Di hari terakhir petualangan Backpacking saya, Cipu & Mba Vonny kami memutuskan untuk bergabung dalam Half Day Cu Chi Tunnel Tour. Cu Chi Tour itu sendiri ada dua jenis dibedakan dari waktunya, yang setengah hari (half day) dan yang seharian (full day). Di paket full day, tour nya termasuk mampir ke Pagoda dan pusat pemberdayaan disable people korban perang vietnam.
Sayangnya di hari itu kita harus terbang kembali ke tanah air , jadi tidak bisa ikut full day tour. Half day tour juga ada dua macam di bedakan dari transportasi ke Cu Chi Village nya. Kami memutuskan untuk mengambil tour yang menggunakan Boat ke Cu Chi dan menggunakan Bus untuk pulang walaupun selisihnya lumayan dengan yang menggunakan bus Pulang Pergi. Per orangnya kami membayar USD 15.
Perjalanan dimulai pk. 8.30 pagi di kantor travel yang terletak di kawasan backpacker dan diakhiri sekitar pukul 3 siang di tempat yang sama. Kita dijemput oleh Bus dan di antar ke Bach Dang untuk naik Boat. Perjalanan satu setengah jam menyusuri sungai itu hanya seru diawal nya saja karena Saya dan Cipu dengan antusias mengekplorasi kapal dan mengeluarkan segala jurus bergaya di depan kamera. Tapi tidak lama kami pun mulai mati gaya dan bosan.
Hari mulai siang dan matahari mulai terasa terik ketika saya dan cipu asik mengobrol dengan sepasang turis Ausie di atas kapal yang sedang sunbathing. Tapi kemudian saya dan Cipu pamit masuk ke dalam kapal karena tidak tahan dengan panasnya dan mulai merasa kering seperti ikan asin yang sedang dijemur.
Saya pun kembali ke tempat duduk di dalam kapal, dan menikmati pemandangan di sisi sungai dengan mata terkantuk-kantuk karena serangan angin sepoi-sepoi. Sementara itu Tour Guide rombongan kami, yang duduk di depan saya sudah mulai terlelap dan merangkai mimpi diiringi suara mesin kapal dan siulan Pak Sopir yang dengan riang mendendangkan lagu Jingle Bell *di bulan Maret*
Sebelum saya mulai menulis postingan ini barusan, saya konsultasi dulu sama Mbah Wikipedia tentang Saigon River ini. Menurut beliau, sungai ini panjangnya hanya 29 Km. Tapi kelihatannya cukup dalam juga, kalau dilihat dari banyaknya kapal-kapal besar yang parkir di sepanjang sisi sungai. Yah.. kalau di Indonesia mungkin mirip-mirip Sungai Musi di Palembang.
Di pinggir sungai ini juga ada restoran mengapung, persis banget kayak yang di Palembang. Kapal pun menepi sejenak dan rombongan di persilahkan turun di restoran mengapung ini selama 20 menit. Dalam waktu 20 menit tersebut sempat terjadi insiden yang menggemparkan antara Saya, Cipu, Mba Vonny Vs Para Pelayan, tapi sabar dulu yah.. nanti saya ceritakan di postingan yang lain nya deh. hehee...
Setelah istirahat di restoran terapung, rombongan dipanggil kembali untuk meneruskan perjalanan, dimana Tour Guide akan meneruskan mimpinya dan Pak Sopir akan meneruskan berdendang.. tapi kali ini lagu Jingle Bell diganti dengan lagu Disko Dangdut Vietnam,,, "Happy..Happy.." hingga tiba di Cu Chi Village.
Sayangnya di hari itu kita harus terbang kembali ke tanah air , jadi tidak bisa ikut full day tour. Half day tour juga ada dua macam di bedakan dari transportasi ke Cu Chi Village nya. Kami memutuskan untuk mengambil tour yang menggunakan Boat ke Cu Chi dan menggunakan Bus untuk pulang walaupun selisihnya lumayan dengan yang menggunakan bus Pulang Pergi. Per orangnya kami membayar USD 15.
Perjalanan dimulai pk. 8.30 pagi di kantor travel yang terletak di kawasan backpacker dan diakhiri sekitar pukul 3 siang di tempat yang sama. Kita dijemput oleh Bus dan di antar ke Bach Dang untuk naik Boat. Perjalanan satu setengah jam menyusuri sungai itu hanya seru diawal nya saja karena Saya dan Cipu dengan antusias mengekplorasi kapal dan mengeluarkan segala jurus bergaya di depan kamera. Tapi tidak lama kami pun mulai mati gaya dan bosan.
Hari mulai siang dan matahari mulai terasa terik ketika saya dan cipu asik mengobrol dengan sepasang turis Ausie di atas kapal yang sedang sunbathing. Tapi kemudian saya dan Cipu pamit masuk ke dalam kapal karena tidak tahan dengan panasnya dan mulai merasa kering seperti ikan asin yang sedang dijemur.
Saya pun kembali ke tempat duduk di dalam kapal, dan menikmati pemandangan di sisi sungai dengan mata terkantuk-kantuk karena serangan angin sepoi-sepoi. Sementara itu Tour Guide rombongan kami, yang duduk di depan saya sudah mulai terlelap dan merangkai mimpi diiringi suara mesin kapal dan siulan Pak Sopir yang dengan riang mendendangkan lagu Jingle Bell *di bulan Maret*
Sebelum saya mulai menulis postingan ini barusan, saya konsultasi dulu sama Mbah Wikipedia tentang Saigon River ini. Menurut beliau, sungai ini panjangnya hanya 29 Km. Tapi kelihatannya cukup dalam juga, kalau dilihat dari banyaknya kapal-kapal besar yang parkir di sepanjang sisi sungai. Yah.. kalau di Indonesia mungkin mirip-mirip Sungai Musi di Palembang.
Di pinggir sungai ini juga ada restoran mengapung, persis banget kayak yang di Palembang. Kapal pun menepi sejenak dan rombongan di persilahkan turun di restoran mengapung ini selama 20 menit. Dalam waktu 20 menit tersebut sempat terjadi insiden yang menggemparkan antara Saya, Cipu, Mba Vonny Vs Para Pelayan, tapi sabar dulu yah.. nanti saya ceritakan di postingan yang lain nya deh. hehee...
Setelah istirahat di restoran terapung, rombongan dipanggil kembali untuk meneruskan perjalanan, dimana Tour Guide akan meneruskan mimpinya dan Pak Sopir akan meneruskan berdendang.. tapi kali ini lagu Jingle Bell diganti dengan lagu Disko Dangdut Vietnam,,, "Happy..Happy.." hingga tiba di Cu Chi Village.