Pertengahan Januari. Rasanya seperti mau masuk ruangan ujian; mules dan deg2an. Petugas tiket depan ruang check in Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar tersenyum mencurigakan waktu membaca tujuan di tiket saya, "Dili?" katanya. Entah itu pertanyaan yg harus dijawab oleh saya atau oleh dirinya sendiri utk meyakinkan kalau cewek imut didepannya mau ke Dili. Mungkin karena saya bukan orang asing dan ga ada potongan seperti orang Timor, ditambah lagi karena penampilan dan barang bawaan saya juga tidak terlihat seperti akan melakukan bisnis trip.
Hampir semua orang yang saya kabari kalau saya mau jalan-jalan ke Dili bertanya, "ngapain jalan-jalan ke Dili? disana kan ga ada apa-apa." Kalau maksudnya 'apa-apa' yang identik dengan jalan-jalan itu seperti di Bali atau Jogja atau Bandung atau Phuket, sudah jelas di negara umur 12 tahun yang bahkan belum punya mata uang sendiri tidak akan ada seperti itu. Dan memang bukan itu yang saya cari.
Di loket check in, bapak-bapak botak gede galak mondar mandir depan loket. Beberapa orang di antrian check in tampak dikenalnya, dia salaman kesana kemari dan menyapa calon penumpang pesawat yang dikenalnya. Sepertinya tidak banyak orang yang mondar mandir Dili naik pesawat. Mbak petugas counter check in bertanya apakah ini kunjungan pertama kali ke Dili dan saya mengangguk. Bapak botak itu langsung menghampiri dan bertanya apa urusan ke Dili, ada kenalan atau tidak disana, berapa hari disana, dan menjelaskan peraturan imigrasi di Dili, kalau tiap orang harus punya minimal 100 USD/hari untuk bekal survive di sana.
Saya menggangguk dan melempar senyuman 'everything is under control'. Terakhir dia berpesan, jangan lupa siapkan 30 USD untuk Visa on Arrival. Saya mengangguk lagi, "sudah disiapkan".
Di ruang tunggu no 5 hanya ada beberapa gelintir orang. Di luar, langit dipayungi awan hitam tebal menggumpal, rintik hujan membasahi landasan udara yang basah akibat diterjang hujan deras yang baru saja berhenti beberapa menit sebelumnya.
8.50, satu jam lagi sblm keberangkatan pesawat, 4 jam sebelum waktu mendarat di Dili, saya masih diliputi kecemasan kalau pesawatnya akan di cancel karena badai dan kemungkinan di deportasi dari Timor Leste karena alasan kedatangan saya yang tidak bermutu : jalan-jalan. Untungnya mendekati waktu keberangkatan hujan berangsur berhenti, panggilan boarding tepat waktu dan pesawat berangkat sesuai jadwal walaupun take-off di tengah gerimis.
Tiba di bandara Dili yg diberi nama seperti nama presiden pertama nya, Nicolau Lobato, saya melenggang mengikuti arus penumpang menuju antrian loket Visa On Arrival. Tanpa ditanya apa-apa, tanpa isi formulir apa-apa, saya hanya menyerahkan Paspor dan disuruh bayar 30 dollar, paspor di kasih cap Visa terus lanjut antri di loket imigrasi.
Airport Dili |
Di loket imigrasi saya disambut bapak-bapak berwajah tegas tapi ramah, beliau bertanya dengan bahasa Indonesia tujuan ke Dili, saya jawab : turis, vacation. Kemudian dia tanya berapa hari, saya jawab hanya 2 hari. Kemudian bapaknya bilang (entah kenapa ini yang selalu di protes sama orang imigrasi yg mau ngecap paspor saya), "kenapa sebentar sekali?" sambil menatap gak rela.
Saya hanya mengangkat bahu.
"Baiklah, disini saya beri waktu 15 hari," dia menuliskan 15 hari di atas cap Visa on arrival, di cap kemudian dikembalikan ke saya sambil berkata "Selamat Natal”
kok salamat natal?
BalasHapushahahhahaaa... mungkin everyday is natal disana ya...
aku belom kepikiran jalan jalan ke Dili
Ngerayain natal nya lebih lama, disana kan mayoritas katolik soalnya hehe
Hapushahaha.....msh pnasaran knp dia ngucapin slmt natal ya..kan bulanjanuari hehe..
BalasHapusmbk kmrn q posting istana siak di blog ;)
Suasana natalnya mulai awal desember sampe januari. Siaaap aku meluncur kesana ya
Hapusmungkin karena belum 1 bulan jadi masih suasana Natal ya hehehe maksa. Yang ada selamat tahun baru ya mabk
BalasHapusIya bener.. Sama aja kayak klo kita disini suasana lebaran kan lama juga
HapusIya? Kenapa cuma dua hari?hihih
BalasHapusBtw, orang ke arah timur sana memang bgitu kali yah tradisinya. Di manado juga sampe januari masih sah ngucapin selamat Natal, karena kuncikan alias penutupan masa Natal itu tanggal 31 Januari sedangkan pembukaanya di tanggal 1 desember dengan tanda pemasangan Pohon Natal :)
Ya gara2 cutiiiii jd cm dapet 2 hari di timor leste huhuhu...
HapusKayaknya mayoritas daerah yg merayakan natal sama spt itu, py.
kalo ke blog ini cuma bisa senewen, betapa minim pengalaman mba irma merambah dunia luar :(
BalasHapusAh mba irma kan pengalaman hidup nya yg lain udah lbh mumpuni dari aku, udah banyak makan asam garam *tsadeeesss
HapusMinggu lalu gw sedang merajut mimpi ke Timor Leste karena ada lomba blog berhadiah jalan-jalan ke Atambua, dimana gw bisa nyeberang ke Timor Leste. Tapi seketika mimpi itu musnah. Posting-an gw didiskualifikasi karena alasan yang nggak disebutkan di persyaratan. Kata panitianya, "gw orang dalam, jadi nggak boleh ikutan lomba". Padahal di persyaratan nggak ada tulisan, "orang dalam dilarang mengikuti lomba". Sakit ati banget gw :(
BalasHapusMudah2an next time ada kesempatan ke sana juga :D
Indra Prasetya
Lomba apaan? Gw kog ga tau ya? Jgn2 yg tau cuman org dalem aja bwahahahaa
Hapusiiih bikin pnasaran.. knapa critanya dipotong semena2 ginii cyiin...? Ayo mana lanjutannyaaa..
BalasHapusItu udah selesai mba cova, ya stlh itu aku jalan2 deh di dili hihihiii
HapusLu kapan ke Dili Mil? #amnesia
BalasHapusJangan bilang gw ga ngajak #getokpalacipu
HapusKoq baik banget ya, Mba. Minta dua dikasih lima belas.
BalasHapusBapaknya Gerogi kalik, ya. Sampai salah ucap, Selamat Natal. :D
Mungkin minimal nya 12 kali ya hahahaa
HapusHehe, Christmas spirit itu. Malah biasanya ornamen natal baru diturnkan sehabis bulan Januari, kan :D
BalasHapusIyak betul hihihii
Hapushalah iya yah
BalasHapussekarang ke dili harus pake paspor
kenapa aku masih mikir kalo dili itu indonesia raya yah..?
Ketinggalan jaman, om
HapusPadahal gw berharap udara jelek dan lu stay di Bali, biar kita bisa jalan lebih lama. :D
BalasHapusItu juga seru, tapi ya sayang juga duit tiket gw... Kalo ada refund sih gpp, klo ga ada refund ya mewek gw deh
Hapussekalian lu bilang, selamat idul fitri. hihihi.. lebih ga nyambung lg..
BalasHapusItu mah beneran udah basi, mut :p
HapusHai.. cerita2nya inspiratif.. yuk share ceritanya di Tanyain.com biar blognya juga bisa banyak dikunjungi :)
BalasHapusKe Dili? Ada apa Mill di sana?
BalasHapusAtau....jangan-jangan iseng-iseng seperti lagunya Rita Effendy - Januari Di Kota Dili.
Kurang Mill liputannya di Dili, penasaran, ngapain aja dua hari di Dili?
#kepo