Senin, 20 September 2010

China Town in China

Ga pa pa deh GAGAL mencicipi Es Shanghai di Shanghai karena ternyata Es Shanghai bukan berasal dari Shanghai melainkan asli hanya ada di Indo (jangan tanya saya kenapa bisa begitu -_-").

Setidaknya saya BERHASIL mengunjungi China Town di China. Perbedaannya dengan China Town di negara lain adalah disini tulisan nya Mandarin semua dan semua orang disini berbahasa Mandarin *doh*. Selebihnya kira-kira sama seperti China Town di negara lain.

China Town ini di dominasi oleh pertokoan-pertokoan, mayoritas menjual suvenir khas China dan makanan. Tuh... sama kan kayak China Town yang lain.

Di dalam China Town di Shanghai ini terdapat contoh Rumah orang kaya di China jaman dulu, namanya Yu Garden. Menurut Ms. Sunny (guide kita di Shanghai), Yu ini artinya semacam kebahagiaan, jadi rumah ini dinamakan Yu karena diharapkan akan memberi kebahagiaan bagi penghuninya. Tapi rumah ini sudah tidak ada penghuni nya lagi, orang kaya pemilik rumah ini sudah menjadikan rumah keluarganya menjadi semacam museum.

Tipikal dari kebudayaan China yang filosofis banget, setiap bagian dari rumah punya filosofi nya sendiri. Dari mulai tata letak perabotan, letak pintu dan jendela, Jembatan yang berbentuk zig zag, batu giok di halaman, Sepasang Pohon yang berumur ratusan tahun, hingga jumlah ikan di kolam merupakan simbol-simbol yang mengandung harapan dari si pemilik rumah. Kalo mo tau masing-masing artinya silahkan beli buku Feng Shui.

Buat saya sangat menarik sekali, karena sebagai seseorang yang dengan intelegensi tinggi saya sangat menyenangi hal-hal yang berbau filosofi *pembaca dilarang mual*

Yang paling menarik perhatian saya justru tembok nya. Di atas tembok rumahnya bertengger seekor naga yang panjang nya sekeliling rumah itu dan memagarinya. Naga itu ceritanya sebagai pelindung dari segala yang jahat-jahat dan membawa kemakmuran karena menurut Ms. Sunny, hujan itu di turunkan oleh Naga.

Jadi menurut legenda di sana, hujan berasal dari ludah nya naga. Di dalam mulut naga ada mutiara yang menyebabkan Naga itu tidak bisa mengatup mulut nya sehinga ludah-ludah bercucuran dari mulut nya sehingga hujan turun ke bumi dan tanaman menjadi subur. Tapi ketika saya sedang mengamati naga di tembok itu, kog saya melihat ada patung kodok di bawah si naga itu sedang menjulurkan lidah.

Ternyata, si kodok itu adalah penyeimbang. Yah mirip konsep Yin & Yang....

Hujan itu kan asalnya dari ludah Naga karena tidak bisa mengatup mulutnya, tapi kalau terus terusan hujan kan bisa menyebabkan musibah juga, misalnya badai dan banjir. Karena itu lah ada sang kodok. Si kodok itu makanannya adalah ludah Naga, secara tidak langsung yang dia makan air hujan. Jadi si kodok memakan sebagian air hujan itu agar tidak berlebihan di bumi yang akhirnya malah mengakibatkan malapetaka.

Hebat yah... bisa-bisa aja kepikiran soal kodok itu. Jadi inget kata Papa Said, kalo di kampung nya kodok-kodok pada ribut berarti tandanya mau hujan. mungkin waktu jaman dulu nenek moyang kita sempat mengalami asimilasi cerita legenda kali ya? heheheee


11 komentar:

  1. wuiiihh... kebayang kalo mau bikin rumah dengan konsep feng shui yg baik dan benar. Ribet juga ya.

    BalasHapus
  2. kayakna pernah di bahas deh di tulisan sebelumnya

    BalasHapus
  3. @rossa: kan ada konsultan fengshui hahahaa
    @aRai: apa yg udah pernah dibahas? Di tulisan mana? Ngelindur kali lu hahahaaa

    BalasHapus
  4. Wah Mil, tamannya indah yah... seperti niwa di jepang.

    Btw, lo ngapain nyari es shanghai... blom mabok lo sama yang di Jakarta?

    BalasHapus
  5. Waah jalan terus nih hehehe asik banget

    BalasHapus
  6. waakakak jadi yang melet itu naga apa kodok??! (lmao)

    BalasHapus
  7. wah ternyata naga gak cuma bisa menyemburkan api, juga bisa ngeces.. hehehehe..

    BalasHapus
  8. Saya salut akan konsep keseimbangan itu. Jalan-jalannya mantap. Salam.

    BalasHapus
  9. Mila, ntu si AA lagi promo ke jepang lhooo..
    *kipasin*

    BalasHapus
  10. he he ternyata ada china town di china ya, kok bisa ya??

    BalasHapus
  11. mang orang cina penuh dengan filosopi... semuanya ada pilosopinya.. sebenernya ampir sama kayaorang jawa loh

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...