Kemarin saya bangun pagi ketika matahari mulai terbit dan ayam-ayam papa said lagi pada berisik berkokok. Malam sebelumnya hujan deras pake petir mengguyur daerah rumah dan tentunya tanaman-tanaman di kebun Princess.
Princess nya ya sudah pasti saya.
Sebelum berangkat ke kantor saya menyempatkan diri menengok kebun. Sudah sebulan lebih kegiatan berkebun saya berkurang drastis terutama yang di halaman samping. Alasan pertama karena pekerjaan. Hampir setiap hari saya pulang malam dan banyak menempuh jarak jauh sehingga sampai di rumah udah kehabisan energi. Alasan kedua karena saya lagi sebel sama ayam liar Papa Said yang suka ngacak-ngacak tanaman yang baru saya tanam. Setelah tanaman jagung saya yang baru tumbuh beberapa minggu di acak-acak, tanaman kacang panjang saya juga sempat di rusak dan malahan ada yang bertelur disitu. Rasanya jadi males tambah tanaman karena pasti akan dirusak ayam.
Ayam-ayam itu bisa terbang melewati pagar kawat setinggi 1 meter. Tanpa ampun mereka menyerang tanaman yang baru, sementara tanaman yang sudah lama dan besar walaupun diacak-acak masih bisa bertahan. Selama beberapa bulan saya masih menikmati hasil panen terong ungu dan kacang panjang yang Alhamdulillah masih produktif sampai sekarang walaupun senantiasa tampak bekas koyakan patuk ayam di daun-daunnya.
Tanaman-tanaman cabai yang daun-daunnya sempat banyak meranggas karena udara super panas bulan lalu sudah tidak menghasilkan cabai lagi. Akhirnya saya putuskan akan meremajakan tanaman-tanaman tersebut di musim yang mulai hujan ini. Lagipula mereka juga sudah terlalu tua, umurnya sudah lebih dari satu tahun dan yang terakhir saya tanam berumur 11 bulan.
Saya mencabut satu tanaman cabai yang sudah tua di kandang tanaman sayur saya, tanaman itu ditanam oleh Papa Said dan sudah ada sejak sebelum saya dapat jatah sepetak tanah untuk berkebun dari Papa Said. Sementara ada satu tanaman cabai yang saya sisakan, tanaman berumur 11 bulan yang saya tanam dari benih yang saya beli online, sejak mulai hujan akhir-akhir ini tanaman itu mulai menampakan semangat hidup lagi dengan muncul banyak daun-daun baru yang segar.
Pagi itu di Princess Garden semilir angin yang berhembus terasa sejuk. Bau tanah basah buat saya punya efek aromateraphy menenangkan jiwa. Burung-burung ramai berkicau menambah kesyahduan di hari Jumat itu. Daun-daun tampak sangat hijau dan segar dengan efek sedikit bulir-bulir air di atasnya. Tiba-tiba semangat berkebun saya jadi menggebu-gebu. Sampai di kantor saya langsung menggambar planning tanaman-tanaman apa yang akan saya tanam di penghujung tahun 2015. Karena bentuknya baru akan tampak tahun depan, maka saya sebut ini Year 2016 Plan for Princess Garden
Menjelang bulan Agustus kemarin saya sempat bikin plot plan juga. Sebelumnya ada 3 pohon terong berjajar di kandang tanaman saya, kemudian ada kacang panjang dan buncis yang saya tanam di dalam pot, sementara sisi kanan kandang di dominasi oleh dua pohon cabe yang rimbun. Waktu itu masih banyak ruang kosong di kandang tanaman itu, saya pikir mereka memang harus dikasih jarak-jarak supaya akar-akarnya tidak berebutan unsur makanan.
Tapi kemudian saya nonton youtube satu acara berkebun yang bilang kalau tanahnya cukup unsur haranya ga perlu terlalu jauh jaraknya, kalau terlalu jauh malah nanti akan banyak rumput-rumput liar dan kita malah jadi ngabisin banyak waktu buat cabutin rumput liar. Yang perlu dilakukan itu adalah yang namanya Companion planting, jadi kita mencampur jenis-jenis tanaman supaya lebih efisien mempergunakan lahan yang ada dan menghasilkan hasil yang optimal.
Tapi kemudian saya nonton youtube satu acara berkebun yang bilang kalau tanahnya cukup unsur haranya ga perlu terlalu jauh jaraknya, kalau terlalu jauh malah nanti akan banyak rumput-rumput liar dan kita malah jadi ngabisin banyak waktu buat cabutin rumput liar. Yang perlu dilakukan itu adalah yang namanya Companion planting, jadi kita mencampur jenis-jenis tanaman supaya lebih efisien mempergunakan lahan yang ada dan menghasilkan hasil yang optimal.
Waktu itu saya sudah mulai mengenal Companion Planting, tapi baru sedikit yang saya tahu. Diantaranya kalau Marigold bisa ditanam dengan tanaman jenis terong-terongan, tomat, cabai untuk membantu menghalau lalat-lalat yang suka hinggap dan bertelur di daun tanaman. Kalau cuma numpang bertelur sih tidak apa-apa, masalahnya ketika telurnya menetas, sebelum jadi lalat dan bisa terbang, larvanya makanin daun. Kalau banyak bisa menyebabkan daun-daun gak efektif berfotosintesis dan akhirnya merusak tanaman.
Tanaman bawang juga bisa berfungsi mengusir hama-hama yang bisa merusak atau memakan tanaman kita karena mereka tidak suka baunya. Karena itu di Plan bulan agustus saya menambahkan Marigold dan Bawang di dalam kandang tanaman saya.
Sepertinya saya memang harus lebih banyak riset dan praktek soal companion planting.
Sepertinya saya memang harus lebih banyak riset dan praktek soal companion planting.
Dari segala sumber browsing di internet saya juga tahu kalau tanaman kacang-kacangan (beans) kayak kacang panjang dan buncis bisa memperbaiki kandungan nitrogen dalam tanah. Nitrogen itu zat yang diperlukan tanaman untuk memperbanyak daun. Ada satu lagi konsep yang saya baru tahu yaitu Rotation Planting, jadi di satu tempat itu sebaiknya tanaman yang ditanam gak sama terus dari tahun ke tahun, kalau kita punya beberapa tempat, harus dirotasi. Hal itu untuk menghindari penyakit tanaman dan hama-hama keburu datang.
Selain itu Rotation Planting juga ada hubungannya dengan unsur tanah. Jadi tanaman sayur pada intinya dibagi menjadi empat kelompok besar, masing-masing kelompok membutuhkan unsur hara yang berbeda, misalnya sayuran daun-daunan seperti selada, bayam, kangkung membutuhkan banyak nitrogen untuk daunnya. Maka dari itu sayur daun baiknya ditanam di tanah yang bekas ditanam kacang-kacangan, karena tanah itu pasti banyak nitrogennya. Kalau kita tanam (misalnya) tomat disitu sebelum sayuran daun, ya sebenarnya tidak apa-apa juga tapi sayang aja karena untuk tanaman tomat kalau terlalu banyak nitrogen nanti daunnya kebanyakan malah gak ada buahnya.
Awalnya kacang panjang dan buncis saya tanam di pot. Buncis sudah layu lebih dulu karena panas. Sementara kacang panjang yang di dalam pot tidak menghasilkan buah yang banyak, daun-daunnya pun kecil-kecil dan jarang. Karena itu di Plan Agustus saya menanam kacang panjang langsung di tanah. Hasilnya sampai sekarang, tanaman tersebut sudah berusia 4 bulan lebih tapi masih produktif menghasilkan kacang panjang. Mungkin saya akan bikin postingan khusus tentang menanam kacang panjang besok-besok.
Asalnya tanaman terong ungu saya ada tiga. Kemudian tiba-tiba mereka diserang hama warna putih kayak ketombe yang mengerubungi batang-batang dan bawah daun. Cari-cari di internet akhirnya tahu kalau namanya adalah Mealybugs. Cara menghilangkannya adalah dengan menyiramnya dengan larutan bawang putih di campur sama sabun cuci piring. Tapi gak berhasil. Sementara itu ketiga pohon masih menghasilkan terong tapi ukurannya jadi drastis menyusut, jadi kecil-kecil dan jadi ada bercak-bercak di buahnya.
Akhirnya saya ambil langkah ekstrim. Saya cabut dua pohon terong, menyisakan satu yang serangan mealy bugsnya tidak terlalu parah. Satu pohon terong itu saya pangkas bagian atas pohon yang banyak hama nya. Saya tetap menyemprot dengan larutan bawang putih seminggu sekali, masih ada sedikit mealybugs tapi tidak parah seperti sebelumnya. Malahan sejak ada kepik datang makanin mealy bugs sampai sekarang saya sudah tidak pernah semprot larutan bawang putih lagi dan satu pohon itu terus berbuah hingga sekarang.
Ketika mulai hujan satu masalah muncul lagi, yaitu belalang. Telur-telur belalang menetas ketika tanah mulai lembab oleh hujan, jadi sekarang di terong saya lagi banyak bayi belalang. hiks.
Tanah yang bekas dua pohon terong yang saya cabut itu saya cangkul sampai gembur kemudian di tambah kompos, sambil menunggu bibit jagung yang saya pesan online datang. Sewaktu mencangkulnya saya sambil nyanyi: Cangkul Cangkul Cangkul yang dalam. Menanam jagung di kebun Princess.
Princessnya ya sudah pasti saya.
Biji jagung pun datang dan saya langsung tanam di tanah. Tidak seperti tanaman-tanaman saya yang lain yang saya semai dulu di wadah kecil sampai mereka cukup besar untk dipindah ke tanah, menurut berbagai macam sumber yang saya baca tanaman jagung harus di tanam langsung di tanah dari biji karena akarnya rentan dan gak bisa dipindah-pindah. Satu bulan tanaman jagung saya tumbuh cukup tinggi sekitar 10 cm.
Hingga suatu hari mimpi buruk itu datang. Suatu sore sepulang kantor ketika mau menyiram tanaman saya mendapati tanaman jagung saya hilang. Ketika di dekati tampak ujung-ujungnya seperti dimakan hewan. Awalnya saya menuduh itu perbuatan tikus. Saya menaruh jebakan tikus dan racun tikus di sekitar kandang tanaman dan kembali menanam jagung.
Sebulan kemudian kejadian itu kembali terulang. Kali itu bukan hanya jagung yang hilang, tanaman kacang panjang saya juga di obrak abrik, beberapa ada yang tercerabut dari tanah. Untung saya masih ada sisa anakan kacang panjang yang saya semai, langsung saya pindah ke tanah itu untuk mengganti tanaman yang tercerabut. Tapi karena kesal saya tidak tanam jagung lagi.
Beberapa hari kemudian saya memergoki biang kerok yang suka acak-acak kandang tanaman saya. Ternyata ayam Papa Said yang masuk dan seenaknya mengais-ngais, mematuk-matuk dan meluluh lantakan tanaman saya. Setelah itu saya lumayan males nambah tanaman baru di situ.
Hingga 2 minggu lalu. Saya punya pohon okra di pot yang mau saya pindah ke kandang tanaman saya. Tapi sebelumnya saya bikin benteng untuk melindungi okra saya itu. Saya bikin sekat lagi di tengah kandang tanaman dan saya beli net (semacam jaring yang mirip jalan nelayan) untuk menutup atasnya supaya ayam tidak bisa masuk dari atas. Sampai sekarang sih masih aman.
2016 plot plan |
Melihat tanaman okra yang sudah semakin besar sejak di transplant dan bahwa lokasi yang telah di bentengi itu cukup aman dari serangan ayam, maka selanjutnya saya akan tanam beberapa tanaman baru sampai Okra jadi besar banget dan cukup kuat mempertahankan diri sendiri dari serangan ayam.
Marigold yang saya semai beberapa bulan lalu untuk diletakan di kandang tanaman masih saya pelihara di pot. Sejak peristiwa pembantaian jagung saya takut meletakan tanaman lain di situ, takut di eksekusi sama ayam. Saya punya tempat lain di pojok belakang rumah, sebelah kamar saya, tempat tanaman pot-pot saya seperti kangkung, bayam, sawi, kemangi. Tanaman Marigold saya pelihara di situ juga. Beberapa hari lalu saya mulai menanam marigold di kandang tanaman. Berikutnya saya akan tanam Parsley saya disitu, saya juga punya parsley di pot yang biasa di pakai langsung kalau mau bikin pasta oglio olio. Mungkin di tempat yang agak terhalang sinar mataharinya saya akan tanam kemangi lagi.
Tadi pagi saya menebar biji kangkung di depan pohon Okra. Biasanya kangkung sudah bisa dipanen dalam waktu 30 - 40 hari, jadi kurang lebih sebulan, cukup lah sampai okra nya makin besar dan benteng di lepas.
Saya belum punya rencana sama pohon cabe dan terong ungu yang lama, jadi sepertinya akan saya biarkan disitu dulu sampai benar-benar sudah tidak menghasilkan buah lagi.
Kacang panjang rencananya akan saya cabut di awal desember, rencananya disitu saya mau tanam Jagung dan Kacang Panjang gaya the three sisters. Suku Indian kuno dulu punya tradisi menanam gaya ini, mereka biasa menanam Jagung, tanaman kacang-kacangan merambat dan squash di satu tempat, jadi kayak semacam sistem tumpang sari. Saya tidak punya bibit squash, jadi cuma akan menanam jagung dan kacang panjang aja. Nantinya kacang panjang akan berfungsi sebagai nitrogen fixer buat jagung dan tumbuhnya merambat di pohon jagung yang akan berfungsi sebagai penyangganya.
Kali ini saya mau semai jagung dan kacang panjang di tempat lain dulu sampai besar baru saya pindah ke tanah. Sementara itu menunggu waktu persemaian kurang lebih sebulan saya akan tanam kangkung atau bayam, yang tentunya nanti akan dilindungi lagi pakai net (jala) supaya aman dari ayam.
Di depannya itu saya belum kepikiran mau tanam apa. Pengennya sih tanam bawang merah atau bawang putih. Tapi waktu tanam bawang awal-awal gagal total, mungkin karena tanah saya masih terlalu berstruktur lempung jadi kurang bagus untuk tanam bawang. Mungkin bisa kalau tanahnya dicampur sedikit pasir, kepingin sih coba lagi.