Sudah beberapa hari sejak kembali dari trip ke Dili saya berangkat dari rumah ke kantor subuh-subuh untuk mengantisipasi kemacetan dan banjir. Kondisi seperti ini bener-bener bikin hati galau, badan remuk dan saya si gadis tropis ini senantiasa menggigil kedinginan karena tiap hari harus mandi di dini hari dengan air dingin.
Kalau sebelum trip ke Dili saya sibuk sama prakiraan cuaca, setelah pulang kembali ke Jakarta saya sibuk sama twitter TMCPoldametro. Tiap pagi bangun tidur yang saya lihat adalah informasi banjir dimana saja untuk selanjutnya segera mengatur strategi menempuh perjalanan ke kantor. Sempat ada dua hari yang saya terjebak hingga 4 jam di perjalanan dari rumah menuju kantor dan ada satu hari dimana saya nyaris terkepung banjir yang tiba-tiba naik ketika saya sedang melintas di seruas jalan. Beberapa hari ini hidup di Jakarta benar-benar menguras segala tenaga dan emosi.
Bukan hanya Jakarta dan sekitarnya yang dilanda musibah banjir. Waktu itu di Manado sempat ada banjir bandang yang berasal dari air laut yang meluap hingga ke daratan. Rumah om, tante, sodara-sodara saya yang di kampung arab kelelep banjir hingga nyaris sampai ke atap, walaupun sudah surut tapi beberapa hari musti kerja keras membersihkan lumpur yang tertinggal.
Daerah yang hampir setahun ini sering saya kunjungi untuk urusan pekerjaan - Jepara, juga dilanda banjir heboh. Rencana saya ke Jepara sudah tertunda satu minggu lebih, sambil setiap hari saya terus galau memantau perkembangan kondisi di sana.
Hati saya sedih membaca kecamatan-kecamatan yang dilanda banjir, Pecangaan, Mayong, Nalumsari, Welahan, Kalinyamatan, saya familiar banget sama nama-nama itu. I knew it by heart. Beberapa bulan saya mondar-mandir di sekitar kecamatan itu, kadang sambil janjian sama supir truk yang membawa barang dagangan saya untuk diantar ke PLTU. Daerah-daerah itu bukan hanya jadi sekadar daerah yang saya lalui untuk mencapai lokasi proyek, tapi sudah terjalin suatu keterikatan emosionil yang diperkuat dengan kenangan suka dan duka ketika melewatinya. Saya jadi kepikiran sawah-sawah yang membentang di sepanjang jalan itu.
Hampir sepanjang jalan, mulai dari daerah Demak menuju Jepara, membentang petak-petak sawah. Waktu awal mula proyek disana, saya perhatikan para petani banyak yang sedang mulai menanam padi. Minggu demi minggu berlalu, bulan berganti, saya menyaksikan perubahan padi yang baru ditanam berubah warna menjadi hijau segar seperti menyelimuti daratan dengan karpet hijau. Kemudian warna hijau terang mulai berubah, makin lama makin tua hingga berubah kuning kecoklatan. Saatnya panen. Para petani sibuk memotong-motong padi, menumpuknya di sepanjang pematang sawah.
Batang-batang padi yang sudah di potong di bawa ke tempat-tempat penggilingan padi yang ada di pinggiran jalan itu juga. Di halamannya penuh dengan butir-butir padi berwarna putih yang sedang dijemur dan tumpukan karung-karung beras yang padat berisi. Ada desir kebahagiaan melihat tumpukan beras di tempat-tempat penggilingan, dengan ini mungkin ratusan jiwa bisa makan dan menyambung hidup. Kemudian siklus menanam padi berulang kembali, sejumput bibit padi di jajarkan dengan rapi oleh petani di bidang tanah gembur.
Selama ini, anehnya, saya gak pernah mengalami hujan ketika ke jepara, cuaca selalu cerah cenderung panas terik. Pernah sempat ada hujan satu kali tapi hanya gerimis dan sebentar saja. Setelah urusan pekerjaan selesai sorenya saya suka main ke pantai, disana pantainya bagus-bagus. Selain Pantai Bandengan ada juga Pantai Kartini yang disebelahnya ada dermaga untuk yang mau menyebrang ke Karimun Jawa.
Jajanan di pantai Kartini |
Pantai Kartini sore-sore |
Museum bentuk Kura-kura di pantai kartini |
Pantai Kartini |
Terakhir saya lewat daerah situ bulan Desember tahun lalu saya lihat sawahnya mulai rata hijaunya lagi, gak kebayang gimana nasibnya kalau tiba-tiba padi-padi itu diterjang dan tenggelam di air banjir. Berapa kerugian yang harus ditanggung oleh para petani. Belum lagi rumah mereka yang kena banjir juga. Kasian banget. Sudah kena banjir, akses ke daerah nya terputus, pasokan BBM terhambat, tadi pagi ketika saya memantau perkembangan disana ternyata di sana juga ada gempa dan ada tanah retak juga. Semoga kondisi di daerah Jepara dan sekitarnya cepat kembali normal.
Banjir cepatlah berlalu. Please.