Selasa, 25 Mei 2021

Low Heart Rate Training

Saya harus kembali fit lagi. 

Jadi setelah lebaran saya niatkan untuk memulai program training plan.  

Training plan saya sebelum ini biasanya berdasarkan target jarak dan tenggat waktu Race yang saya sudah daftar. Karena dalam waktu dekat ini kayaknya belum akan ada race, jadi ini kesempatan membangun basic endurance. 

Hasil browsing sana-sini saya dapatkan kalau Low HR training adalah salah satu cara populer dan termujarab untuk membangun endurance. "Running slower makes you faster'. Saya harus latihan berlari di zona heart rate Z2 secara konsisten, kalau untuk saya zona ini ada di 110-128 bpm. 

Kelihatannya gampang. Eits.. nanti dulu. 

Kebetulan di Garmin Connect ada training plan yang berdasarkan heart rate, jadi saya ambil 12 weeks training plan untuk jarak 10km. Jadi di akhir training akan dibuktikan apakah saya bisa memecahkan personal record untuk jarak 10km.

Training plannya secara umum 4 hari lari, 1 hari cross training dan 1 rest day dalam seminggu. Jadwal larinya ada short/hill run, long run, recovery run dan interval training. Selain interval training semua lari dilakukan di HR Zone 2. Interval training di Z4. Target larinya bukan berdasarkan jarak tapi berdasarkan waktu, misalnya 30 menit, 60 menit, 70 menit, ditentukan di jadwal training plannya. 

Misalnya di Minggu 1 jadwalnya hari pertama rest day, hari kedua recovery run 25 menit, hari ketiga interval lari Z4 selama 5 menit diikuti rest (jogging/walking) 2 menit diulang 4 kali, hari keempat ada crosstraining 30 menit dan ada recovery run juga 30 menit, hari kelima rest day, hari keenam short/hill run 45 menit, hari ketujuh long run 60 menit. 

Sekarang saya baru masuk di minggu kedua. Postingan berikutnya nanti saya cerita ya gimana perasaan saya ngejalanin Low Heart Rate Training ini. 




Jumat, 21 Mei 2021

I'm Back

Halo.. 
Fiuh.. 
udah lama banget ya since my last post. 

Jadi ceritanya waktu bulan Ramadhan kemarin iseng-iseng buka blog yang sudah lama gak saya buka. Baca-baca postingan jaman dulu, yah nostalgia gitu deh. Jaman sekarang travelling sudah totally different dari postingan travelling blog ini waktu jaman pra-socmed. Sebelum ramai instagram, facebook, tiktok, kalau mau cari referensi jalan-jalan ya dari blog-blog (dan lonely planet). Mungkin sekarang sudah beda ya. 

Siapa yang sangka dalam kehidupan ini tiba-tiba saya mengalami fase wabah yang bikin gak bisa kemana-mana, itu betulan membuat saya yang doyan kelayapan ini sempat hilang arah dalam hidup. Satu tahun berlalu begitu saja
"Tahun 2020 rasanya kayak lari 5km tapi kecatet cuma 2km" 

Ngomong-ngomong soal lari, selama PSBB covid ini olahraga terbengkalai. Sekalinya coba lari pagi berasa banget endurance kedodoran, napas ngosngosan, kaki lemes. Padahal sesaat sebelum pandemi saya merasa kondisi fisik dan stamina saya adalah konsidi paling fit selama saya hidup. Saya baru menyelesaikan Marathon pertama di Bali Marathon dan di bulan Januari 2020  menyelesaikan (walaupun over COT) Trail Marathon pertama di Tahura Bandung. 

Kemudian cobaan hidup berupa virus itu datang dan memporak porandakan kehidupan saya, dari segi fitness, segi ekonomi dan juga kebebasan karena mau kemana-mana terbatas kan. 

Anyway, setelah baca-baca lagi blog ini waktu ramadhan kemarin saya merasa agak semangat dan termotivasi untuk menata hidup lebih baik lagi. Sehari setelah lebaran kemarin saya memulai Training Plan untuk mengembalikan endurance supaya sama lebih baik dari sebelum pandemi covid. 

Bersambung di next post ya.





Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...