Rabu, 16 November 2011

Ku Penang Kau dengan Bismillah

Cuaca cerah banget sewaktu saya mengintip dari balik jendela pesawat Air Asia pagi itu, kelihatan jelas batas antara daratan Semenanjung Malaya dan lautan yang biru. Pemandangan indah itu agak lumayan meredakan jantung deg-deg-an gara-gara nyaris ketinggalan pesawat.

Waktu saya check in di Soekarno - Hatta Airport nya, si petugas bilang kalau saat itu sudah boarding dan saya hanya punya waktu 10 menit hingga tiba di pesawat. Entah kenapa saat itu kayaknya separoh penduduk jakarta memutuskan buat pergi naik pesawat, dari pintu gerbang sampai terminal 2 saja memakan waktu hampir sejam. Antrian imigrasi di Jum'at pagi itu makin menciutkan perasaan saya, panjaaaaang banget persis ngantri sembako.

Akhirnya saya memutuskan untuk mengeluarkan jurus pandangan mengiba ala Puss in Boots dan menghampiri seorang lelaki tampan di barisan paling depan. "Mas, saya boleh duluan ga? soalnya pesawat saya sudah boarding," untung si mas-mas itu terpikat jurus pandangan mengiba saya dan segera mempersilahkan saya  buat duluan.

Lepas dari imigrasi saya berlari sekuat tenaga, hingga akhirnya selameeeet jugaaaa..... *elap kringet*

Setelah kunjungan singkat saya ke Malaka yang hanya dua jam itu, saya jadi penasaran sama Unesco Herritage Town in Malaca Strait yang kedua. Yaitu Georgetown yang terletak di Penang. Pesawat mendarat dengan mulus melewati papan bertuliskan Selamat Datang di Pulau Pinang. Ku Penang kau dengan Bismillah, saya pun turun dari pesawat.

Emang dasar saya ini ratunya disorientasi, di dalam bandara Penang aja saya nyasar. Muter-muter ga ketemu jalan keluar, akhirnya saya memutuskan untuk ngopi dulu di Coffeebean. Setelah ngopi otak saya mulai agak cerdas dikit dan berhasil menemukan pintu keluar bandara nya. Horeeeee..... 

Saya langsung menuju tempat naik bus Rapid Penang menuju Georgetown. Tujuan pertama saya adalah check-in di Old Penang Guest House yang terletak di Love Lane, setelah itu baru keliling-keliling Georgetown. Sesuai petunjuk, saya turun di Komtar lalu berjalan kaki menyusuri Jalan Penang, hingga sampai di Love Lane. Ternyata lumayan jauh juga, apalagi di bawah panas terik sambil gendong bekpek.
Komtar, bangunan tertinggi di Georgetown *katanya

Suasana nya mengingatkan saya sama Singapore, tapi ini lebih sepi sih. Teratur ya sudah jelas, soalnya kota ini didirikan oleh Inggris. Sir Francis Light adalah orang yang waktu itu dikirim sama Inggris sebagai perwakilan untuk bekerjasama dengan Sultan Kedah mengelola daerah Kerajaan Kedah ini

Sama seperti Malaka, Georgetown di anugerahi predikat Unesco herritage town karena ke-multi etnis-an kota nya - disinilah etnis Melayu, Cina, India, Eropa hidup dalam satu kota. Perbedaan nya adalah, ke-multi etnis-an di Malaka terjadi karena tempat itu adalah pusat perdagangan internasional pada jamannya

Sedangkan di Georgetown, lebih cenderung karena upaya Sir Francis Light untuk usaha perkebunan karet dan kelapa sawit di sana. Perkebunan kan butuh buruh yang banyak, nah itulah kenapa orang-orang dari India dan Cina datang berduyun-duyun mengadu nasib di Pulau Pinang ini. 

Kapitan keling Mosque, sejak 1801

Mahamariamman Temple, sejak 1883 - Hindu Temple tertua
Masjid Melayu Lebuh Acheh, sejak 1808

St. George's Church, sejak 1817-1818. Anglican Church tertua di South East Asia

Cathedral of The Assumption, sejak 1861

Fort Cornwallis

Taman Kota Lama

Esplanade, di belakangnya kelihatan Gurney Drive yang modern

City Hall, sejak 1903

Town Hall, sejak 1880

Queen Victoria Memorial Clock Tower, sejak 1897
 Kotanya sih memang bersih dan teratur banget. Tapi kog buat saya kurang berkesan gitu. Seharian saya hanya keliling kota tua itu. Keesokan hari nya jam 8, saya sudah siap untuk melanjutkan perjalanan lintas perbatasan menuju Thailand.

18 komentar:

  1. emang enak jadi cewek
    ga perlu sungkan untuk meminta saat kepepet
    cowok juga suka gaenak kalo yang minta cewek
    takut dikomplen lady first dong..

    BalasHapus
  2. ini kotanya emang sepi gitu ya Mbak? atau pas emang lagi gak ada orang wktu Mbak main kesana?

    BalasHapus
  3. wah, syukurlah masih keburu pesawatnya ... kotanya bagus ya, rapi & bersih :)

    BalasHapus
  4. haha... judulnya kocak, macam sinetron aja. habis dari penang kemana lagi mil?

    BalasHapus
  5. @Om rawins: kalau andaikata tidak terpaksa saya tidak akan melakukan hal tidak terpuji itu. Semoga amal ibadah mas2 itu diterima yaaaah... sesuatu...

    @diah: pas aku kesini memang sepi banget, mungkin lagi low season.

    @Winnie: iya, rapih banget... konon katanya ini kota paling teratur se-asia-tenggara. aku baca di Unesco

    @Mba Maya: hahaa... iya emang mirip sinetron. Pas traveling kali ini aku dari penang lanjut krabi lanjut phuket.

    BalasHapus
  6. tak kira cerita pilem, tibake bener kan ya..liburan lagi liburan lagi...jadi ngilerrrr #eeeaaa

    BalasHapus
  7. hahaha baru mau komen kok judulnya kaya sinetron, tp udh keduluan mbakmay ;p

    waaahhh.. aku diajak jalanjalan juga doonkkk *ngarep* hihi

    BalasHapus
  8. duh senangnya yang jalan2 terus...btw judulnya memang bikin penasaran, and baca postingannya bikin lebih penasaran lagi deh.. jadi pengen kesana juga hehehe... :-)

    BalasHapus
  9. wah senangnya jalan2..
    ingat2 judulnya film "kupinang kau dengan bismillah"

    BalasHapus
  10. Town Hall-nya keren banget. Aku suka banget lihat bangunan2 lama gitu, keliatan banget megahnya ya?

    BalasHapus
  11. Hadeehh... jalan2 lagi, bikin iri lagi... hahaha

    BalasHapus
  12. Foto-fotonya keren, aku suka yang foto St. George's Church, seger banget dengan rumputnya yang hijau.

    Itu sambungan liburan ke Thailand kemarin apa liburan lagi? Senangnya yang jalan-jalan teus. Surga dunia ada di tanganmu.

    BalasHapus
  13. ku penang kau dg alhamdulillah, setelah baca posting ini. seru ya kalo punya duit banyak, bisa jalan2 terus. kalo guru Sd kayk saya, kapan bisa jalan2 gini

    BalasHapus
  14. Hahah, aku sampe baca 2 kali.. ini "penang apa Pinang"... dasar siwer..

    eh langsung enggeh kalo beneran soal "Penang" nan Indah itu..

    jadi kepingin.. :)

    BalasHapus
  15. @SAC: *sodorin tissue buat iler nya

    @Dania Adela: Ayuuuk...

    @Cut Maha Ratu: Judulnya provokatif ya?

    @socafahreza: memang ini bikin judulnya terinspirasi dari film itu.

    @mba reni: iya sih, kliatan klasik gitu yah hehee

    @arqu3fiq: iyaa ijo banget ya rumputnya, kayak karpet hihiihiii

    BalasHapus
  16. @pak guru rusydi: uang ku juga ga banyak kog. tiket saya ke penang harga nya sama tiket kereta ke Solo (bukan yang bromo, yang biasa gitu). Disana juga abisnya ga lebih dari 200 ribu kog :D

    @ajeng: Tulisannya Penang, dibaca Pineng, tapi di sana nya yang di tulis di papan2 gitu Pulau Pinang hehee

    @Nuellubis: iya, becak warna-warni hihihiii

    BalasHapus
  17. Mil, kok ngga ada laporan wiskulnya seh?!
    kenapa? kenapah?
    xixixixi

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...