Rabu, 30 November 2016

Hello Kitty Run

Ini adalah race kedua buat saya dan race pertama untuk adik saya, Anissa. Ini juga 5k pertama Anissa. Awalnya saya lihat tentang Hello Kitty run di Instagram, acara race ini sudah diselenggarakan di Jepang, Singapura, Malaysia, Bangkok, tahun ini pertama kali di Jakarta. Melihat postingan peserta Hello Kitty run yang sebelumnya unyu-unyu dan cute, saya jadi tertarik untuk ikut. Ketika saya ajak adik saya untuk ikutan, dia langsung setuju. Kategori Hello Kitty Run hanya ada 5 k.

Hari Sabtu, satu hari sebelum acara, saya dan Anissa ke Ratu Plaza untuk mengambil race kit. Kami ketemu sama Grace, kawan yang beberapa bulan lalu sering lari bareng di senayan. Grace adalah penggemar berat Hello Kitty, waktu lagi agak mabok soju dia sempat mengakui kalau kelak punya mobil kepingin tempel sticker Hello Kitty yang guwede buwaanget di body dan kap mobil. Pagi itu Grace tampak galau karena sempat daftar tapi sepertinya nyangkut, waktu ditanya ke panitia ternyata memang belum terdaftar dan belum ada charge ke kartu kreditnya. 

Sebagai penggemar berat Hello Kitty, matanya tampak berkaca-kaca karena tidak bisa ikut acara ini. Tapi Grace pantang menyerah, dia bertekad cari orang yang sudah daftar tapi tidak bisa lari keesokan harinya. Hampir tengah malam dia pun berhasil menemukan orang yang mau menjual race kitnya, keesokan harinya dia pun berhasil ikut lari.

Jam 3 subuh, saya dan Anissa berangkat dari rumah kami menuju AEON Mall di daerah Alam Sutera, Tangerang. Dengan itu kami melintasi 3 propinsi, Bekasi - Jakarta - Tangerang. Jam setengah 5 subuh kami sudah tiba di AEON dan langsung masuk ke parkiran mall. Tidak lama ada pesan masuk dari Goiq, katanya dia juga sudah tiba di lokasi.

Saya, Goiq dan Cipu sebenarnya sudah lama merencakan mau lari bareng, tapi selama ini hanya merupakan wacana belaka. Akhirnya di Hello Kitty Run ini saya dan Goiq berhasil lari bareng, tapi belum bareng sama Cipu. Omith alias Mita juga ikut! Setelah debutnya di Bali Marathon, Omith semakin semangat ikut event lari yang lainnya. Sementara saya tidak pernah ikut event lari lagi setelah Bali Marathon dan sebelum Hello Kity Run ini.


Dengan penuh perjuangan, Anissa akhirnya berhasil finish 5 k perdananya dan dapat medali. Sebenarnya saya agak kecewa sih sama medalinya karena biasa banget, bundar warna gold gambar Hello Kitty ditengah. Bayangan saya medalinya akan cute dan warna-warni seperti medali finisher yang saya lihat di acara Hello Kitty Run Singapura, Malaysia dan Bangkok. 

Ketika saya tanya Anissa bagaimana rasanya finish 5k, dia cuma jawab: kapok!


Jumat, 11 November 2016

Pindah-Pindah Hotel di Sanur

Beberapa hari sebelum berangkat ke Bali bulan Agustus kemarin saya masih belum memutuskan akan menginap dimana. Ada kawan yang menawarkan tempat untuk numpang di tempat kos-nya, saat itu saya belum cari-cari hotel karena rencananya memang kalau saya pergi sendiri saya mau nebeng saja di tempat kawan saya, ngirit.

2 minggu sebelum hari keberangkatan, Tince dan Omith memastikan diri akan ikut ke Bali bareng saya. Omith ikut HM di Bali Marathon juga, sementara Tince memutuskan mau ikut sebagai suporter atas nama persahabatan. Setelah diskusi sama Tince akhirnya kami pilih lokasi menetap di Sanur, dengan pertimbangan lebih dekat ke area race tapi tidak terlalu jauh dari mana-mana. 

Tawaran nebeng dari kawan saya terpaksa dipending karena kos-nya dia lebih dekat ke daerah kuta-legian. Saya dan Tince pun mulai cari-cari hotel di website Agoda. Setelah mengumpulkan beberapa kandidat, pilihan kami jatuh ke Sanur Guest House. Tapi karena masih ragu apakah lokasinya cukup dekat dengan shuttle terdekat maka kami hanya booking untuk 2 malam, nanti kedepannya akan ditentukan setelah pengambilan race pack.

Lokasi Sanur Guest House ternyata agak jauh dari pusatnya Sanur, enak sih kalau mau liburan menyepi karena bebas dari hiruk pikuk kegiatan turis. Ke pantai harus jalan kaki, tapi tidak sampai 10 menit kalau jalan santai. Nama pantainya Pantai Sudamala, lebih tenang dan nyaman daripada Pantai Sanur. Tapi untuk lebih mendekatkan diri ke pusat keramaian dan ke jalan raya supaya akses dini hari ke race lebih mudah saya dan tince memutuskan pindah hotel ke Indi Hotel. 

Di Indi Hotel selama 2 malam, setelah itu Tince harus berangkat lagi ke Bangkok untuk kerja dan saya pindah hotel lagi yang dekat dengan kapal untuk menyebrang ke Nusa Penida. Akhirnya saya pindah lagi ke Hotel Sanur Paradise Plaza hanya untuk semalam karena subuh-subuh saya sudah check-out dan menyebrang ke Nusa Penida.

Dari sekian banyak hotel yang tersebar di daerah Sanur, mungkin tiga darinya yang kebetulan saya tempati kemarin bisa jadi rujukan. Untuk ratenya bisa dilihat langsung di Agoda.com atau Booking.com atau website hotelnya langsung.

SANUR GUEST HOUSE 

Sanur Guest house terletak di bagian sepi dari daerah Sanur. Walaupun begitu cari makanan tidak susah dan ada minimarket, guardian dan ATM tidak jauh dari situ. Pantai terdekat adalah Pantai Sudamala, jalan kaki santai tidak sampai 10 menit dari hotel. Disekitar situ juga ada beberapa operator diving, bahkan masih satu lokasi dengan guest house ada juga operator diving, dua kali saya lihat ada yang latihan diving di kolamnya selama saya disitu.

Sanur Guest House hanya memiliki 8 kamar, 4 di lantai bawah dan 4 di lantai atas. Kamar dan kamar mandinya bersih walaupun dekornya sederhana. Kolam renangnya juga bersih. Staff hotel yang saya lihat selama disitu hanya 4 orang yang bergantian jaga, termasuk memasak sarapan. Sarapan setiap hari beda-beda dan sempat aja ditata cantik. Kalau tidak diminta kamar tidak akan dibersihkan, handuk juga kalau tidak kita minta tukar tidak akan otomatis diganti dengan yang baru. Tapi overall saya betah disini, suasananya lebih kekeluargaan daripada hotel besar dan mas-masnya selalu siap membantu. 

Salah satu sarapan di Sanur Guest House
Malam terakhir saya di Bali, pulang dari Nusa Penida saya belum booking penginapan. Setelah ditolak oleh Sanur Paradise, akhirnya saya kembali lagi ke Sanur Guest House, untungnya masih ada kamar. Staffnya langsung menyambut dengan riang ketika saya muncul kembali. Kalau ada urusan di Sanur lagi pasti saya akan kembali menginap di Sanur Guest House.

Alamat:
Jl. Danau Poso No. 53A
Sanur, Bali


HOTEL INDI

Next stop adalah Hotel Indi. Sepertinya hotel ini baru ganti nama dan ganti manajemen, atau mungkin baru ganti pemilik, soalnya di belakang namanya selalu dicantumkan dalam tanda kurung (ex. Rani Hotel). Dari depan terlihat bagus dan modern, tampak baru direnovasi. Tapi ketika masuk lihat kamarnya masih bangunan lama. 

Furniture, ubin, model jendela, model pintu, kamar mandi, model jadul. Di kamar mandinya masih ada bak mandi kayak jaman saya kecil, fiuh sudah lama banget gak lihat yang seperti itu rasanya kayak kembali ke masa lalu. Kalau lihat ke atas eternitnya sudah compang-camping. Pintu kamar mandi di kamar yang kami tempati pun bermasalah, pertama kali saya masuk kamar mandi dan mengunci pintu, saya terkunci di dalam karena handle pintunya nyangkut.

Area kolam renangnya dan tamannya sih lumayan

Kamarnya jadul
Tapi dengan rate yang saya bayar, ya kasian juga kalau saya protes. Ratenya nyaris setengahnya Sanur Guest House, padahal lokasi hotel ini ada di pinggir jalan raya dan tinggal menyebrang perempatan ke Pasar Sanur.  Staffnya semua helpfull dan ramah. Atau setidaknya berniat helpfull. Mereka bolak-balik mencoba memperbaiki handle pintu tersebut, walaupun tidak berhasil namun saya tetap kasih point positif untuk niat baiknya. 

Alamat:
Jl. Danau Buyan no.33
Bali

SANUR PARADISE PLAZA HOTEL

Hotel ini adalah hotel yang bintangnya paling banyak diantara dua hotel diatas, tapi paling tidak saya rekomen. Sebenarnya fasilitas kamar dan hotelnya sendiri bagus, sesuai dengan bintang dan rate yang saya bayar. Kolam renangnya luas dan panjang sekali. Saya pilih hotel ini karena dekat dengan lokasi express boat untuk menyebrang ke Nusa Penida. Dekat juga dengan rumah makan Mak Beng, jalan kaki hanya 5 menit. Yang bikin saya kurang menyukai hotel ini karena kesan pertama yang ditunjukan staff di bagian depan hotel.

Saya datang memang lebih awal dari jam check-in, memang niatnya hanya mau titip tas dulu kemudian jalan-jalan di pantai belakang hotel. Mungkin karena saya dan Tince jalan kaki dari gerbang masuk ke lobby, kami dicuekin sama satpam dan petugas yang ada di depan pintu masuk. Kalau pengalaman saya di hotel lain biasanya petugas di depan akan langsung menyambut dan kalau kita keliatan celingak-celinguk pasti ditunjukan posisi meja resepsionis. Lah ini mau saya samperin malah melengos, pura-pura tidak lihat. Walaupun belum sempat bertanya, sudah ketemu sendiri posisi meja resepsionis.

Saya berdiri di depan meja resepsionis cukup lama sampai mati gaya buka-buka handphone, saat itu mbak nya sedang sibuk berargumen dengan salah satu bapak customer yang lagi marah-marah. Saya juga kurang mengerti sih marah-marah kenapa, yang jelas sampai adu argumen. Setelah bapak itu pergi, masih dengan muka emosi, mba itu melayani saya. Wajahnya saat itu tanpa senyum, saya maklum karena mungkin dia masih emosi sama bapak-bapak. Saya menunjukan booking-an saya di handphone kemudian dia langsung cek di komputer. Saya langsung menjelaskan kalau saya hanya ingin titip barang, karena memang belum jam check-in. Tapi mba nya bilang akan proses dulu, jadi saya registrasi dulu saja walaupun baru bisa check in setelah jam 1 siang.

Setelah jam 1 siang saya kembali untuk check-in. Sempat lama juga menunggu di depan meja resepsionis walaupun saat itu ada 3 orang disitu, salah satunya lagi melayani ibu-ibu sasakan yang dandanannya seperti ibu pejabat jaman orde baru lagi complaint. Dua staff lagi gak jelas lagi apa. Setelah nunggu lama, sempat mengalihkan perhatian ke handpone, buka instagram, path, facebook, akhirnya ada juga yang mendatangi saya, melihat copy form yang saya bawa dan memberikan kunci kamar. Staff hotel yang mengantar saya ke kamar sih ramah, sembari jalan menjelaskan jumlah kamar di hotel ini dan fasilitas-fasilitas yang ada.   

Saya check-out subuh-subuh dan langsung menyebrang ke Nusa Penida. Saat itu saya tidak booking hotel karena belum tahu akan berapa lama di Nusa Penida dan apakah harus menginap di pulau itu. Tapi saya pikir kalau kembali hari itu juga pasti di Sanur Paradise Plaza masih akan ada kamar, karena ketika saya tinggal disitu bukan weekend dan memang hotel tampak sepi. 

Ketika saya kembali ke situ sore harinya, saya kembali ke depan meja resepsionis disambut oleh mbak yang lumayan ramah, saat itu tampak sepi jadi saya hanya satu-satu orang di lobby sore itu. Tapi ketika saya menanyakan kamar, mbak resepsionis yang ramah melirik ke mba yang memproses check-in saya di hari pertama. Tanpa melihat ke saya maupun tanpa cek ke komputernya, mba yang judes itu hanya bilang, "semua kamar full hari ini." Saya langsung pergi dan kembali ke Sanur Guest House. Rasanya beda banget, baru masuk ke Sanur Guest House saja semua staff wajahnya langsung senyum menyambut saya dengan hangat, menanyakan bagaimana race yang saya ikuti.

Ternyata ketika saya iseng lihat review pengunjung di agoda.com, tamu lokal yang menerima perlakuan 'dingin' bukan hanya saya saja. Review bagus dari tamu asing, yang bilang staff nya ramah. Jadi kesimpulan saya, hotel ini adalah hotel yang bule-friendly. Tapi kalau tidak begitu perduli sama pelayanan sih sebenarnya hotel ini lumayan bagus, lokasinya bagus dan kolam renangnya asik. 

Alamat:
Jl. Hang Tuah 46
Sanur, Bali

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...