Di pagi pertama terbangun di Vietnam, sembari menunggu giliran mandi dan jam sarapan di hostel saya sengaja berjalan-jalan di daerah sekitar Hostel Mini Saigon untuk mengamati kegiatan kota Saigon.
Ketika akan kembali ke Hostel, saya terpaku oleh gerobak minuman yang parkir di depan pintu masuk hostel. Disebelah gerobak itu ada meja dan kursi-kursi plastik pendek . Para lelaki dengan range umur dari anak muda hingga kakek-kakek, tampak sedang menikmati minuman masing-masing. Saya pun tergiur dengan segelas minuman yang mirip kopi susu pke es, apalagi di pagi itu matahari Ho Chi Minh sudah terik.
Bermodal nekad, saya memberanikan diri memesan minuman tersebut. Si Ibu Barista yang manis dan imut-imut, tidak mengerti bahasa inggris jadi saya pesan kopi susu nya sambil nunjuk gelas nya orang. Untung si ibu nya ngerti, ga lama minuman itu pun terhidang.
Kopi hitam pekat tapi encer dengan wangi yang semerbak. Di tambah es yang mengapung dan susu kental manis yang mengendap di dasar gelas yang berembun-embun... *glek*. Ketika di aduk warna nya langsung berubah kecoklatan dan segera saya menyeruput nya. SLURP! dan saya pun langsung Jatuh Cinta di seruputan pertama. Rasanya benar-benar unik dan bikin ketagihan.
Dari si ibu barista itu saya belajar bahwa, minuman ini namanya ca phe (dibaca kafe), pke es batu jadi ca phe da (dibaca kafe da dengan akhiran ng yang samar-samar)
Ketika akan kembali ke Hostel, saya terpaku oleh gerobak minuman yang parkir di depan pintu masuk hostel. Disebelah gerobak itu ada meja dan kursi-kursi plastik pendek . Para lelaki dengan range umur dari anak muda hingga kakek-kakek, tampak sedang menikmati minuman masing-masing. Saya pun tergiur dengan segelas minuman yang mirip kopi susu pke es, apalagi di pagi itu matahari Ho Chi Minh sudah terik.
Bermodal nekad, saya memberanikan diri memesan minuman tersebut. Si Ibu Barista yang manis dan imut-imut, tidak mengerti bahasa inggris jadi saya pesan kopi susu nya sambil nunjuk gelas nya orang. Untung si ibu nya ngerti, ga lama minuman itu pun terhidang.
Kopi hitam pekat tapi encer dengan wangi yang semerbak. Di tambah es yang mengapung dan susu kental manis yang mengendap di dasar gelas yang berembun-embun... *glek*. Ketika di aduk warna nya langsung berubah kecoklatan dan segera saya menyeruput nya. SLURP! dan saya pun langsung Jatuh Cinta di seruputan pertama. Rasanya benar-benar unik dan bikin ketagihan.
Dari si ibu barista itu saya belajar bahwa, minuman ini namanya ca phe (dibaca kafe), pke es batu jadi ca phe da (dibaca kafe da dengan akhiran ng yang samar-samar)
Hari kedua, saya langsung menuju gerobak kopi vietnam itu dengan mata belekan. Setelah memesan minuman yang sama, saya duduk disamping pemuda vietnam dan senyum-senyum. Ketika kopi saya datang, si pemuda vietnam itu senyum-senyum sambil membantu mengaduk-ngaduk minuman saya, Hmmm.. Oke,,, *saya pikir* mungkin ini adalah tanda persahabatan dengan bahasa isyarat. Tidak berapa lama kami pun ngobrol-ngobrol, saya dengan bahasa inggris dan dia dengan bahasa vietnam, ditambah dengan bantuan bahasa isyarat.
Penemuan saya tentang minuman nikmat dan menyegarkan ini segera saya sampaikan kepada rekan seperjalanan, Cipu dan Mba Vony yang akhirnya ketularan ketagihan juga. Di sepanjang sisa perjalanan, kalau kita nemu gerobak minuman langsung histeris dan segera memesan ca phe.
Begitu pula ketika kita ikut tur ke Cu Chi Tunnel, di tengah perjalanan menuju Cu Chi kita di singgahkan di sebuah kafe di pinggir Saigon River. Begitu disodorin menu, alamak.... menunya bahasa Vietnam dan pelayannya tidak bisa bahasa inggris. Tapi dengan modal nekad dan sok tau (seperti biasa) saya memesan yang tertulis di menu sebagai " ca phe da".
Si Pelayan pun manggut-manggut. Sejenak tidak yakin, saya pun menggambarkan gelas ada isi air dan kotak-kotak es batu yang mengapung plus sedotan. Si pelayan pun mengangguk semakin semangat menandakan pesanan kita tuh bener. Tapi kog perasaan kita masih kurang yakin.... sembari deg-deg-an nunggu pesanan kita muncul. Saya tetap merasa... pasti ada yang tidak beres ini.
Dan.... ternyata benar saja. Si pelayan datang muncul membawakan Es Kopi Tanpa Susu. Dan kemungkin besar tanpa gula juga karena pahit nya minta ampoooon.... Namun kita tak putus asa, demi untuk mendapatkan susu di Es kopi kita, saya pun kembali menggambar, menambahkan lapisan susu mengendap di gambar es kopi saya yang tadi. Namun tampaknya si Pelayan itu tidak mengerti.
Akhirnya si pelayan masuk ke dalam restorannya, dan datang kembali membawa dua orang temannya. Yes,, pasti dia membawa bala bantuan temannya yang bisa bahasa inggris. Tapi sayang sekali saudara-saudara,,, ternyata tidak seperti yang kita harapkan. Tiga-tiganya tetap tidak bisa berbahasa inggris. Dan setengah frustasi kami berusaha menggunakan berbagai macam cara, gambar susu, gambar kaleng susu, gambar sapi,,,, bahasa isyarat,,, sampai-sampai mba vonny sudah memperagakannya sambil jungkir balik, mereka tetap tidak mengerti kalau yang kita minta itu adalah SUSU.
Penemuan saya tentang minuman nikmat dan menyegarkan ini segera saya sampaikan kepada rekan seperjalanan, Cipu dan Mba Vony yang akhirnya ketularan ketagihan juga. Di sepanjang sisa perjalanan, kalau kita nemu gerobak minuman langsung histeris dan segera memesan ca phe.
Begitu pula ketika kita ikut tur ke Cu Chi Tunnel, di tengah perjalanan menuju Cu Chi kita di singgahkan di sebuah kafe di pinggir Saigon River. Begitu disodorin menu, alamak.... menunya bahasa Vietnam dan pelayannya tidak bisa bahasa inggris. Tapi dengan modal nekad dan sok tau (seperti biasa) saya memesan yang tertulis di menu sebagai " ca phe da".
Si Pelayan pun manggut-manggut. Sejenak tidak yakin, saya pun menggambarkan gelas ada isi air dan kotak-kotak es batu yang mengapung plus sedotan. Si pelayan pun mengangguk semakin semangat menandakan pesanan kita tuh bener. Tapi kog perasaan kita masih kurang yakin.... sembari deg-deg-an nunggu pesanan kita muncul. Saya tetap merasa... pasti ada yang tidak beres ini.
Dan.... ternyata benar saja. Si pelayan datang muncul membawakan Es Kopi Tanpa Susu. Dan kemungkin besar tanpa gula juga karena pahit nya minta ampoooon.... Namun kita tak putus asa, demi untuk mendapatkan susu di Es kopi kita, saya pun kembali menggambar, menambahkan lapisan susu mengendap di gambar es kopi saya yang tadi. Namun tampaknya si Pelayan itu tidak mengerti.
Akhirnya si pelayan masuk ke dalam restorannya, dan datang kembali membawa dua orang temannya. Yes,, pasti dia membawa bala bantuan temannya yang bisa bahasa inggris. Tapi sayang sekali saudara-saudara,,, ternyata tidak seperti yang kita harapkan. Tiga-tiganya tetap tidak bisa berbahasa inggris. Dan setengah frustasi kami berusaha menggunakan berbagai macam cara, gambar susu, gambar kaleng susu, gambar sapi,,,, bahasa isyarat,,, sampai-sampai mba vonny sudah memperagakannya sambil jungkir balik, mereka tetap tidak mengerti kalau yang kita minta itu adalah SUSU.
Ketika kita sudah hampir putus asa dan terpaksa menghabiskan es kopi tanpa susu (dan tanpa gula) tersebut, pertolongan datang. Thanks GOD.
Rupanya rekan se-tur kita, adalah seorang wanita keturunan vietnam yang lama tinggal di Eropa. Dia pun yang menolong menyelesaikan masalah SUSU kita, dan dari dia lah kita belajar bahwa bahasa vietnam nya susu adalah SUA. Jadi Es Kopi Susu = Ca Phe Sua Da.... masaoloooooh... Ca Phe deeeech....
Rupanya rekan se-tur kita, adalah seorang wanita keturunan vietnam yang lama tinggal di Eropa. Dia pun yang menolong menyelesaikan masalah SUSU kita, dan dari dia lah kita belajar bahwa bahasa vietnam nya susu adalah SUA. Jadi Es Kopi Susu = Ca Phe Sua Da.... masaoloooooh... Ca Phe deeeech....
Terlepas dari masalah miskomunikasi, ca phe sua da itu benar-benar telah memikat hati ku. Di jakarta banyak yang jual kopi vietnam, di beberapa kafe dan rumah makan vietnam, tapi belum pernah saya nemu yang rasanya dan wangi nya persis Ca Phe Sua Da di vietnam. hiks!
Wakakakakakak Milaaaaaa gua senyum senyum sendiri di perpus baca postingan ini. Sampe diliat2in orang2 disamping gua.
BalasHapuslucu banget yah kalo ingat usaha kita yang tak kenal menyerah untuk pesan ca phe sua da..... emang dasar restoran dodol, kawasan turis kok ga ada yang bisa Inggrais... apalagi manajernya
Cape dehhhh
cie.. puasa2 gini jalan2 rek... wuasiknya rek ;)
BalasHapusgara² promosi loe yg ca pe dang ini gw ampe ngantri² di restoran vietnam surabaya ... dan ternayata harus kecewa yg rasanya gak ada unik²nya ... kopinya kayakna pake kopi kapal api buatan indonesia bukan vietnam ... xixixix
BalasHapusdisini harganya selangit bo ... apalagi makanannya #tepokjidat
Huwaaa .... kok kaya'nya menggoda kaya' teh tarik gituuh :9 wanginya dari apa, mil, kira2 ?? :D
BalasHapusngiler......pengen cobain Ca Phe Sua Da langsung di Vietnam.
BalasHapus@Cipu: gara2 sakau ama kafe sua da huahahaa
BalasHapus@aRul: Puasa2 minum es kopi siang2 malah lbh enak lagi mmmmm....
@aRai: pdhal disana makanan murah2 loh
@Fenty: wangi kopi heheheee
@rossa: ayuuuuuukkkkk
milaaaa... miss you.
BalasHapushm.. ngomong2 kopi vietnam, dakuh jadi inget kejadian waktu ngupi di bakoel koffie bareng kekasihku.
dia mesen kopi vietnam, yang tampilannya lucu nian karena ada saringannya diatas gelas supaya bisa terus2 diseduh dengan menambahkan air.
katanya sih enak.. tapi besokannya beliau gag masuk kantor karena perutnya bergejolak :D.
btw, dikau gag ada masalah dengan perut saat ngopi cha pe ntu?
Saya penggemar kopi someday mau pesan ca phe da hehe
BalasHapusCa Phe Sua Da aromanya kayak kopi Tiam Oey ya?
BalasHapus