Selama di Melbourne, saya perhatikan sedang ada dua event yang sedang berlangsung yaitu festival komedi dan persiapan ANZAC day yang diperingati setiap tanggal 25 April. Sayangnya tanggal segitu bertepatan dengan tanggal saya harus pulang ke Indonesia, jadi tidak bisa menonton acara tahunan yang terkenal dengan nama Dawn Service, upacaranya dilakukan subuh-subuh.
Di sepanjang jalan banyak bertebaran sukarelawan berseragam ANZAC menjual pin yang uang hasil penjualannya akan digunakan untuk membantu para veteran-veteran perang dunia. ANZAC itu kepanjangan dari Australian and New Zealand Army Corps. Dibentuk untuk membantu Inggris pada saat Perang Dunia I berperang melawan Ottoman empire di Gallipoli. Daerah itu sekarang jadi Turki.
Tidak lama setelah negara-negara bagian di Australia membentuk negara federasi sendiri di tahun 1900, pecahlah Perang Dunia Pertama di tahun 1914. Inggris yang waktu itu bersekutu dengan Rusia mau minta jalan men-supply keperluan perang melalui daerah Ottoman Empire itu. Tapi Ottoman empire condong memihak Jerman, yang merupakan musuh Inggris dan Rusia waktu itu sehingga mereka menolak permintaan Inggris. Maka diseranglah empire itu.
Inggris meminta bantuan kepada negara persemakmurannya, Australia dan New Zealand untuk merekrut pasukan yang kemudian diberi nama ANZAC.
Sayangnya, nasib pasukan ini tidak beruntung di medan laga Gallipoli. Pasukan Ottoman yang dipimpin oleh Mustafa Kemal berhasil melumpuhkan penyerangan terhadap daerah teritorinya. Peristiwa itu terjadi di tahun 1915. Tanggal 25 April dini hari dimana pasukan ANZAC mendarat di Gallipoli kemudian diperingati sebagai ANZAC day.
Relawan berseragam ANZAC yang menjual pin |
Untuk menghormati pengorbanan prajurit ANZAC yang gugur di medan perang dibangun sebuah monumen yang dinamakan Shrine of Remembrance. Selanjutnya monumen tersebut bukan hanya menghormati pejuang ANZAC di perang dunia I, tapi juga perang-perang lain dan seluruh pejuang-pejuang perang dari berbagai negara di dunia.
Shrine of Remembrance dari jauh tampak seperti sebuah bangunan bergaya Yunani. Mirip seperti salah satu istana rasi bintang di film kartun Saint Saiya. Lokasinya yang lumayan jauh dari pintu gerbang membuatnya tampak lebih kecil dari pohon-pohon cemara yang berbaris di kiri dan kanan membentuk suatu garis perspektif yang seolah mengantar pengunjung menuju Shrine. Semakin kita mendekati bangunan itu semakin terlihat ukuran aslinya, menjulang dengan megah.
Susunan balok-balok batu sewarna pasir membentuk satu bangunan kokoh yang tegak berdiri di atas undakan-undakan anak tangga yang seragam. Atap nya berbentuk seperti piramida, tapi tidak mengerucut di puncaknya, semacam piramida yang terpotong.
Di akhir anak tangga, paling atas, delapan batang pilar batu berdiri jangkung menyokong atap bangunan yang dihiasi ukiran patung Yunani. Patung dewa bersayap terukir di tengah sementara di sebelah kiri kanannya figur para dewa dan dewi yunani lainnya.
Sebuah kalimat terukir di salah satu batu yang terdapat di muka Shrine, “This stone was laid November 11th 1927 by His Excellency LIEUT. COL THE RT. HON. ARTHUR HERBERT TENNYSON BARON SOMERS”. Di dalam Shrine, tepat di tengah ruangan di atas atap ada sebuah lubang yang konon setiap tanggal 11 November akan memantulkan cahaya matahari menyorot ke tulisan di tengah ruangan itu, “GREATER LOVE HATH NO MAN”.
Karena ada lubang di atas itu makanya dari luar atap piramida terlihat seperti terpotong tanpa kerucut di pucuknya.
Sekarang tidak perlu menunggu 11 November untuk bisa melihat sinar matahari memantul tepat menyinari tulisan itu karena di atas atap itu sudah dilengkapi dengan semacam cermin yang mengatur agar setiap hari kita bisa melihat cahaya matahari otomatis menyinari kalimat itu.
Naik ke atas Shrine of Remembrance, di lantai dua ada balkon dimana kita bisa melihat rumput hijau yang melapisi halaman monumen itu seperti karpet hijau yang mulus dan pemandangan gedung-gedung kota di kejauhan.