Kamis, 15 September 2016

Menanam Jagung [Failed]

Tidak semua tanaman yang saya coba tanam langsung berhasil. Beberapa ada yang gagal. Ada yang gagal dari sejak ditanam, bijinya tidak berkecambah, seperti biji seledri dan beberapa jenis bunga-bungaan. Ada yang sudah berhasil berkecambah, tapi beberapa hari setelahnya layu sebelum sempat besar, biasanya sih tanaman yang saya sudah tahu tumbuhnya di tempat dingin tapi saya iseng coba-coba tanam karena benih sayur yang saya beli kan paketan, nah di dalam paket itu dicampur juga ada sayuran tempat dingin seperti kol dan brokoli. 

Dalam hal menanam jagung, saya tidak mengira kalau ternyata susah juga. Karena saya lihat orang tanam jagung dimana-mana, kayaknya tinggal lempar biji saja langsung tumbuh. Saya tidak tanam biji jagung langsung di tanah, karena takut bijinya dimakan tikus atau hanyut kena air hujan, jadi awalnya biji jagung saya semai di wadah gelas plastik. Tidak sampai 3 hari semua biji jagung yang saya tanam berkecambah, kemudian gelas-gelas plastik itu saya letakan di tempat yang kena sinar matahari langsung. 

Setelah tanaman jagung di wadah plastik cukup besar, kira-kira umur 6 minggu, dipindahkan ke tanah. Karena kandang tanaman saya tempatnya terbatas jadi tidak bisa tanam banyak. Di Plot Plan bulan agustus, saya memang sudah alokasikan tempat di kandang tanaman untuk jagung, yang ternyata hanya cukup untuk 4 tanaman saja. Yah untuk eksperimen coba-coba 4 juga sudah cukup, kalau ternyata percobaan pertama sukses, berikutnya saya akan cari tempat di kebun papa said yang tidak terpakai untuk tanam lebih banyak jagung.

Beberapa hari setelah dipindahkan ke tanah tanaman-tanaman jagung tersebut menunjukan prospek yang bagus, mereka cepat sekali tumbuh besar dan tinggi. Kurang dari satu bulan jagung-jagung itu tingginya sudah lebih besar dari saya. Keempat jagung yang ditanam di kandang tanaman tingginya tidak sama besar, karena ada tragedi yang terjadi selang 2 minggu sejak jagung-jagung itu saya pindah ke kandang tanaman. Salah satu ayam Papa Said berhasil terbang dan masuk ke kandang tanaman kemudian memporak-porandakan tanaman yang ada disitu, mencerabut kacang panjang, mengoyak-ngoyak pohon terong dan 2 batang tanaman jagung saya patah. Jagung yang patah segera saya ganti dengan cadangan jagung yang masih ada di wadah gelas plastik. 

Bersamaan dengan makin tingginya tanaman jagung, dibagian pucuk tanaman tumbuh bunga serbuk sari yang nantinya akan berjatuhan membuahi bunga betina (putik) yang ada di pangkal-pangkal daun yang kemudian akan tumbuh jadi jagung. Hingga saat itu jagung-jagung saya masih tampak bagus dan sehat. 

Datanglah musim hujan. Tiba-tiba jadi banyak capung berterbangan di kebun, entah darimana. Selain capung, ternyata hujan membuat banyak hewan-hewan kecil yang hidup di tanah jadi segar. Belalang, ulat bulu, lalat, semacam rayap yang hidup ditanah tiba-tiba juga jadi banyak. Tadinya saya senang ketika musim hujan datang, karena itu artinya mengurangi pekerjaan saya menyiram tanaman. Ternyata itu mimpi buruk.

Hujan dan kurang sinar matahari mengakibatkan tanaman terong saya kena penyakit sehingga daun-daunnya membusuk, saya terpaksa mencabutnya. Black aphids (kutu) kembali menyerang tanaman kacang panjang yang saya tanam dekat tanaman jagung mengikuti prinsip three sisters. Bunga-bunga marigold yang ditanam sebagai companion planting jadi berantakan dan lusuh karena terus-terusan tergenang air. Tanah di kebun saya memang masih dominan tanah merah, jadi kalau hujan terus-terusan jadi jenuh dan air akan menggenang. Yang paling parah adalah, pasukan belalang memakan daun bunga matahari dan daun jagung.

Daun tanaman jagung jadi compang-camping karena gigitan belalang-belalang ganas. Saat itu mulai terlihat ada bongkol yang tumbuh di ketiak daun. Ternyata hujan juga mengakibatkan serbuk sari yang ada di puncak tanaman jadi lengket sehingga tidak bisa menyerbuki putik dengan sempurna. Ketika saya petik jagung di bulan Mei, ukurannya kecil dan biji-biji jagungnya tidak rapi tumbuhnya. Tapi ketika dimakan rasanya manis sekali.

Tanaman jagung usia 2 bulan

Bongkol jagung yang masih kecil, tanaman jagungnya juga sebagai penyangga kacang panjang disebelahnya

Tanaman jagung adalah tanaman monokotil yang mati setelah berbuah, batangnya lambat laun akan berubah warna jadi coklat dan mengering. 2 tanaman jagung yang ditanam belakangan sebagai pengganti jagung yang dirusak ayam bahkan tidak sempat berbuah sempurna, ada bongkol tapi masih kecil sekali, tapi karena umurnya sudah lebih dari 3 bulan tetap mati. 

Karena akhir-akhir ini sudah tidak terlalu sering hujan saya akan coba lagi tanam jagung. Mudah-mudahan kali ini berhasil. Oia, sekarang saya akan sering share di instastory perkembangan tanaman -tanaman yang saya tanam, follow IG @milasaid yah. 


22 komentar:

  1. knp enggak tanam buah mangga aja atau pisang, kenapa harus jagung sist?

    BalasHapus
    Balasan
    1. mangga dan pisang sudah ada di kebun, yang tanam bapak saya

      Hapus
  2. Kok baca ini jd pengen mengisi waktu luang dgn berkebun jg mil. Tp ga punya halaman sih :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. tanam di pot aja mba irma, cabe2an, bunga2an

      Hapus
  3. wah skrg rajin bercocok tanam ya mba :D

    BalasHapus
  4. wow, gampang2 susah tuh nanem jagung... saya blm pernah berhasil :D

    Pa kbr mbak Mila?

    BalasHapus
    Balasan
    1. susah ya ternyata hehee

      kabar baik :)

      Hapus
  5. Hobby nanam-nanam juga yah.

    BalasHapus
  6. Aku dulu juga piara ayam... jagung yang buat pakan ayam banyak yang jatuh lalu tumbuh, karena ga niat diliara akhirnya mati pohon jagungnya keinjek-injek hihihi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah sayang tuh, coba diurus ya bis abuat kasih makan ayam lagi. tapi jagung itu baru mulai bermasalah waktu berbuahnya, pohonnya sih tumbuhnya gampang dan cepat, tapi masalahnya terbentuk jagungnya itu yang ternyata gak segampang yang dikira hahahaa

      Hapus
  7. Jadi tidak sabar utk menetap dan punya taman :D
    yeay semangat mbak Mila ;D

    BalasHapus
    Balasan
    1. didoakan semoga cepat menetap dan punya taman yaaa

      Hapus
  8. Eh itu beneran mati dan mesti ganti baru lagi yaaa kalo udah berbuah ????

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, jagung kayak pisang kalau sudah berbuah pohonnya langsung layu kering

      Hapus
    2. Oh begitu ... jadi mesti selalu sedia bibit yaaa

      Hapus
  9. Huaa.. Rajin sekali dirimu Mil. Ngebayangin segala binatang tanah dah begidik..haha.. Diri ini memang ga ada jiwa seni dalam menanam, jadi ke pasar aja lah klo mo beli :p

    BalasHapus
  10. Pengairan, Pemupukan dan terikmatahari,, dapat mempercepat pertumbuhan mil.
    Saya coba tanam di ember berdiameter 40cm dengan 3biji,, jadi tiga pohon, tinggi 175cm-200cm.
    Dalam waktu 2 bulan dari biji ditanam,,
    Sudah dapat dipetik hasilnya.

    BalasHapus
  11. beberapa bulan kemaren sempat nyoba nabur biji cabe, tomat, jagung di pot, tapi gagal tumbuh. giliran dibiarin, dibuang git ajah di halaman sebelah, malah tau-tau udah tumbuh subur ajah..

    BalasHapus
  12. Aku hobi cocok tanam turunan dari papa, ada pandan, bumbu dapur, cabai, sampai bunga-bunga cantik. Hehehehe.

    Salam,
    Syanu.

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...