Masalahnya saya tuh kan lagi rajin-rajinnya olahraga dan makan juga diatur karena memang ada mau kurangin berat badan sedikit, eeeehhh.... dilalah ini kog malah naik berat saya.
Gimana ini?
HELP!!!
Selama bertahun-tahun sejak mulai rutin lari berat badan saya sebenarnya stabil, saya makan-minum apa saja yang saya suka dan mau tentunya dalam porsi yang wajar ya. Pada dasarnya saya memang kurang suka makanan dan minuman yang manis kayak cake, donat, biskuit, bubble tea, dll. Kalau minum kopi juga seringnya kopi hitam tanpa gula. Kegiatan sehari-hari saya juga bisa dibilang cukup aktif karena pekerjaan saya lebih banyak di luar ruangan.
Kemudian datanglah pandemi. Yang biasanya berkeliaran sana-sini, mobilitas jadi terbatas, badan saya lama-lama lemes. Apalagi awal-awal pandemi saya betul-betul khawatir keluar rumah jadi rutinitas lari pagi juga sempat terbengkalai. Selama 1 tahun lebih aktifitas berubah total dari biasanya saya mulai merasa tanda-tanda badan gak fit lagi. Karena itulah setelah lebaran kemarin saya memulai program latihan lari lagi.
Dalam seminggu jadwal lari saya 5 hari. Awal-awal saya masih belum mengatur makan, kalau lapar saya makan. Soalnya selama setahun itu saya memang agak kurang makannya, jadi waktu awalnya mulai lari lagi badan lemes bener dan setelah lari memang langsung lapar. Setelah kurang lebih satu bulan mulai terasa energi pas olahraga udah balik lagi kayak biasanya. Baru deh saya mulai mengatur makanan saya.
Walaupun makan gak banyak selama di rumah aja tapi berat badan tetap naik 2-3 kg selama setahun itu. Jadi sekalian saya mau mulai balikin berat badan juga seperti sebelumnya, karena ngefek waktu lari terasa beratnya beda. Jadi saya mulai menghitung kalori dan macro pakai aplikasi myfitnesspal.
Mulai masuk minggu ke-5 training plan intensitas workout mulai meningkat, low HR training tinggal satu kali dalam seminggu dan itu long run yang diatas 60 menit. Sisanya 3 kali seminggu adalah interval training, yang memerlukan effort lebih karena latihannya di Zona HR 4. Yang tadinya latihannya bikin segar, sudah mulai bikin capek dan ada lah sedikit-sedikit sore muscle pas bangun tidur. Berat badan saya sempat turun tuh di saat-saat itu.
Sampai 3 hari yang lalu, tiba-tiba pas naik timbangan langsung shock karena berat saya tiba-tiba langsung naik hampir 3 kg, jadi lebih berat dari di awal saya mulai training plan. By the way, sekarang saya ada di minggu ke-7 dari total 12 minggu, jadi mungkin sekarang intensitas latihannya udah tinggi banget. Hampir setiap pagi saya bangun dengan badan kaku-kaku. Tapi kenapa berat badan malah naik???
Ketika ada pertanyaan dalam hidup, tau kan kemana kita harus mengadu?
Iya bener, Google.
Ada beberapa teori penyebab berat badan malah naik ketika olah raga tapi beberapa teori saya sisihkan dulu karena kemungkinannya kecil. Kayak misalnya berat badan naik karena muscle weight gain, kemungkinannya kecil kalau gara-gara berat otot karena olahraga saya kan cardio bukan weigh-lifting dan durasinya juga baru sebentar banget jadi pastinya belum akan ada muscle terbentuk.
Kemungkin besar yang terjadi sama saya adalah Water retention, jadi badan saya ini menyimpan banyak air (kayak unta?). Saya menghubungkan ini dengan badan saya yang mulai berasa kaku dan agak sakit, bahasa kerennya sore muscle. Akibat intensitas workout lebih tinggi dari yang biasanya saya lakukan atau sudah lama tidak saya lakukan, otot saya mengalami micro tears, serat-seratnya ada yang putus. Kalo dibayangin serem sih, tapi sebenernya enggak karena sel otot kita tuh memang sewajarnya akan memperbaiki diri ketika ada 'kerusakan'. Ketika ada micro tears, malahan bagus karena otot akan memperbaiki diri menjadi lebih kuat untuk mengantisipasi beban yang akan diterimanya. Tubuh kita tuh smart gaesss.
Nah, proses perbaikan itu yang bikin sel mengumpulkan dan menahan air, hence, water retention. Siklus menstruasi juga mempengaruhi water retention. Karena saya juga sekarang ada di day 5 siklus menstruasi jadi mungkin itu ada kontribusinya. Yah semoga bener deh, kalau memang penyebabnya adalah air semoga dalam sehari-dua hari berat saya akan kembali normal.
Kemungkinan kedua adalah karena Glycogen yang merupakan bahan bakar tubuh kita yang tersimpan di otot. Ketika secara tiba-tiba tubuh kita merasa kenaikan aktifitas secara signifikan, otomatis tubuh kita akan menyimpan lebih banyak cadangan Glycogen, buat jaga-jaga. Glycogen yang tersimpan dalam tubuh kita itu juga berikatan dengan air, ya mirip-mirip water retention juga, karena untuk berubah jadi energi dia butuh air. Lama-lama kalau dilatih otot akan menjadi semakin efisien dalam menggunakan energy, jadi tubuh kita juga ga akan menyimpan Glycogen banyak-banyak lagi. Jadi memang butuh proses sih.