Beberapa hari sebelum berangkat ke Bali bulan Agustus kemarin saya masih belum memutuskan akan menginap dimana. Ada kawan yang menawarkan tempat untuk numpang di tempat kos-nya, saat itu saya belum cari-cari hotel karena rencananya memang kalau saya pergi sendiri saya mau nebeng saja di tempat kawan saya, ngirit.
2 minggu sebelum hari keberangkatan, Tince dan Omith memastikan diri akan ikut ke Bali bareng saya. Omith ikut HM di Bali Marathon juga, sementara Tince memutuskan mau ikut sebagai suporter atas nama persahabatan. Setelah diskusi sama Tince akhirnya kami pilih lokasi menetap di Sanur, dengan pertimbangan lebih dekat ke area race tapi tidak terlalu jauh dari mana-mana.
Tawaran nebeng dari kawan saya terpaksa dipending karena kos-nya dia lebih dekat ke daerah kuta-legian. Saya dan Tince pun mulai cari-cari hotel di website Agoda. Setelah mengumpulkan beberapa kandidat, pilihan kami jatuh ke Sanur Guest House. Tapi karena masih ragu apakah lokasinya cukup dekat dengan shuttle terdekat maka kami hanya booking untuk 2 malam, nanti kedepannya akan ditentukan setelah pengambilan race pack.
Lokasi Sanur Guest House ternyata agak jauh dari pusatnya Sanur, enak sih kalau mau liburan menyepi karena bebas dari hiruk pikuk kegiatan turis. Ke pantai harus jalan kaki, tapi tidak sampai 10 menit kalau jalan santai. Nama pantainya Pantai Sudamala, lebih tenang dan nyaman daripada Pantai Sanur. Tapi untuk lebih mendekatkan diri ke pusat keramaian dan ke jalan raya supaya akses dini hari ke race lebih mudah saya dan tince memutuskan pindah hotel ke Indi Hotel.
Di Indi Hotel selama 2 malam, setelah itu Tince harus berangkat lagi ke Bangkok untuk kerja dan saya pindah hotel lagi yang dekat dengan kapal untuk menyebrang ke Nusa Penida. Akhirnya saya pindah lagi ke Hotel Sanur Paradise Plaza hanya untuk semalam karena subuh-subuh saya sudah check-out dan menyebrang ke Nusa Penida.
Dari sekian banyak hotel yang tersebar di daerah Sanur, mungkin tiga darinya yang kebetulan saya tempati kemarin bisa jadi rujukan. Untuk ratenya bisa dilihat langsung di Agoda.com atau Booking.com atau website hotelnya langsung.
SANUR GUEST HOUSE
Sanur Guest house terletak di bagian sepi dari daerah Sanur. Walaupun begitu cari makanan tidak susah dan ada minimarket, guardian dan ATM tidak jauh dari situ. Pantai terdekat adalah Pantai Sudamala, jalan kaki santai tidak sampai 10 menit dari hotel. Disekitar situ juga ada beberapa operator diving, bahkan masih satu lokasi dengan guest house ada juga operator diving, dua kali saya lihat ada yang latihan diving di kolamnya selama saya disitu.
Sanur Guest House hanya memiliki 8 kamar, 4 di lantai bawah dan 4 di lantai atas. Kamar dan kamar mandinya bersih walaupun dekornya sederhana. Kolam renangnya juga bersih. Staff hotel yang saya lihat selama disitu hanya 4 orang yang bergantian jaga, termasuk memasak sarapan. Sarapan setiap hari beda-beda dan sempat aja ditata cantik. Kalau tidak diminta kamar tidak akan dibersihkan, handuk juga kalau tidak kita minta tukar tidak akan otomatis diganti dengan yang baru. Tapi overall saya betah disini, suasananya lebih kekeluargaan daripada hotel besar dan mas-masnya selalu siap membantu.
Salah satu sarapan di Sanur Guest House |
Malam terakhir saya di Bali, pulang dari Nusa Penida saya belum booking penginapan. Setelah ditolak oleh Sanur Paradise, akhirnya saya kembali lagi ke Sanur Guest House, untungnya masih ada kamar. Staffnya langsung menyambut dengan riang ketika saya muncul kembali. Kalau ada urusan di Sanur lagi pasti saya akan kembali menginap di Sanur Guest House.
Alamat:
Jl. Danau Poso No. 53A
Sanur, Bali
HOTEL INDI
Next stop adalah Hotel Indi. Sepertinya hotel ini baru ganti nama dan ganti manajemen, atau mungkin baru ganti pemilik, soalnya di belakang namanya selalu dicantumkan dalam tanda kurung (ex. Rani Hotel). Dari depan terlihat bagus dan modern, tampak baru direnovasi. Tapi ketika masuk lihat kamarnya masih bangunan lama.
Furniture, ubin, model jendela, model pintu, kamar mandi, model jadul. Di kamar mandinya masih ada bak mandi kayak jaman saya kecil, fiuh sudah lama banget gak lihat yang seperti itu rasanya kayak kembali ke masa lalu. Kalau lihat ke atas eternitnya sudah compang-camping. Pintu kamar mandi di kamar yang kami tempati pun bermasalah, pertama kali saya masuk kamar mandi dan mengunci pintu, saya terkunci di dalam karena handle pintunya nyangkut.
Area kolam renangnya dan tamannya sih lumayan |
Kamarnya jadul |
Tapi dengan rate yang saya bayar, ya kasian juga kalau saya protes. Ratenya nyaris setengahnya Sanur Guest House, padahal lokasi hotel ini ada di pinggir jalan raya dan tinggal menyebrang perempatan ke Pasar Sanur. Staffnya semua helpfull dan ramah. Atau setidaknya berniat helpfull. Mereka bolak-balik mencoba memperbaiki handle pintu tersebut, walaupun tidak berhasil namun saya tetap kasih point positif untuk niat baiknya.
Alamat:
Jl. Danau Buyan no.33
Bali
SANUR PARADISE PLAZA HOTEL
Hotel ini adalah hotel yang bintangnya paling banyak diantara dua hotel diatas, tapi paling tidak saya rekomen. Sebenarnya fasilitas kamar dan hotelnya sendiri bagus, sesuai dengan bintang dan rate yang saya bayar. Kolam renangnya luas dan panjang sekali. Saya pilih hotel ini karena dekat dengan lokasi express boat untuk menyebrang ke Nusa Penida. Dekat juga dengan rumah makan Mak Beng, jalan kaki hanya 5 menit. Yang bikin saya kurang menyukai hotel ini karena kesan pertama yang ditunjukan staff di bagian depan hotel.
Saya datang memang lebih awal dari jam check-in, memang niatnya hanya mau titip tas dulu kemudian jalan-jalan di pantai belakang hotel. Mungkin karena saya dan Tince jalan kaki dari gerbang masuk ke lobby, kami dicuekin sama satpam dan petugas yang ada di depan pintu masuk. Kalau pengalaman saya di hotel lain biasanya petugas di depan akan langsung menyambut dan kalau kita keliatan celingak-celinguk pasti ditunjukan posisi meja resepsionis. Lah ini mau saya samperin malah melengos, pura-pura tidak lihat. Walaupun belum sempat bertanya, sudah ketemu sendiri posisi meja resepsionis.
Saya berdiri di depan meja resepsionis cukup lama sampai mati gaya buka-buka handphone, saat itu mbak nya sedang sibuk berargumen dengan salah satu bapak customer yang lagi marah-marah. Saya juga kurang mengerti sih marah-marah kenapa, yang jelas sampai adu argumen. Setelah bapak itu pergi, masih dengan muka emosi, mba itu melayani saya. Wajahnya saat itu tanpa senyum, saya maklum karena mungkin dia masih emosi sama bapak-bapak. Saya menunjukan booking-an saya di handphone kemudian dia langsung cek di komputer. Saya langsung menjelaskan kalau saya hanya ingin titip barang, karena memang belum jam check-in. Tapi mba nya bilang akan proses dulu, jadi saya registrasi dulu saja walaupun baru bisa check in setelah jam 1 siang.
Setelah jam 1 siang saya kembali untuk check-in. Sempat lama juga menunggu di depan meja resepsionis walaupun saat itu ada 3 orang disitu, salah satunya lagi melayani ibu-ibu sasakan yang dandanannya seperti ibu pejabat jaman orde baru lagi complaint. Dua staff lagi gak jelas lagi apa. Setelah nunggu lama, sempat mengalihkan perhatian ke handpone, buka instagram, path, facebook, akhirnya ada juga yang mendatangi saya, melihat copy form yang saya bawa dan memberikan kunci kamar. Staff hotel yang mengantar saya ke kamar sih ramah, sembari jalan menjelaskan jumlah kamar di hotel ini dan fasilitas-fasilitas yang ada.
Saya check-out subuh-subuh dan langsung menyebrang ke Nusa Penida. Saat itu saya tidak booking hotel karena belum tahu akan berapa lama di Nusa Penida dan apakah harus menginap di pulau itu. Tapi saya pikir kalau kembali hari itu juga pasti di Sanur Paradise Plaza masih akan ada kamar, karena ketika saya tinggal disitu bukan weekend dan memang hotel tampak sepi.
Ketika saya kembali ke situ sore harinya, saya kembali ke depan meja resepsionis disambut oleh mbak yang lumayan ramah, saat itu tampak sepi jadi saya hanya satu-satu orang di lobby sore itu. Tapi ketika saya menanyakan kamar, mbak resepsionis yang ramah melirik ke mba yang memproses check-in saya di hari pertama. Tanpa melihat ke saya maupun tanpa cek ke komputernya, mba yang judes itu hanya bilang, "semua kamar full hari ini." Saya langsung pergi dan kembali ke Sanur Guest House. Rasanya beda banget, baru masuk ke Sanur Guest House saja semua staff wajahnya langsung senyum menyambut saya dengan hangat, menanyakan bagaimana race yang saya ikuti.
Ternyata ketika saya iseng lihat review pengunjung di agoda.com, tamu lokal yang menerima perlakuan 'dingin' bukan hanya saya saja. Review bagus dari tamu asing, yang bilang staff nya ramah. Jadi kesimpulan saya, hotel ini adalah hotel yang bule-friendly. Tapi kalau tidak begitu perduli sama pelayanan sih sebenarnya hotel ini lumayan bagus, lokasinya bagus dan kolam renangnya asik.
Alamat:
Jl. Hang Tuah 46
Sanur, Bali
hari gini masih aja mental bule adalah raja, tulis di Trip Advisor juga gih Mil
BalasHapusiyaahh.. aneh yak hahaha... udah aku tulis di agoda sih
HapusAku pernah lho nginap di Sanur Paradise Plaza Hotel waktu ada kegiatan kantor disana. Lumayan dapat nginap gratis. Pengen berenang sih di kolamnya, tapi kebanyakan bule sehingga jadi malu.
BalasHapusberenangnya jangan telanjang donk supaya gak malu hehehee
Hapusjadi kangen bali, udah lama ngga kesana hikss
BalasHapusbanyak tempat baru disana
HapusOk kamu makan mak beng ngak ??? aku jadi ngiler ngebayangin sambel nya makbeng ihik ihik
BalasHapusiya makaaann
HapusKamu main ke hotel aku kok gak bilang? Tau gitu aku kasih nginep gratis 1 tahun, hahaha :D
BalasHapushahahaa klo 1 tahun mah namanya nge kos
Hapuspernah juga sih pas ke Bali dapet hotel yang bule-friendly. Emang malesin yang kayak gitu :D
BalasHapusiya pdhal kan lokal sama bule bayarnya sama ya
HapusNice reference kalau mau backpack ke bali! kalau pengen banget liburan tapi kepepet dana, bisa jadi alternatif nih.
BalasHapusbtw gue baru post tulisan mengenai mengapa membuat catetan itu penting banget, do check it out if u dont mind! :)
anattemptonlife.wordpress.com
kalo backpack banyak juga tempat yang lebih murah kog
Hapus