Sabtu, 01 November 2014

Rinjani, Saya Datang!

Beberapa tahun yang lalu saya pernah datang ke salah satu pameran wisata di Indonesia, ada dua brosur yang saya ambil dan sampai di rumah di tempel di cermin meja rias - Pulau Komodo dan Trekking Rinjani. Setiap hari kalau saya berkaca di meja rias pasti tampak dua brosur itu, menanti saat-saat direalisasikan.

Dua tahun berlalu sejak pertama kali saya menempelkan dua brosur itu. Tahun lalu saya telah berhasil mengunjungi Pulau Komodo dan foto bareng sama komodo-komodo disana. Lepaslah satu brosur yang tertempel di cermin itu. 

Tahun ini akhirnya saya punya keberanian untuk pergi ke Rinjani. Kalau bukan karena baca postingan blog Rini dan mupeng denger cerita dari orangnya tentang betapa indahnya disana mungkin hingga sekarang keberanian saya untuk menjejakan kaki di gunung berapi yang terletak di pulau Lombok itu belum akan terkumpul.  

Saya kesana-kemari mencari partner untuk diajak ke Rinjani tapi tidak ada yang mau, akhirnya saya putuskan bergabung dengan salah satu operator tur Trekking Rinjani. Setelah melalui proses pencarian dan seleksi akhirnya pilihan saya jatuh ke Rudy Trekking. E-mail yang saya kirim pun segera dibalas, saya akan berangkat bersama sepasang turis asing dengan paket 3 hari 2 malam. "Tapi mba yakin bisa ikutin jalannya orang bule? mereka jalannya cepat loh," kata Mas Antok dari Rudy Trekker. Mendengar itu sebenernya saya makin berasa gamang dan galau. 

Pagit juga malah bikin nyali makin ciut. Katanya dia pernah baca blog cowo yang katanya sampe mau nangis di Bukit Penyesalan karena medannya yang sangat berat. Saat itu saya benar-benar tidak terbayang bakalan seperti apa dan sengaja tidak terlalu banyak riset tentang kondisi disana. Biarlah semua menjadi kejutan manis untuk saya.

Satu hal yang saya khawatirkan adalah soal kedinginan. Karena konon menurut Mas Antok cuaca di atas bisa sampai 3 - 4 der C. Berbekal pinjaman jaket dari Cipu dan membeli sepasang thermal underwear baru, saya berharap bekal tersebut akan cukup untuk menghalau dingin. O iya, karena saya tidak punya backpack kecil jadi saya pinjam carrier 20 L punya Cipu juga. Tadinya saya mau beli sepatu khusus trekking, tapi selain karena susah cari ukuran kaki saya yang imut-imut ini, harganya juga mahal, jadi saya putuskan akan pakai sepatu lari saja.

Jujur, sebenarnya dalam hati saya takut banget. Takut ga mampu secara fisik. Apalagi pergi sendiri, ga ada yang dikenal, ga ada yang saling support dan menguatkan mental. Tapi tekad saya sudah bulat. Saya tetap akan menginjakan kaki di Rinjani. Bismillah.

Tanggal 25 Oktober, jam 4 sore saya dijemput oleh perwakilan dari Rudy Trekker di Happy Cafe - Senggigi. Namanya Mas Wawan. Ternyata selain saya ada satu orang cewe bule yang dijemput juga di Hotel Sendok, namanya Alix. 

Disambut pake papan nama.. co cwiit :')
Alix yang bapaknya orang Prancis dan ibunya Inggris ternyata menghabiskan masa remaja hingga lulus SMA di Afrika, jadi udah biasa banget trekking-trekking ke gunung walaupun katanya belum pernah ke Volcano yang besar. Kemudian dua partner naik gunung saya adalah sepasang suami istri yang pekerjaannya guru olahraga di Inggris. Tantangan tambahan untuk saya adalah karena Alix harus mengejar kapal ke Bali jam 3 di hari ke 3 maka kami semua harus sudah kembali ke Senaru sebelum pukul 1 siang. 

Saya harus menyelesaikan rute Sembalun - Plawangan Sembalun - Summit - Segara Anak - Plawangan Senaru - Senaru dalam waktu 2.5 hari / 2 malam saja! 

Menurut Pak Rudy, pemilik perusahaan trekking nya, kalau orang lokal anak kota-an (kayak saya begini...ehm) standarnya 4 hari 3 malam. Kalau orang yang fit dan kebanyakan orang bule standarnya bisa 3 hari 2 malam. Mendengar itu saya sudah merelakan tak apalah kalau tidak sampai puncak, tapi guide kami Mas Anto yang punya nama artis Antonio bilang, "Yang penting coba dulu, nanti ditemani porter, kalau tidak kuat boleh turun duluan di tengah jalan"

Baiklah.

Harga paket saya termasuk menginap semalam di penginapan yang terletak di Senaru. Penginapan yang dimiliki oleh pria Jerman yang sudah menetap lama di Lombok itu bagus banget, dengan tembok kombinasi bata merah dan anyaman bambu serta tempat tidur berkelambu. Malamnya saya mandi air hangat dan makan malam crackers + kornet di dalam kelambu, kemudian tidur cepat di iringi alunan bunyi jangkrik dan tokek yang bersahut-sahutan.

26 komentar:

  1. Wah gak sabar baca cerita trekkingnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. cerita treking nya udah rilis ituuuh :))

      Hapus
  2. Idiiiihh gantung ceritanyaaaa.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihii kalo ditulis langsung semuanya kepanjangan, capek gw *pemalas :))

      Hapus
  3. laahh udah siap2 baca la kok bersambung :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaa iyaa.. tapi sambungannya udah ada tuh :p

      Hapus
  4. Oke kau gw nobatkan sebagai MANUSIA PALING MENYEBALKAN dimuka bumi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. menyebalkan tapi ngangenin kan? wkwkwkwkwk

      Hapus
  5. foto foto hotelnya dong
    penasaran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hotelnya bagus kayak ecolodge gitu. tapi kalo malem berisik sama suara jangkrik hahaha

      Hapus
  6. Mil.. Tanggung Mil..haha :D Menanti lanjutannya.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaa.. itu udah ada sambungannya py

      Hapus
  7. aku belum pernah di sambut pakai papan nama gitu loh mbak :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku juga baru kali pertama ini, mba hahaha

      Hapus
  8. Neng kebelet??!! Cerita nanggung kiye

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaa.. kan spy bikin penasaran bel

      Hapus
  9. Terusssssss???!!!!! Mana lanjutannya ini kak? :))

    BalasHapus
  10. *sabarnunggukelanjutanceritanya*

    BalasHapus
  11. rinjani kabarnya banyak saiton nya ya motel2nya heheheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. setau aku kalo di hutan senaru memang ada mahluk yang katanya suka makan manusia yang jalan malem2 disitu. untungnya pas tidur sendiri di kamar ga ada yg gangguin aku hahahaa

      Hapus
  12. waah, Mila sudah melaksanakan rukun ke lima bagi orang sasak: naik rinjani bagi yang mampu

    ceritanya nggantung nih

    BalasHapus
  13. Penyambutannya hangat banget ya, Mbak.
    Keren udah sampai Rinjani. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, semua personel ruddy trekker nya juga ramah2

      Hapus
  14. laahh udah siap2 baca la kok bersambung :P
    ditunggu deh....

    obat herbal untuk menyembuhkan azoospermia bisa anda coba, karena banyak yang sudah membuktikan, banyak juga yang berhasil

    new Amoorea, Sabun Muka yang Bagus untuk pria berminyak

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...