Salah satu hal yang saya suka dari traveling adalah "meet new people". Ada aja loh orang-orang unik dengan jalan hidup ajaib yang saya temui di perjalanan-perjalanan saya. Kadang orang tertentu, walaupun hanya kenal 15 menit tapi meninggalkan kesan yang ga mungkin akan saya lupa seumur hidup.
Di Singapore saya bertemu dengan orang bule yang berprofesi sebagai air photographer. Dia sudah 7 tahun tinggal di Lombok, memotret-motret dari udara karena itu memang hobi nya. Dengan hobinya itu lah di mendapatkan uang untuk hidup.
Ketika sedang menunggu bus Pnom Phen - Ho Chi Minh saya dan Cipu bertemu dengan seorang warga negara eropa yang traveling keliling south east asia hanya dengan modal sebuah gitar. Dia tidak punya itinerary, tidak ada budget, tidak ada rencana apa-apa. Untuk membiayai perjalannya dia manggung di bar atau pub di kota yang dia singgahi pake gitarnya itu.
Ketika sedang menunggu bus Pnom Phen - Ho Chi Minh saya dan Cipu bertemu dengan seorang warga negara eropa yang traveling keliling south east asia hanya dengan modal sebuah gitar. Dia tidak punya itinerary, tidak ada budget, tidak ada rencana apa-apa. Untuk membiayai perjalannya dia manggung di bar atau pub di kota yang dia singgahi pake gitarnya itu.
8,5 jam perjalanan darat dari Penang menuju Krabi melintasi perbatasan Sadao, di dalam minivan yang supir nya mirip Dude Herlino, saya ketemu seorang bule antik lagi. Namanya Bruce, from Texas.
Entah kenapa nih orang menurut saya Amerika banget. Agak-agak arogan dan ukuran ego nya bisa diadu sama ukuran gunung kilimanjaro. Ocehan nya ga berenti-berenti dan random abis. Dia percaya untuk mengurangi dampak Global Warming musti disebarin virus yang bisa membunuh setengah populasi dunia ini. Tapi aneh nya instead of annoying, ocehan random nya yang absurd itu agak-agak nyenengin juga sih. Seolah-olah denger orang mabok ngomong ngelantur.
Apalagi perjalanan darat naik minivan melewati perbatasan Sadao pemandangannya ga jauh sama jalan luar kota di Indonesia, kebun kelapa sawit, hutan karet, gunung kapur, sapi di tengah jalan.... mirip-mirip lah. Jadi buat saya celotehan Mr. Bruce dari amrik itu lebih menarik. Setelah ganti minivan di Hatyai, baru deh dia mulai bercerita tentang hidupnya.
Dia sudah hampir 3 tahun tinggal di Thailand, bekerja di Tiger Kingdom. Bukan pertama kalinya Bruce tinggal di Thailand, waktu usia 2 - 6 tahun dia dan orang tuanya sempat tinggal di Bangkok. Bruce kecil sepertinya terkesan sekali dengan kehidupannya di Thailand, sehingga ketika bisnis nya di Amerika hancur gara-gara kalah saingan sama e-bay dia memilih untuk kembali ke Thailand.
"What made you came back to Thai?,"
"Tigers," jawab si Bruce.
Kecintaannya terhadap Tigers membuat dia rela meninggalkan keluarga nya di Amerika dan bekerja di Tiger Kingdom, semacam taman safari buat harimau-harimau gitu. Dengan sangat emosional Bruce mengutuk orang-orang tidak bertanggung jawab yang memburu dan membunuh harimau hanya untuk mendapatkan kulit dan taring nya. Dia menghujat orang-orang yang percaya bahwa dengan mengkonsumsi anu nya harimau jantan bisa menambah vitalitas pria, "go get Viagra for God sake, it's easier than to hunt a tiger and kill it," katanya.
Tiger Kingdom yang ada di Phuket Fantasia |
Uang sepertinya bukan faktor utama. Menurut Bruce, bisa aja dia cari kerja lain di Amerika dan mendapatkan uang lebih banyak daripada yang dia hasilkan di Thailand, tapi working with tigers adalah passion nya. Dan dia mendapatkan kepuasan batin tersendiri yang ga akan bisa dinilai dengan uang dan itu lah yang membuat hidupnya menjadi bermakna. Itu yang dia bilang loh, saya cuman translate aja ke Bahasa Indonesia hehee....
Di dalam Bus berwarna ungu dengan interior dominan warna Pink, saya bertemu cowok ganteng yang kenekatannya rada mirip sama orang Eropa yang ketemu di Pnom Phen.
Hari terakhir saya di Krabi Town (dari total satu hari disana hehehee), saya ikut tur mengayak canoe di hutan Mangrove dan masuk ke gua pre-historic. Nanti lah saya ceritain tentang seru nya mengayak canoe, sekarang kita fokus aja ke cerita cowok ganteng itu. Eniwei, setelah tur nya selesai saya langsung di antar ke terminal Bus Krabi untuk selanjutnya menuju ke Phuket. Pas jam 4. Saya langsung berlari beli tiket Bus seharga 165 Bath, dan segera masuk ke dalam Bus yang langsung berangkat.
Tempat duduk dalam bus sudah penuh, jadi saya berdiri lah. Di samping saya cowo keren bawa tas bekpek juga. Di sepanjang betis kanan nya ada tatoo keren abis yang gambarnya mirip-mirip kayak semacam gelombang air laut gitu. Ga lama kemudian saya denger dia ngobrol sama kondektur bis nya pake bahasa Thai. Dan saya segera membuat mental notes kalau saya musti sering-sering ke southern thai, setelah supir minivan kloningan Dude Herlino eh ini lagi another cowo Thai yang OK.
Belum setengah jam Bus jalan ada penumpang yang turun, sedemikian sehingga saya duduk sebelahan sama cowo itu. Yesss... emang rejeki *benerin rambut, bedakan, lipsetikan*
Meanwhile si kondektur lagi ngumpul-ngumpulin karcis, pas sampe di saya kondektur ngajak ngomong bahasa Thai (pasti dia pikir saya orang Thai, seperti kebanyakan orang sana yang mengklaim muka saya mirip orang Thailand), saya cuman bengong gitu sampe si kondektur ngomong berulang-ulang dan akhirnya dia baru sadar kalo saya ga ngerti dan langsung berlalu begitu saja *orang aneh*.
Karena kejadian itu, si cowok Thai ganteng di sebelah saya membuka percakapan dengan menanyakan asal muasal saya dari mana. Waktu saya jawab Indonesia dia langsung sumringah. "Really? I'm going to Indonesia, tomorrow morning." Dia mau ke Bali. Si ganteng ini adalah Diver dan dia mau diving di pulau Gili. Namanya A. "Just like the first letter on alphabet. A," katanya dengan gaya gaul yang tengil-tengil gimana gitu -___-"
Si A (asli aneh bgt nulis namanya, kesannya kyk nama samaran gitu padahal bukan) ini juga doyan traveling, paling jauh katanya dia pernah ke UK selama 2 bulan. Di sana dia stay di tempat temannya dan ngumpulin dana buat traveling sambil part time di restoran, cuci piring dan beres-beres. Next year, dia planning pergi ke Australia. Katanya udah ada orang yang nawarin kerjaan sementara buat dia disana selama traveling itu. Jadi Fruit picker.
Saya melotot ga percaya sampai-sampai dia jelasin... itu looooh fruit picker.. yang metik-metikin buah di kebon. Iya..iya.. saya ngerti, tapi membayangkan orang ganteng metikin buah di kebon... ga banget deh... Boooooo', macem-macem banget yah cara orang-orang berkeliaran ke berbagai belahan dunia, dengan alasan yang macem-macem pula.
Bus Romantis dari Krabi ke Phuket |
Hari terakhir saya di Krabi Town (dari total satu hari disana hehehee), saya ikut tur mengayak canoe di hutan Mangrove dan masuk ke gua pre-historic. Nanti lah saya ceritain tentang seru nya mengayak canoe, sekarang kita fokus aja ke cerita cowok ganteng itu. Eniwei, setelah tur nya selesai saya langsung di antar ke terminal Bus Krabi untuk selanjutnya menuju ke Phuket. Pas jam 4. Saya langsung berlari beli tiket Bus seharga 165 Bath, dan segera masuk ke dalam Bus yang langsung berangkat.
Tempat duduk dalam bus sudah penuh, jadi saya berdiri lah. Di samping saya cowo keren bawa tas bekpek juga. Di sepanjang betis kanan nya ada tatoo keren abis yang gambarnya mirip-mirip kayak semacam gelombang air laut gitu. Ga lama kemudian saya denger dia ngobrol sama kondektur bis nya pake bahasa Thai. Dan saya segera membuat mental notes kalau saya musti sering-sering ke southern thai, setelah supir minivan kloningan Dude Herlino eh ini lagi another cowo Thai yang OK.
Belum setengah jam Bus jalan ada penumpang yang turun, sedemikian sehingga saya duduk sebelahan sama cowo itu. Yesss... emang rejeki *benerin rambut, bedakan, lipsetikan*
Kalo malem Bus nya jadi Romantis & Gaul... pake lampu neon warna-warni |
Meanwhile si kondektur lagi ngumpul-ngumpulin karcis, pas sampe di saya kondektur ngajak ngomong bahasa Thai (pasti dia pikir saya orang Thai, seperti kebanyakan orang sana yang mengklaim muka saya mirip orang Thailand), saya cuman bengong gitu sampe si kondektur ngomong berulang-ulang dan akhirnya dia baru sadar kalo saya ga ngerti dan langsung berlalu begitu saja *orang aneh*.
Karena kejadian itu, si cowok Thai ganteng di sebelah saya membuka percakapan dengan menanyakan asal muasal saya dari mana. Waktu saya jawab Indonesia dia langsung sumringah. "Really? I'm going to Indonesia, tomorrow morning." Dia mau ke Bali. Si ganteng ini adalah Diver dan dia mau diving di pulau Gili. Namanya A. "Just like the first letter on alphabet. A," katanya dengan gaya gaul yang tengil-tengil gimana gitu -___-"
Si A (asli aneh bgt nulis namanya, kesannya kyk nama samaran gitu padahal bukan) ini juga doyan traveling, paling jauh katanya dia pernah ke UK selama 2 bulan. Di sana dia stay di tempat temannya dan ngumpulin dana buat traveling sambil part time di restoran, cuci piring dan beres-beres. Next year, dia planning pergi ke Australia. Katanya udah ada orang yang nawarin kerjaan sementara buat dia disana selama traveling itu. Jadi Fruit picker.
Saya melotot ga percaya sampai-sampai dia jelasin... itu looooh fruit picker.. yang metik-metikin buah di kebon. Iya..iya.. saya ngerti, tapi membayangkan orang ganteng metikin buah di kebon... ga banget deh... Boooooo', macem-macem banget yah cara orang-orang berkeliaran ke berbagai belahan dunia, dengan alasan yang macem-macem pula.