Senin, 08 April 2013

Sovereign Hill

Sovereign Hill adalah suatu kompleks tempat wisata sejarah yang merupakan tiruan dari situasi dan kondisi di jaman Gold Rush. Letaknya di Australia, sekitar 3 jam naik kereta dari Melbourne.

Bangunannya, kegiatannya, bahkan ada orang-orang disana berpakaian seperti di abad ke-19. Admission fee nya cukup mahal, $45 atau hampir setara dengan Rp 450,000 tapi dijamin tidak mengecewakan. Saya bahkan dapat Visitor Map versi Bahasa Indonesia. Rupanya banyak juga turis Indonesia yang berkunjung ke tempat ini sampai-sampai dibikinkan guide khusus bahasa Indonesia. 

Lokasi Sovereign Hill ini merupakan bekas lokasi penambangan emas seluas 25 hektar, komplit dengan peralatan mendulang emas jaman dulu dan workshop peleburan emas. Kalau mau mencoba jadi penambang emas juga bisa menyewa peralatan nya dan mengayak sendiri di pinggir sungai untuk mencari emas. Banyak juga yang mencoba, tapi saya kurang tahu juga apa ada yang benar-benar dapat serbuk emas ya. 

Disekitar tambang ada kamp pekerja dan kamp pendatang dari Cina. Kalau kita melongok kedalam tenda nya kita bisa mendengar ada percakapan, tentang topik seputar pertambangan hingga kondisi politik yang diperbincangkan pada jaman itu. Saya masuk kedalam sebuah rumah kayu berdekor oriental, rupanya itu rumah pendatang dari Cina. Di dalam rumah itu saya bisa mendengar suara seorang pria berlogat cina sedang curhat tentang bagaimana orang-orang dikampungnya mempertaruhkan segalanya agar bisa sampai di tempat itu. Bapaknya dia sendiri sampai menjual semua tanah nya dikampung untuk membiayai keberangkatannya, hanya untuk mempertaruhkan nyawa di atas kapal kayu kecil melintasi samudra.

Pintu masuk Sovereign Hill

Visitor Map berbahasa Indonesia

Kemah para penambang emas


Perkampungan penambang imigran dari china

Tambang emas

Mendulang emas di sungai

Selepas lokasi penambangan ada Main Street dimana bangunan-bangunan komersil berdiri. Suasananya seperti di film-film koboi di televisi. Ada kafe, hotel, toko sabun, toko permen, bakery, semuanya membawa kita berada di jaman baheula. Bahkan mbak-mbak yang melayani tokonya pun berpakaian rok panjang menggembung a la little missy (film serial yang berlatar belakang abad ke-19 yang tayang di TVRI waktu saya kecil dulu). Saya pun sempat melihat seorang lelaki berkumis melintang berseragam Sherrif mondar mandir di sepanjang Main Street itu. 

Hampir pukul 1.30 siang, saya bergegas ke lokasi yang ditunjuk oleh peta pengunjung dimana akan ada pertunjukan Red Soldier. Tepat sekali timing nya, saya tiba di lokasi berbarengan nyaris dengan munculnya barisan pasukan tentara berseragam merah bertopi tinggi, Seragamnya mirip sama gambar di kaleng salah satu merk biskuit yang suka ada di supermarket, hanya saja topinya bukan dari bulu melainkan dari kain biasa. Pasukan itu berbaris mengelilingi Sovereign hill komplit dengan bayonet dan drum nya yang bertalu-talu seiring dengan langkah mereka. 

Setelah berkeliling kompleks, mereka berhenti di lapangan kosong yang di tunjuk dipeta. Mereka adalah tentara yang ditugaskan untuk menjaga para penambang-penambang emas yang akan memberontak. Pemimpin pasukan akan menjelaskan secara singkat tentang Eureka Rebellion, kemudian ada juga atraksi menembakkan senapan ke udara yang bau mesiu nya bikin pusing dan suara kerasnya bikin telinga berdengung. Setelah itu ada sesi foto bersama bersama para tentara berseragam itu. 

Bikin poster buronan nama diri sendiri

Kereta kuda abad ke19

Kayak setting film coboy

Red Soldiers

Gold Museum
Setelah pertunjukan tentara itu saya mengakhiri kunjungan di Sovereign Hill dan menyebrang ke Gold Museum di seberangnya. Ketika kita membeli tiket masuk Sovereign hill, kita akan dapat satu tiket gratis masuk ke museum nya. Tidak banyak yang di pajang disini, tapi gedungnya nyaman dan dingin. Setelah terpapar sinar matahari di luar tadi masuk kesini kepala rasanya langsung adem. 

Saya pun duduk melepas lelah di sofa empuk yang menghadap kaca besar dengan pemandangan kota Balarat dari atas, atap-atap rumah kayu yang tersebar teratur diantara pepohonan hijau yang beberapa diantaranya mulai berubah warna musim gugur menjadi kekuningan, oranye keemasan dan kemerahan. 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...