Selasa, 26 Juli 2011

Banana Boat

Untuk memperbaiki image saya di dua postingan sebelum nya mengenai Battlestar Galactica di Universal Studio Singapore dan Space Mountain di Hong Kong Disneyland, di postingan kali ini akan saya buktikan kalau saya bukan penakut, dan saya juga berani sama kegiatan-kegiatan yang memacu adrenalin. -> postingan pencitraan
 
Selama beberapa hari kemarin saya coba cari-cari bukti foto-foto saya yang kelihatan sedang melakukan kegiatan menantang yang memacu adrenalin.

Setelah lama saya mencari, kog masih belum nemu juga ya... Masa setiap pergi kemana-mana kerjaannya nyasar terus eh sekarang harus menghadapi kenyataan bahwa saya itu penakut. Jujur, saya hampir merasa gagal sebagai seorang yang mengaku petualang *hueeeek*

Sampai akhirnya saya teringat.... AHA! saya kan punya foto waktu saya dan adik-adik sedang naik Banana Boat di Tanjung Benoa.

Guys, Pada tau Banana Boat kan? naik Banana Boat itu kan sereeeeeemmmm bangeeeeeet..... 

Kita naik di atas benda semacam perahu karet yang  bentuk nya lonjong seperti pisang, kemudian ditarik pake speed boat ke tengah laut. Memacu adrenalin kan? Kita bahkan harus pakai pelampung supaya kalau Banana Boat nya terbalik di tengah laut kita ga tenggelam. Tuh kan, ngeri....

Ini muka-muka kesilauan sama matahari, bukan muka ketakutan *catet*

Siap di tarik ke tengah laut
Pertama-pertama kita di bimbing naik ke atas Banana Boat di tepi pantai, kemudian ditarik pake tangan mendekati speed boat yang lagi parkir dan di ikat ke belakang nya. Supir speedboat mulai menyalakan mesin dan Banana Boat pun tertarik maju mengikuti arah Speedboat.

Dari pinggir pantai menuju ke tengah laut, berkali-kali kita harus menerjang ombak. Kalau ombak nya kecil rasanya cuman kayak lagi naik ojek yang ngelewatin polisi tidur di komplek rumah. Tapi kalau ombaknya pas lagi besar.... wuiiiih... itu Banana Boat nya terangkat tinggi banget dan langsung terhempas sampai miring-miring. Saya berpegangan erat khawatir terjatuh dari Banana Boat & tersapu ombak.

Saya lihat Banana Boat lain di depan saya terjungkir akibat ombak yang besar itu. Penumpang nya jatuh semua ke laut & basah..... saya pun spontan tertawa. Ngetawain orang-orang yang pada basah kuyup itu sekaligus ketawa lega karena Banana Boat saya ga sampai tublek kayak punya mereka.

Untungnya cuaca saat itu lagi cerah banget. Angin juga cuman semilir-semilir aja, jadi kondisi laut agak tenang gitu. Makin ke tengah makin tenang karena udah ga ada ombak. Si supir Speedboat kayaknya ga puas banget kalo kita belom teriak-teriak ketakutan. Tiba-tiba dia ngebut, saya yang posisi paling depan kena semprotan air dari belakangnya speedboat nyaris ga bisa liat apa-apa. Mau ngusap muka juga ga berani, soalnya tangan nya kan lagi pegangan.

Speedboat menikung ke kiri, Banana Boat juga ikut miring nyaris 60 derajat. Dengkul saya tuh udah bersentuhan sama permukaan air laut hiiii....Speedboat tiba-tiba berputar, semprotan air makin banyak dan saya pun basah kuyup. Saya dengar suara adik-adik saya yang teriak-teriak di belakang. Dari  dalam speedboat pak supir menengok ke arah kita tersenyum usil sambil nanya," di jatohin yaaaaaaaa....?"

Saya yang teriak paling keras, " jangaaaaaaaaaaaaaan..........."

errr.. maksudnya waktu itu kan adik saya yang nomor dua, yang duduk paling belakang lagi pake contact lens. Kasian kan kalo kita kecebur ke laut nanti soft lens nya kenapa-napa gitu. Bukan karena saya takut... bukan...bukan..

Turun dari Banana Boat, saya di tawarin naik Flying Fish. Saya langsung bilang "OGAH !"
Tentu saja karena mahal.. bukan karena takut.

Rabu, 20 Juli 2011

Wayang di Kota Tua

Anak-anak muda kota Jakarta seperti saya ini kalo Sabtu dan Minggu pasti deh langsung hit the mall. Ga jauh-jauh paling nongkrong di cafe atau nonton bioskop. Tapi kalo setiap minggu ke mall mulu lama-lama bosen juga, walopun katanya di Jakarta ini udah ada lebih dari 130 mall tetep aja bosen. Jadi ga ada salahnya sekali-sekali coba kegiatan yang beda, seperti misalnya nonton wayang.

What? Wayang? ih kog kesannya jelata banget ya. Beda banget kedengerannya kayak nonton Harry Potter atau nonton Transformer. Yang menganggap nonton wayang itu kegiatan rakyat jelata pasti belom liat bentuknya Wayang. Kalo menurut saya sebuah wayang itu adalah sebuah karya seni yang artistik, detail, dan kesan nya mewah banget.

Wayang Indonesia sejak tahun 2003 sudah masuk daftar Unesco Intangible Herritage, bersama dengan Keris, Batik, dan Angklung. Unesco yang merupakan organisasi dunia dengan berbagai macam program berusaha agar Intagible Herritage ini tidak punah. Nah sekarang bagaimana dengan kita-kita yang warga negara nya sendiri nih. Melindungi asset yang tangible aja susah, nah ini gimana caranya menyelamatkan asset yang intangible berupa kebudayaan gini. Kunci nya ya ada di generasi muda.

Waktu saya ke Solo, saya pernah niat mau beli wayang kulit asli tapi ga jadi karena harganya mahal banget. Akhirnya saya beli wayang kardus di depan Mesjid Agung Surakarta, 10 rebu dapet 3. Di pesawat ga saya masukin bagasi karena takut rusak, jadi saya tenteng-tenteng masuk kabin. Cuek aja walopun di ketawain adik saya sepanjang jalan kenangan. 
 
Sebelum beli sih yang jualnya udah kasih tau nama-nama dari 6 wayang kardus yang saya beli tapi sampe rumah saya udah lupa itu wayang yang saya beli namanya siapa aja, ketuker-tuker karena bentuknya hampir sama. Padahal kalo diperhatikan detil-detil nya itu beda-beda untuk setiap karakter. Yang paling saya inget namanya hanya Cakil karena mukanya paling beda dan warna merah. Sebenarnya kalau menurut cerita yang jual, si Cakil ini cuman figuran doang. Muka nya serem tapi sebenarnya humoris dan ironisnya dia mati oleh keris nya sendiri waktu perang (lupa perang apa namanya).

Cakil yang paling depan
Kebetulan waktu saya lagi jalan-jalan ke mall bulan lalu saya dapet selebaran, brosur tentang Festival Wayang Indonesia yang di selenggarakan di halaman depan Museum Wayang, Kota Tua. Acara ini diselenggarakan pada 15-17 Juli 2011. Saya langsung ada ide ngajak aRuL dan Dilla kopdar sambil nonton wayang. Kebetulan sudah lama sih kita punya niatan kopdar tapi baru terlaksana kemarin itu pas festival wayang.

Acara Festival Wayang ini sebenarnya terdiri dari macam-macam acara. Ada talkshow, pertunjukan tari, pertunjukan wayang, lomba - lomba dan pameran. Sayang banget pengunjung nya ga banyak.

dua orang korban, aRuL dan Dilla
Pagi-pagi kita sudah tiba di lokasi, acaranya belum mulai. Jadi kita memutuskan untuk masuk ke Museum Wayang nya dulu, sembari ngadem. Masuk ke Museum Wayang bayarnya hanya Rp. 2.000,- tapi di dalamnya bagus banget. Ada macam-macam wayang, Wayang Kulit, Wayang Golek, dan Wayang-wayang dari negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, Kamboja. 
 
Bahkan ada Wayang dari Suriname, di Amerika Selatan. Konon di Suriname itu isinya banyak orang keturunan Jawa yang di ekspor  sebagai buruh ke Amerika oleh Belanda waktu jaman penjajahan dulu, dan rupanya keturunan mereka hingga sekarang masih melestarikan Wayang di sana.

Wayang golek Raden Gatot Kaca & Hanoman

Wayang sumbangan dari Suriname
Saya berusaha mencari-cari sumber asalnya kesenian wayang, apakah asli kesenian dari nusantara khususnya Jawa atau dibawa oleh bangsa India waktu jaman nya Indianisasi di sekitar abad pertama Masehi dulu. Dari wikipedia saya dapat info bahwa hingga saat ini masih belum ada bukti bahwa seni wayang sudah ada sejak sebelum bangsa India datang. Jadi saya pikir ya kemungkinan besar dibawa sama Bangsa India untuk menyebarkan hinduisme, kalau dilihat dari cerita nya sih kebanyakan adaptasi dari cerita India seperti Mahabrata dan Ramayana.

Yang unik adalah bentuk wayang nya. Walaupun ada pengaruh India nya tapi original banget seni Jawa nya. Di India seni bercerita menggunakan media boneka-boneka gitu memang katanya sudah ada sejak 2500 tahun sebelum masehi, tapi bentuk puppet nya tidak mirip sama sekali dengan wayang disini. Waktu saya bilang orang Thailand dan orang Kamboja itu keseniannya gila detail, saya nyaris lupa kalau kesenian nusantara juga sama. It's all about detail. Lukisan, pahatan, ukiran, batik semua pengerjaan nya memerlukan ketekunan dan ketelitian tingkat tinggi.

Cerita Mahabrata dan Ramayana pun disini telah mengalami perubahan versi, dan penambahan karakter-karakter yang tidak ada di cerita aslinya. Misalnya Semar, Bagong, Petruk, si Cepot, bahkan Cakil yang di ceritakan diatas itu tidak ada di versi asli nya. Walaupun terdapat perbedaan versi dari versi asli, tapi tidak mengurangi nilai filosofis yang terkandung di dalam cerita tersebut.
 
Ketika agama Islam mulai masuk ke wilayah Indonesia, salah satu media paling populer yang digunakan untuk menyebarkannya ya Wayang juga. Mungkin ini metode efektif semacam pengganti televisi di jaman dulunya.

Di acara kemarin sebelum di mulai pertunjukan wayang mengenai cerita Batara Guru dan putranya yang bernama Ganesha, MC nya iseng-iseng meminta salah satu pengunjung orang India untuk secara simbolis menyerahkan Wayang Batara Guru kepada Dalang nya. Mungkin peristiwa ini mau mensimbolisasikan keadaan 21 abad silam, di saat bangsa India memperkenalkan kebudayaan dan kepercayaan nya kepada orang-orang di Nusantara melalui pertunjukan wayang.

Simbolis penyerahan Batara Guru dari India ke Indonesia

Panggung Wayang Kulit

Mengenal kebudayaan Indonesia seru banget kog... Wayang hanya salah satu nya. Kalau mau lihat sendiri serunya Festival Wayang begini bulan Oktober nanti akan ada lagi, tempatnya di Museum Pewayangan TMII tanggal 19-22 Oktober 2011.

Jumat, 15 Juli 2011

Stadthuys Express

Judulnya pake Express bukan berarti ini postingan mengenai semacam angkutan umum atau jasa pengiriman paket, tapi karena postingan kali ini merupakan rangkaian perjalanan Malacca Singapore Express yang nyaris menyebabkan para tiga alay terdampar di Melaka.

Kota Melaka konon ceritanya didirikan oleh seorang pangeran yang masih keturunan dari kerajaan Sriwijaya bernama Parameswara di sekitar tahun 1400-an.  

Kebetulan saya baca buku nya George Coedes - ahli sejarah asal prancis yang mempelajari sejarah di Asia Tenggara. Menurut beliau, mengacu kepada bukti-bukti - berupa prasasti dan kebanyakan rujukan dari catatan sejarah China kuno, pada abad ke-7 wilayah Semenanjung Malaya merupakan salah satu daerah jajahan Kerajaan Sriwijaya yang pusatnya ada di Sumatera. 

Waktu itu Kerajaan Sriwijaya sedang jaya-jaya nya, mereka memang berambisi menguasai perdagangan dengan cara menguasai daerah-daerah di sekitar Selat Malaka dan Selat Sunda yang merupakan jalan masuk utama jalur perdagangan internasional di jaman itu. Namun di sekitar abad ke-14 kerajaan yang  besar ini runtuh, kalah sama Majapahit.

Pangeran Parameswara berhasil melarikan diri hingga ke daerah Melaka dan mendirikan kerajaan di daerah yang sebelumnya hanya kampung nelayan kecil. Melaka pun jadi gampang nge-top karena posisi nya yang strategis. Pedagang dari Arab, China, India mesti deh ngelewatin jalur Selat Melaka ini.

Tiba-tiba datanglah Portugis ke area ini dengan misi ekspansi dan penaklukan nya. Mereka menduduki wilayah ini, membangun markas, benteng dan gereja. Sekitar 1.5 abad kemudian, Belanda datang mengambil alih daerah ini dari Portugis. 

Stadthuys dibangun pada tahun 1650 merupakan salah satu bangunan hasil peninggalan Belanda. Asalnya bangunan ini adalah semacam town hall atau  pusat pemerintahan , lengkap dengan gereja nya bernama Christ Church yang dibangun pada tahun 1753

Daerah Kota Kuno Melaka, the red square

Bangunan utama, yang sekarang menjadi Muzium

Di depan Art Galery & Christ Church

Kemudian Melaka diberikan oleh Belanda kepada Inggris. Sebenarnya ditukar sih. Waktu itu Melaka di tukar sama Bengkulu (waktu masih di kuasai Inggris namanya Bencoolen), Inggris menguasai Melaka dan Belanda menguasai Bengkulu. Jadi kalau menurut saya ini adalah awalnya kenapa bisa ada Bangsa Indonesia dan Bangsa Malaysia. Semua itu karena pada jaman penjajahan dulu bangsa eropa seenak udel nya aja bagi-bagi teritori wilayah kekuasaan kayak dunia ini miliknya.Yang satu merdeka dari Belanda, namanya Indonesia. Yang satu lagi merdeka dari Inggris, namanya Malaysia... heheee...


Okey... kembali ke Stadthuys. Daerah pusat pemerintahan Belanda ini biasa juga disebut Red Square. Soalnya bangunan nya merah semua. Sekarang bangunan bekas Belanda ini di fungsikan sebagai Muzium. Masuk ke dalam muzium nya bayar 50 RM, tapi kalau menurut saya sih ga ada yang menarik di dalam. Lebih menarik di luar nya. 

Saya jadi penasaran, itu warna merahnya di cat atau gimana sih ? Hmmm... 
Dari mulai tembok sampai bunga warna nya merah
Lantai nya aja warna merah

Jendela bangunan Belanda, khas banget

Becak yang penuh dekorasi bunga-bungaan

Mobil pemadam kebakaran antik - Pantang pulang sebelum padam
Sebenarnya Melaka itu unik karena lokasi nya yang sering dilalui pedagang Arab, China & India. Pedagang-pedagang tersebut ternyata bukan hanya lewat, tapi juga sekalian transit dan kelamaan mereka juga membangun kampung-kampung sendiri. Jadilah di kota ini kumpulan multi etnis dari macam-macam bangsa. Sayangnya saya tidak sempat keliling kemana-mana lagi karena punya batas waktu cuman 2 jam. 

Tapi saya sempat melihat reruntuhan gereja kuno jaman Portugis yang lokasi nya ga jauh dari Stadthuys.

Minggu, 10 Juli 2011

Terjebak Candid


Pasti  banyak yang menyangka kalau saya cemen... tapi, asli! sumpah! itu bener-bener rollercoaster yang mengerikan. Kalau cuman naik yang model halilintar di dufan gitu sih saya berani. 

Kalau disuruh naik wahana baru di dufan yang namanya tornado saya ga akan berani hihihiii... liat iklan nya ada di TV udah ngeri. 

Kalau cuman main seluncuran di FX, dari lantai 7 ke lantai 1 sih saya berani. tapi kalau disuruh  bungee jumping dari lantai 7, pasti saya ngibrit duluan.. Atau dengan alasan standar seperti, "males ah panas", "ga ah, bayarnya mahal." Padahal sebenernya takut. hihiiii...

Anehnya semakin umur saya tambah, kayaknya kog saya malah makin jadi penakut ya ? Kalian gitu juga ga sih?  Dulu saya naik Halilintar dengan gagah berani, masih sempet-sempetnya bergaya macem-macem & ketawa-ketawa. Naik Kora-kora (wahana di dufan yang model perahu diayun-ayunin) saya berani naik di paling ujung, yang ayunan nya paling ekstrim. Sekarang, mana berani -_-"

Waktu ke Disneyland Hong Kong tahun lalu, saya masuk ke dalam salah satu attractions nya tanpa tahu di dalem nya itu ngapain. Waktu itu masih culun banget. Permainan nya indoor dan orang yang jaga di depan cuman bilang kalau ini permainan jetcoaster. 

Di tempat antrian ada peringatan bahwa attraction ini dilarang bagi penderita jantung, wanita hamil, etc...etc... saya pikir..ah, yang begini kan peringatan standart aja. Semakin mendekati tujuan, ada pintu EXIT yang disamping nya ada peringatan: "Ini kesempatan terakhir. Pastikan kalau anda berani. Bagi yang berubah pikiran dan memutuskan untuk ga jadi naik permainan ini bisa keluar lewat pintu disamping" (dalam bahasa inggris dan mandarin, ga ada bahasa Indonesia-nya). Gara-gara peringatan ini, yang tadi nya ga takut malah jadi ciut nih nyali.

Sementara, didalem itu mainan nya model apa saya masih tidak tahu sama sekali. Ketika sudah sampai di antrian terdepan jantung saya tiba-tiba berdegup cepat. Booooo'.... ini gw mau diapaiiiiiiin? *mendadakpanik.

Kereta pun datang, di dalam nya orang-orang masih sibuk merapikan rambut. Makin ngeri lah saya.... itu kenapa orang-orang rambutnya bisa pada acak-acakan gitu? jangan-jangan beneran parah nih di dalem.... 

Maaaaaakkk... toloooooong......

Tapi terlambat. Saya sudah tidak bisa mundur lagi. Kesempatan terakhir saya untuk mundur dari permainan ini sudah lewat. Huhuhuuu.... terpaksa deh dengan dengkul lemas saya melangkah masuk ke dalam kereta yang entah mau membawa saya kemana dan dengan cara apa.

Kereta mulai berjalan perlahan, makin lama makin gelap. Sampai akhirnya benar-benar gelap total. Cuman semilir angin dingin yang  bisa saya rasakan di tengkuk, tapi mata ini bener-bener ga bisa lihat apa-apa. Kereta masih melaju perlahan, tapi kali ini saya rasa makin lama makin naik..... makin tinggi, kemiringan pun makin curam. Dalam kegelapan saya berpikir, pasti ini kalau sudah sampai di puncak bakal terjun bebas gitu kayak jet coaster pada umumnya. Sialnya karena gelap saya ga bisa tau, ini ketinggian nya seperti apa. 

Kecepatan sudah semakin melambat, pertanda kereta sudah nyaris di puncak. Saya sudah siap-siapin mental buat terjun bebas........ ternyata salah! Tiba-tiba di hadapan saya seperti muncul bintang-bintang yang kerlap kerlip. di atas, dan sekeliling saya. Kereta pun meluncur cepat tapi ga serem, seolah-olah membawa saya terbang menembus antariksa diantara bintang-bintang. Baguuuuussss bangeeeettt.....

Ketika saya sedang terbuai "terbang" diantara bintang-bintang tiba-tiba lintasan kereta menjadi ekstrim. Menikung kiri kanan dengan mendadak seolah-olah menghindari hantaman meteor-meteor di depan kita. Naik, turun, melintir-melintir dengan kecepatan tinggi... seruuuuu.... 

Kemudian pantulan-pantulan cahaya yang ceritanya adalah meteor itu pun mereda. Laju kereta melambat. suasana kembali temaram agak gelap, kemudian tiba-tiba kereta berhenti. Saya pikir ini adalah akhir dari permainan ini. aaaaah.... akhirnya sampe juga. Ternyata ga serem-serem amat kog.

Tiba-tiba kereta seperti di dorong dari belakang. Kasar dan cepat. Cahaya menyilaukan mata, seolah-olah ada meteor besar yang menghantam dan saya terjatuh....... jauuuuuuuh..... kebawah dengan kecepatan cahaya *lebay*. Rasanya jantung saya ketinggalan di atas. Ngeri! Saya berteriak sekencang-kencang nya...... 

Aaaaaaaaaaaaaaaaa.........

Bruk! Tiba-tiba kereta berhenti mendadak !

Akhirnya permainan ini benar-benar berakhir.

Seperti orang-orang sebelumnya, saya dan orang-orang se-kereta pada sibuk benerin rambut yang acak-acak. Pasti nih orang yang mau naik kereta setelah giliran saya ini  pada mikir. "Gila! di apain tuh di dalem sampe rambutnya acak-acakan gitu."

Sambil menuju pintu keluar saya dengan sombong nya bilang, "ah... ternyata ga serem-serem amat". Saya terkejut ketika tiba-tiba menengok ke arah dinding dan jeng..jeng.. foto candid waktu lagi naik permainan itu terpajang.

Coba tebak yang mana saya -_-"

Kalo ada foto gini, ga bisa bohong ngaku2 ga serem -_-"

Notes: di USS saya pun mengalami hal yang serupa. Naik jetcoaster indoor.. pas keluar tiba-tiba udah ada foto aib macam beginian lagi. Jadi beware sama candid camera waktu naik wahana-wahana semacam ini.

Selasa, 05 Juli 2011

Tiga Alay di Universal Studio Singapore

Alay #2, Puss in Boots, Alay #3 & Alay #1
Alkisah, ada 3 orang alay kadaluarsa yang masa kecilnya kurang bahagia, menempuh jarak hampir 900 kilometer dari Jakarta ke Universal Studio Singapore. Sebenarnya ga istimewa-istimewa amat sih.... secara pastinya udah banyak banget orang Indonesia yang maen kesini. Kita malah mungkin tergolong telat. Jadi saya agak males kalo ceritain yang umum-umum kayak ada apa aja disana dan ngapain aja. Kalo mau tau itu meningan langsung cek websitenya : Universal Studio Singapore

Kita beli tiket masuk USS secara online melalui website : Universal Studio Singapore itu. Kita naik MRT sampai di Station MRT Habourfront, ikutin penunjuk arah masuk ke dalam VivoCity Mall. Kita langsung menuju pintu depan nya.... ya untuk foto-foto lah.. heheee.... 

Panas terik banget di depan VivoCity Mall, akhirnya sesi foto-foto kita cuman sebentar aja dan langsung lah kita menuju lantai 3 Mall. Disinilah kita bisa beli tiket Sentosa Express menuju Universal Studio. Harganya 3 dollar singapore untuk PP. 
Sentosa Express, naik dari Lt. 3 VivoCity mall

Yaaaay... masuk USS

Ternyata kita sampai di USS kepagian, pintu nya belum di buka. Agak sebel sih karena patung Universal Studio Singapore - nya di tutup papan. Jadi kita cuma bisa foto-foto di depan gambar patung... ga asik banget. Tapi udah gitu masih aja rame tuh yang foto-foto di depan triplek bergambar Logo USS. Kebanyakan rombongan turis Indonesia yang sangat mudah dikenali dari kehebohannya (se-tipe sama saya).

Ada di USS ini tidak berasa seperti di luar negeri. Di mana-mana papasannya sama orang-orang bahasa Indonesia. Ini mah berasa lagi di Jatibening -_-"

Wahana (jieeee "wahana" serasa di dufan) yang lagi happening di USS adalah sebuah rollercoaster setinggi 40 meter yang kecepatannya bisa mencapai 90km/jam. Namanya adalah Battlestar Galactica. Sirkuitnya ada dua macam, yang merah dan yang biru. Kalau yang merah itu buat yang menyadari kalau dirinya adalah manusia biasa, sedangkan kalau berani naik yang biru.... itu udah lebih nekad dari human deh.

Sebagian dari lintasan Battlestar Galactica
Perbedaan dari lintasan merah (human) dan lintasan biru (ceylon) sejauh mata memandang terletak pada tempat duduk nya. Kalau yang Human tempat duduk nya biasa, tapi yang Ceylon kaki nya gantung. Awalnya dua dari 3 alay antusias menaiki rollercoaster ini, saya alay #1 dan Joko alay #2. Tapi kemudian belum sempat mengantri si Joko alay #2 kebelet pup. 

Jadilah saya alay #1 menunggu si Joko alay #2 pup di bawah lintasan Battlestar Galactica. Saya alay #1 mendengar teriakan orang-orang di atas sana. Merasakan angin nya wuuuzzz wuuuzzz wuuuzz.... Melihat orang-orang di atas kereta nya di putar-putar, melintir kiri-kanan, jumpalitan... nyaris tabrakan antara lintasan biru dan merah...nyali saya alay #1 jadi ciut. Yang tadi nya sok tau gagah berani jadi mulai jiper. 

Sewaktu mereka keluar, saya alay #1 menyaksikan sendiri muka-muka pucat menatap nanar. Ada seorang anak ABG Indonesia laporan ke ibunya kalau dengkul nya lemes. Ada seorang lelaki seumuran saya yang langusng menuju smoking area dan berasap dengan setress nya. Bahkan memegang rokok nya pun tangannya gemetaran.

Joko alay #2 keluar dari toilet dengan ragu mengajak saya untuk masuk ke permainan itu. Kata Joko alay #2, "yuk". Trus gw alay #1 bilang, "yuk.". Si Joko alay #2 jawab lagi, " yuk." tapi tidak satu pun diantara kita yang beranjak meninggalkan tempat berdiri kita. 

Akhirnya saya alay #1 mengusulkan agar naik rollercoaster nya di tunda dulu, sore aja... soalnya kalau naik sekarang di atas pasti panas terik banget. *sambil ngebayangin betapa mengerikannya posisi jungkir balik kepala dibawah dengan kaki mengambai-ngambai*

Kita makan siang di Discovery Foodcourt, di taman yang bertema Jurrasic Park. Konon katanya Foodcourt ini sama persis kayak foodcourt di museum dinosaurus itu. Yang pas dinosaurus nya bangkit itu anak-anak kecil lagi pada makan trus ada kayak gempa gitu.
Kantin yang sama persis kayak di film Jurassic park
Pterodactyl penyet

Menu makanannya macam-macam, dan kita memilih menu paling murah dan mengenyangkan. Paket ayam penyet plus minum nya air mineral di tambah bonus puding susu kedelai. Pas muncul potongan paha ayam itu besar banget. Saya curiga itu bukan ayam, tapi jenis dinosaurus dari hewan unggas yaitu Pterodactyl. Ternyata makan pterodactyl penyet itu merupakan kegiatan yang melelahkan dan membosankan sangking gedenya tuh paha, rasanya ga habis-habis. Bleeeeegh... keblenger.....

Sore hari nya sebelum pulang, kita bertiga mampir lagi di Battlestar Galactica. Demi gengsi, saya alay #1 mencetuskan ajakan untuk mulai mengantri padahal jantungnya deg-deg-an abis. Sementara itu teriakan nyaring dari orang-orang yang sedang di pelitirin di atas masih aja ramai. Untung nya respon dari anggota alay yang lain seperti kurang menyambut gimana gitu. Langsung aja saya alay #1 mengambil kesempatan itu, sebelum pada berobah pikiran dan memutuskan untuk mencoba rollercoaster jahanam itu, saya alay #1 angsung bilang... "eh tapi kayaknya  udah kesorean yah....."

Jumat, 01 Juli 2011

Shanghai Expo 2010

Haibao - Maskot Shanghai Expo
Pekan Raya Jakarta atau Jakarta Fair adalah event besar bagi warga Jakarta yang diselenggarakan tiap tahun. Ratusan perusahaan dan brand ternama yang ada di Indonesia ini ambil bagian dalam event tersebut dan ratusan pengunjung memadati stand-stand pameran setiap hari nya.

Ada yang datang hanya untuk melihat-lihat, tapi banyak juga yang belanja.... baju, makanan, helm, blender, TV Flat screen, bahkan motor dan mobil. Papa Said dulu pernah belanja mobil di PRJ. Bayangin ga tuh puteran uang dalam sehari di Jakarta fair itu. Wuiiiih..... 

PRJ memang luar biasa, tapi tahun lalu saya berkesempatan mengunjungi event sejenis yang lebih spektakuler dan bertaraf-nya internasional. Bukan hanya ratusan perusahaan bahkan ratusan negara ikut berpatisipasi. Shanghai Expo 2010. Kalau mau kelilingin seluruh area expo itu konon katanya memakan waktu 3 hari penuh. Sedangkan saya hanya punya waktu setengah hari, jadi cuman bisa lihat sebagian.

Di tengah area Zone B

Saya hanya sempat mengunjungi Zone B, dari lima zone A-E yang ada. Pavilion negara yanga da di zone B ini antara lain Malaysia, Singapore, Kamboja, dan negara sout-east asia lain. Katanya sih Timor-Leste, negara yang baru merdeka dari Indonesia punya Pavilion juga, tapi ada di zone berbeda. Karena waktu yang terbatas tidak sempat mengelilingi area pameran seluruh negara-negara, boro-boro ke area pameran corporation yang letaknya ada di sisi lain alias di seberang sungai Huang Pu. Shanghai Expo ini lokasi nya terbelah oleh sungai. 

Setiap negara membuat stand besar yang disebut Pavilion. Masing-masing negara bebas berkreasi menghias pavilion nya sesuai dengan kebudayaan dan kesenian daerah nya. Di dalam pavilion itu di perkenalkan segala jenis tentang sejarah, budaya, adat, tari-tarian, hingga makanan khas negara nya. Jadi pameran ini merupakan kesempatan untuk memperkenalkan suatu negara kepada negara lainnya.

Pavilion negara Malaysia

Pavilion Negara Singapore

Pavilion Negara Kamboja

Di zone B ini ada pavilion Indonesia, karena itu lah saya memilih zone ini, bukan zone yang ada pavilion China nya yang kata orang-orang lebih heboh. Saya kan mau lihat gimana negara saya mempromosikan diri di event internasional seperti ini. Ternyata pavilion Indonesia ga kalah keren di banding pavilion negara lain. Antrian untuk masuk ke pavilion Indonesia juga panjang sekali..... yang menandakan bahwa banyak orang yang tertarik dengan negara kita ini.

Pavilion Indonesia

Mirip rumah makan sunda kaaaan....
Pavilion Indonesia terbuat dari bambu, trus ada daon-daonan & air terjun buatan nya. Mirip rumah makan sunda sih. Di depan nya di pajang foto komodo yang besaaaaarrrr banget. Dari luar juga terdengar musik-musik tradisional mengalun, atraktif banget. Mungkin itu yang membuat orang penasaran dan rela mengantri panjang. Di teras nya ada rumah makan yang menyediakan menu khas Indonesia. Bangga deeeeh... ~entah kenapa rasa nasionalisme saya muncul, eh pas sampe jakarta ketemu macet nasionalisme nya langsung menguap ke udara -_-"

Expo ini rame nya juga luar biasa.. dimana-mana antri. Dari mulai pintu masuk kita harus antri berkelok-kelok. Mau masuk ke Pavilion juga harus antri. Konon katanya selama expo ini dibuka dari bulan Mei hingga Oktober 2010, total pengunjung nya ada 73.000 orang. Katanya sih jumlah pengunjung tersebut hingga saat ini masih memegang rekor dunia pengunjung terbanyak dalam sebuah event. 

Tempat beli merchandise Shanghai Expo 2010


Mobil Listrik... unyuu kan.. mirip sama Blue-On ku tercinta

Expo Axis... katanya kalo malem kereeeeen....

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...