PREAH BOROM REACH VANG CHATOMUK MONGKUL. THE ROYAL PALACE IN PHNOM PENH. Tulisan tersebut adalah dua baris pertama yang terdapat di balik Tiket seharga USD 6.5 atau 25,000 riel.
Dibawah tulisan judul tersebut juga terdapat sekilas uraian sejarah Royal Palace ini. Pertama dibangun tahun 1434 pada saat kekuasaan Raja Ponhea Yat. Kemudian di re-built di tahun 1866 hingga yang saat ini berdiri dan dinamakan PREAH BOROM REACH VANG CHATOMUK MONGKUL.
"The name is so given due to it's location near the intersection of four rivers: the upper Mekong, the Tonle Sap, the lower Mekong, and the Tonle Bassac"
Begitulah menurut uraian singkat di belakang Tiket masuk ke Komplek Royal Palace dan Silver Pagoda tersebut. Pembangunan kembali Istana ini terjadi pada saat Raja Norodom berkuasa.
Di dalam kompleks yang luas dan asri ini terdapat banyak bangunan. Yang utama adalah Throne Palace. Kalau mau masuk tempat ini harus lepas topi dan sepatu. Foto-foto juga tidak diperbolehkan.
Oh iya, untuk masuk tempat ini juga pengunjung harus berpakaian sopan, ya sama kayak kalo kita mau masuk keraton di Indonesia sini. Hampir mirip juga sama keraton disini, komplek ini punya semacam ruang serba guna yang bahasa Kamboja nya beribet tapi turis-turis boleh menyebut nya Moonlight Pavillion. Tempat ini biasa diapakai kalau ada acara seperti tari-tarian dan lain-lain.
Tempat tinggal keluarga kerajaan namanya Khemarin Palace, terletak di sebelah belakang Throne Hall. Tapi bangunan ini privat banget, ada gerbang nya sendiri dan turis dilarang masuk. Mungkin masih ada keluarga kerajaan yang tinggal disitu juga kali ya?
Masih di area yang sama, jalan sedikit kita sudah masuk ke komplek Silver Pagoda. Tempat ini masuk ke dalam daftar buku 1,000 Places to See Before You Die: A Traveler's Life List by Patricia Schultz. Menurut yang saya baca disana sih bayangannya keren banget: "life-size gold Budha, weighing close to 200 Pounds and adorned with over 9,500 diamonds". Tapi begitu saya lihat sendiri kog kelihatannya kurang gimana gitu, mungkin karena pencahayaannya.
Trus saya jadi heran, kog patungnya dari emas tapi namanya Silver Pagoda. Ternyata karena katanya Mbah Wikipedia lantai Pagoda ini dibuat dari perak, tapi waktu saya disana kog ga sadar ya ada lantai yang dari perak -_-"
Di halaman Silver Pagoda juga bertebaran stupa-stupa dengan berbagai macam model. Sepertinya bangsa Kamboja ini termasuk bangsa yang kreatif dan telaten. Setiap bangunan dihiasi oleh detail-detail ukiran yang rumit. Warna nya juga di dominasi warna-warna kuning dan gold.
Kalau dilihat dari jauh, model atap-atap bangunan nya mengingat kan saya sama bangunan tradisional daerah Sumatera di Indonesia. Model-model bangunan tradisional di Riau dan Palembang.
Dan yang membuat saya salut adalah, bangsa ini walopun lebih kecil dan berpenduduk lebih sedikit dari Indonesia, tapi mereka sadar wisata loh. Buktinya tempat bersejarah begini kelihatan sekali sangat terawat dan bersih. Ayo donk Indonesia jangan mau kalah, kita rawat juga punya kita yang ga kalah keren-keren nya!
Mil, katanya bangunan ini mirip sama yang di Thailand... Hmmmm jadi penasaran nunggu laporan lu dari Thailand deh hehehe
BalasHapus@Cipu: makanya yg ini gw posting dulu supaya nanti bisa dibandingin sama yg di thailand nanti hehehee
BalasHapusdi kotagede, jogja, ada rumah gede yang atapnya mirip istana kamboja itu kk.. tapi lebih lancip dan menjulang atap yang di kamboja sih. :D
BalasHapusdominan warna kuning ya mbak ... keren ..
BalasHapus@morishige: Oh yaaah? emang banyak mirip nya ya... bangunannya, orang2nya, pakaian tradisional nya, makanannya... mungkin karena serumpun kali ya.
BalasHapus@hoedz: warna kuning keemasan, sampe silau ngeliatnya kalau siang kena pantulan matahari wkwkwkkk