bisa merasakan jalan diantara burung-burung yang dengan PD nya lalu lalang. Coba kalau rame, burung-burung nya ngumpet. Bedanya, waktu saya kecil dulu saya merasa Kubah kandang burung nya luas banget. Kog sekarang jadi keliatan kecil ya? Masalahnya dari dulu itu kog ga berkembang-berkembang ya? Mall di Jakarta aja sekarang udah lomba-lomba luasnya, kenapa Taman Burung kita luasnya segitu-gitu aja.

Padahal saya yakin, spesies burung yang ada di Indonesia mestinya lebih banyak lagi dari yang ada di Taman Burung sekarang. Selain itu, harusnya bisa di tambah dengan jenis-jenis burung dari Luar Indonesia. Kan seru tuh. Yah... tapi dengan membayar hanya 13 ribu gitu... What do you expect? *pasrah* . Bandingin aja sama biaya masuk Jurong Park di Singapore.





Anyhow, teman-teman yang ada di Jakarta dan sekitarnya, bosen ga sih refreshingnya cuman keliling Mall, nongkrong di Cafe & nonton bioskop? Coba deh refreshing ke tempat-tempat wisata yang berjaya jaman dahulu kala sebelum ada nya Mall-Mall yang mewah itu.

Saya bermimpi suatu saat nanti Taman Mini Indonesia Indah bakal kayak tempat-tempat wisata di negara-negara lain, yang selalu ramai sama bule-bule yang seliweran. Ato ga usah jauh-jauh deh, kayak tempat wisata di Bali.
Kalo tu bule-bule liat TMII, baru dia tau kalo Indonesia tuh ga sekedar Bali doang. Kita punya 33 propinsi, yang masing-masing punya adat, bahasa, kebudayaan yang beda-beda. Hmmm... kapan yah?
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...