Terhitung awal januari 2017, saya secara resmi menjalani kehidupan di dua pekerjaan. Di bulan kedua juggling antara pekerjaan satu dan yang lainnya, rasanya hari-hari saya sudah mulai kocar-kacir dan keteteran. Pekerjaan saya yang baru lokasinya jauh banget, jarak tempuh 40 km sekali jalan dari rumah saya. Otomatis saya berangkat harus subuh. Diantara waktu itu saya harus meluangkan waktu untuk pekerjaan nomor dua saya, jadi kadang sabtu juga saya harus kerja.
Seperti misalnya sabtu lalu, dari pagi mengerjakan dokumen tender. Hari minggu malam saya berangkat ke semarang. Senin subuh tiba di semarang langsung ke jepara. Siangnya langsung balik ke semarang, tidak lupa mampir ke kudus untuk makan garang asem favorit. Sorenya sudah naik kereta lagi ke jakarta. Sampai rumah hampir tengah malam. Selasa subuh saya sudah harus berangkat ke kantor baru saya yang berjarak 40 km dari rumah itu.
Ngomong-ngomong, perkembangan kereta api luar kota semakin bagus saja sejak terakhir kali saya naik kereta ke Jogja dua tahun lalu. Saya beli tiket di Indomaret, dapat struk yang ketika sampai di Gambir dicetak langsung di mesin cetak boarding pass. Tidak perlu antri di loket seperti jaman dulu.
Waktu dari semarang malahan saya beli tiket dari mesin, tinggal memasukan asal keberangkatan dan destinasi, pilih kereta, kemudian memasukan uang di mesinnya, langsung keluar struk. Setelah dapat struk pergi ke mesin cetak boarding pass. Mudah banget. Kereta yang saya naikin kebetulan argo, bersih banget dan tidak ada cek tiket karena kondekturnya sepertinya tinggal cek penumpang dan nomor kursinya dari handphone yang dibawa-bawa.
Untungnya hari Rabu libur pilkada. Tapi saya tetap harus kerja setelah mencoblos, mengerjakan pekerjaan lain dari tempat kerja kedua. Yah akibatnya kalau ada waktu luang, saya utamakan untuk tidur. Jadwal latihan lari saya pun berantakan, seperti bangku belakang mobil saya yang sekarang setiap hari harus menempuh jarak lebih dari 100km. Entah sampai berapa lama saya bisa bertahan hingga tulang-tulang yang mulai renta ini start to falling apart.
Terlebih karena sekarang lebih sering menghabiskan waktu sendirian terlalu lama di mobil, dalam cuaca yang senantiasa mendung dan sering hujan, saya jadi gampang merasa melankolis. Ah sepertinya saya benar-benar harus pergi liburan.
yuk ke pahawang mil awal maret, hihi
BalasHapuskuat banget Mil, jaga kesehatan ya..
BalasHapusKeren punya dua pekerjaan!.
BalasHapusYakin aja bisa, insyaAllah lama2 terbiasa.
And just pack and GO :)
Semangat ya Tante Mila
BalasHapus