Aku baru tahu loh ternyata nama Ampera merupakan singkatan dari Amanat Penderitaan Rakyat. Jembatan dengan panjang 1,117 km yang merupakan ikon kota palembang ini berdiri di atas Sungai Musi, menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir.
Sewaktu pertama didirikan di tahun 1965 jembatan ini dinamakan Jembatan Bung Karno, baru diganti namanya menjadi Jembatan Ampera setelah di tahun 60-an mulai marak gerakan anti Sukarno. (wikipedia.org)
Dulunya jembatan ini bisa diangkat, agar kapal-kapal besar yang melewati sungai musi tidak tersangkut. Tapi karena padatnya lalu lintas sekarang ini Jembatan Ampera sudah tidak pernah diangkat lagi. Di malam hari Jembatan ini kelihatan makin cantik dengan lampu-lampunya yang terang benderang, jadi rada-rada seperti Jembatan San Francisco-nya Indonesia, sebelum tersaingi Jembatan Suramadu.
Sewaktu pertama didirikan di tahun 1965 jembatan ini dinamakan Jembatan Bung Karno, baru diganti namanya menjadi Jembatan Ampera setelah di tahun 60-an mulai marak gerakan anti Sukarno. (wikipedia.org)
Dulunya jembatan ini bisa diangkat, agar kapal-kapal besar yang melewati sungai musi tidak tersangkut. Tapi karena padatnya lalu lintas sekarang ini Jembatan Ampera sudah tidak pernah diangkat lagi. Di malam hari Jembatan ini kelihatan makin cantik dengan lampu-lampunya yang terang benderang, jadi rada-rada seperti Jembatan San Francisco-nya Indonesia, sebelum tersaingi Jembatan Suramadu.
Di sekitar jembatan ini pun menjadi lokasi hiburan bagi wisatawan dan warga lokal. Kita bisa menikmati Pindang Patin khas Palembang sembari memandangi kerlap-kerlip Jembatan Ampera di tepian sungai Musi. Kalau mau yang sedikit beda, kita bisa menyewa kapal menyebrangi Sungai Musi dan mampir di restoran yang letaknya di atas sungai.