Masih ada yang inget ga film serial Tour of Duty yang beberapa tahun lalu (sebelum era Sinetron mendominasi dan di kala tayangan TV swasta Indonesia lebih bermutu dari sekarang) ditayangkan setiap hari Selasa malam? Seminggu sebelum saya berangkat ke Vietnam, dikepala saya terus berdengung soundtrack film tersebut. Akibat terpengaruh film tersebut, saya sempat 'kecewa' ketika tiba di Ho Chi Minh City (HCMC).
Beyond expectation... ternyata Ho Chi Minh City adalah City beneran. Kota besar. Jalan raya-nya luas, lengkap dengan taman-taman kota yang indah dan trotoar yang layak. Ada gedung-gedung tinggi. Banyak mobil-mobil mewah berseliweran dan motor-motornya lebih parah dari di Jakarta.
Sekitar jam setengah 8 malam, melalui jendela Pesawat Air Asia QZ7736 saya menakjubi pemandangan HCM City dari atas. Mirip-mirip seperti di Hongkong (sok tau mode On karena sebelumnya saya belum pernah ke Hongkong), lampu-lampunya sangat gemerlapan dan berwarna-warni, kuning - merah - hijau - ungu - putih - biru. Ketika memasuki bandara Tan Son Nhat, saya lebih takjub lagi. Saya pun serta merta mengungkapkan kekaguman saya ke Cipu dengan cara menghubungkannya dari sektor Per-sepak-bola-an Indonesia Vs Vietnam, tapi tampaknya Cipu tidak mengerti *sigh*
Saya jadi ngerti sekarang perasaan Carly, teman saya dari Australia ketika menginjakan kaki di Jakarta langsung bilang, " this is not Indonesia, this is New York." Yah intinya... saya terlalu meng-under estimate karena saya pikir waktu Papa Said masuk kuliah thn 1970-an dulu, di Vietnam kan masih perang, jadi beneran deh ga nyangka kalau negara itu sekarang kemajuannya sudah hampir *atau malahan sudah* menyaingi negara kita.
Dan saudara-saudara, ternyata saya baru sadar... Papa Said itu udah tua juga ya.. *ga nyambung*
Selain mengungguli Indonesia dari sektor Persepakbola-an dan Pertumbuhan Ekonomi nya, Vietnam juga lebih unggul dalam beberapa hal berikut ini (menurut pengamatan Turis Kere):
- Nasionalisme warga nya yang sangat mencintai Bahasa nasional mereka;
- Carut-marut lalu lintas nya (Kerusuhan para pengendara motor & Kebrutalan pengendara mobil); dan
- Kekusutan kabel-kabel listrik nya.
berbobotnya sebelah mana nek ne postingan?
BalasHapusGua punya tuh foto kabel kabel kusut di Ho Chi Minh Mil... ;)
BalasHapusMasih tidak merasa pembangunan bandara terkait dengan persepakbolaan.... :D
BalasHapusPenganalogian kemajuan Vietnam lewat persepakbolaannya, saya setuju, Mil. Dan Setuju lagi tentang jiwa nasionalisme mereka. Bisalah disandingkan dengan para backpacker asal Kanada.
BalasHapusyang berbobot adalah tas ranselnya..:p
BalasHapusbobot dibagian mana? kalo ajak saia pasti dech berbobot, hahahaha...
BalasHapus@semutgeni, @fajarembun, @gajah_pesing, @Okkots: ah.. kalian memang tidak mengerti *sigh*
BalasHapus@p49it: nah.. ini baru komen berbobot *muach muach-in pagit*
Belepotan dah ini pipi di-muach-muach-in Mila.
BalasHapusgua ngerti kok mil. maksudnya, karena vietnam sekarang udah maju gag kaya abis perang kaya di pilem2, makanya persepakbolaannya juga maju. gitu kan?
BalasHapusarrrghh.. jadi mupeng ke HCM.
BalasHapus*salam kenal Mila :) *
aduh keren bangettt .... bisa sampe traveling ke sana..
BalasHapusklo hongkong sering mba, liat di filem qaqaqa.. *jabat tangan, salam hangat..*
mbk mo tanya, ongkos PP plus visa ke vietnam normalnya brp? trims yak... sy ad rencana travelling ke vietnam
BalasHapuske vietnam ga perlu visa kog.
BalasHapusklo tiket ke HCMC paling murah kyknya Air Asia, klo hanoi blm tau... soalnya blm pernah kesana :D