Sudah cukup lama saya tidak update blog walaupun sebenarnya rencana postingan ini sudah cukup lama juga. Kali ini bukan karena sibuk. Template New Blog Post ini aja sudah berkali-kali saya buka dan terpampang di layar laptop, tapi untuk mulai nulis berat. Semacam mengalami Brain Fog. Badan juga kurang delicious, akhir-akhir ini lemes banget pinginnya tidur terus. Tapi sekarang saya sudah merasa mulai normal, setelah browsing sana sini akhirnya ketemu masalah kenapa saya lemes terus dan ternyata sepele. Nanti deh saya cerita di postingan khusus.
Sekarang saya mau cerita tentang Floating Market yang sempat dikunjungi waktu ke Bangkok awal tahun ini.
Hari terakhir di Bangkok kami masih ada waktu setengah hari untuk jalan-jalan karena pesawatnya sore, gak mau rugi. Memang rencana dari awal mau rent mobil untuk jalan-jalan dan langsung diantar ke airport. Salah satu tujuan yang ditargetkan adalah Floating Market, tapi belum tau yang mana, pokoknya yang sempat didatangi setengah hari itu.
Rental mobil belum ada, tapi saya yakin mestinya sih banyak di Bangkok. Harganya sih saya sudah survei di internet kira-kira kalau sewa mobil satu hari berapa ratenya. Kebetulan waktu mau ke Madame Tussaud Museum kami naik tuk tuk. Pengendara tuk tuk nya menanyakan rencana mau kemana aja, iseng-iseng saya tanya-tanya soal floating market. Seperti yang sudah saya duga, supir tuk tuk menawarkan, untuk mengantar. Sekalian saja saya nego untuk sewa mobil mengantar ke Floating Market sekalian drop di airport. Waktu itu rate yang disepakati adalah 2000 Bath, biaya toll dan bensin ditanggung supir. Saya memberikan nama saya, nama hotel dan nomor kamar.
Di hari yang disepakati, jam 8 kurang ada telpon ke kamar saya di hotel. Supir tuktuk sudah datang menjeput dengan mobil. Saya turun untuk menemuinya. Supir tuktuk tampak segar pagi itu dengan wajah yang putih karena bedak dan bibir yang dipoles lipstik warna magenta. Dia berdiri di depan mobil minivan bersama seorang laki-laki lagi. "Kenalkan ini sepupu saya yang punya mobil dan yang akan menjadi supir," katanya memperkenalkan pria disebelahnya.
Menurut rekomendasinya kami pergi ke Damnoensaduak Floating Market, memang jauh tapi waktunya cukup. Floating market itu merupakan salah satu yang tertua dan terluas di Bangkok. Kami diturunkan di suatu tempat, masih ada beberapa km hingga ke Floating Marketnya. Tempat itu adalah penyewaan boat. Kami sewa boat 1 jam untuk keliling-keliling Floating Market, saya agak lupa mungkin sekitar 1000 bath.
Awalnya kami ditawarkan macam-macam paket dengan boat, ada yang ke floating market dan ke wat, macam-macam deh. Waktu saya tanya hanya mau ke floating market saja dia pura-pura tidak mengerti, sampai akhirnya saya bilang tidak jadi karena kalau ke macam-macam tempat tidak akan keburu mengejar pesawat. Waktu saya berdiri dari duduk baru deh dia keluarin tiket sewa perahu saja selama satu jam.
Saya membayangkan kalau Floating Market itu jualannya di perahu, ternyata tidak juga. Toko-tokonya ada di pinggiran sungai, yang beli dari perahu. Ada juga sih yang jualan langsung di perahu tapi tidak banyak. Salah satunya ada nenek-nenek mungil yang tampak sudah sangat tua tapi kuat mendayung sendiri perahunya yang berisi buah-buahan. Saya pernah coba belajar mendayung di sungai dan sama sekali tidak semudah kelihatannya. Saya jadi minder sama nenek.
Barang-barang yang dijual adalah souvenir, makanan dan minuman. Sepertinya Floating Market ini memang khusus untuk turis. Tidak luar biasa sih kalau menurut saya, tapi kalau yang memang suka atraksi yang touristy banget kayaknya bakal suka.
Damnoensaduak Floating Market |
Gerbang masuk pasar |
Para penjual, ada yang di toko, ada yang di perahu |
Nenek mungil tapi perkasa |
kayak pasar apung gitu ya kak..
BalasHapusiya, biasanya kalau floating memang terapung hehee
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Hapushuhuhuhuhu pengen ke sana... Kapan kita liburan bareng ?
BalasHapuslari bareng udah yah.
Hapusnext, liburan bareng!
benar-benar sungai yah yang lebaran gitu. Tapi tetap pembelinya di darat. Heboh juga sih kalau harus naik2
BalasHapusbelinya bisa dari perahu langsung kok.
HapusGw jg pernah ngdayung. Berat bgt...
BalasHapusSi nenek itu ngdayung dgn muatan sebanyak itu?
Luar biasa...
iya, keren ya neneknya.
HapusIni pasar pemes kremes banget, selalu rame wisatawan tapi harga nya agak2 mahal
BalasHapusiya mahal bgt kalau mau beli suvenir, klo disini jajan2 makanan atau minuman aja.
HapusPisangnya meuni cantik2 gitu y yg di dlm kapal, hihi
BalasHapusdi bangkok buah2annya selalu tampak lebih segar dan lebih menarik drpd buah2an disini
HapusTempatnya keren, sepertinya pasar apung yang di iklan RCTI dulu.. hehe
BalasHapusiya, seperti yang di kalimantan
HapusOh iya, izin follow blognya ya :)
BalasHapusokay.. makasih
Hapuseksotis banget nih floating marketnya.. :D
BalasHapusya cukup eksotis walopun sebenarnya di indonesia juga ada hehee
Hapusduhh semoga bisa ke Thailand bgeiatin ativitas pasarya
BalasHapusamin
HapusKaya iklan di RCTI jaman dulu itu ya kak.. cm koq banyak yang di pinggir dibandingin yang di tengah :s
BalasHapusiya, tokonya lbh bnyk yang dipinggir, yang di kapal sedikit
HapusWah keren pasar apungnya, pengen nih klo ke thailand mampir juga..
BalasHapussip
Hapusntah apa yang mau aku tulis bingung sendiri mikirinya
BalasHapuspegangan kalau bingung mas bowo
HapusKalau aku belanja di sana harus pakai pelampung soalnya takut tenggelem, wkwkwk. Btw, sama nih aku juga lagi jarang post karena "malas". Hush, hush, penyakit jelek itu :p
BalasHapusiyaahh.. apalagi kalau dikantor udah lelah, pas pulang sebenarnya banyak waktu tapi buka laptop mau nulis blog malasss hihiii
HapusSelalu suka sama tempat ini, 4x kesana dan selalu takjub dan menarik meskipun lebih mahal belanjaan nya
BalasHapus