Satu lagi dari koleksi jadul.
Berawal dari posting-an foto di facebook dari jaman aku masih muda, tepatnya jaman kuliah di kota Bandung. Aku jadi teringat sama yang satu ini.
Ceritanya waktu itu, sekitar tahun 2004 waktu aku masih kuliah di salah satu universitas di Bandung, salah satu teman seangkatan ku memutuskan untuk mengakhiri masa lajang nya. Aku dan beberapa teman seangkatan pergi berombongan menghadiri ijab kabul di rumah pengantin yang berlokasi di daerah Kopo.
Pulang dari kondangan, entah siapa yang mencetuskan ide, rombongan melanjutkan perjalanan ke kawah putih Ciwidey. Meskipun berjejal-jejalan di mobil, pangku-pangkuan, dengan pakaian kondangan kita tetap kekeuh melanjutkan perjalanan.
Berawal dari posting-an foto di facebook dari jaman aku masih muda, tepatnya jaman kuliah di kota Bandung. Aku jadi teringat sama yang satu ini.
Ceritanya waktu itu, sekitar tahun 2004 waktu aku masih kuliah di salah satu universitas di Bandung, salah satu teman seangkatan ku memutuskan untuk mengakhiri masa lajang nya. Aku dan beberapa teman seangkatan pergi berombongan menghadiri ijab kabul di rumah pengantin yang berlokasi di daerah Kopo.
Pulang dari kondangan, entah siapa yang mencetuskan ide, rombongan melanjutkan perjalanan ke kawah putih Ciwidey. Meskipun berjejal-jejalan di mobil, pangku-pangkuan, dengan pakaian kondangan kita tetap kekeuh melanjutkan perjalanan.
Setelah memasuki pintu gerbang kawasan wisata kawah putih, ternyata mobil yang isinya overload itu tidak mampu menanjak sehingga terpaksa beberapa orang, temasuk aku, merelakan diri berjalan kaki menempuh sisa perjalanan. Dan mohon di catat, saat itu aku sedang menggunakan sepatu sandal ber-hak 7 cm. Bayangin ga sih, bagaimana rasa nya tertath-tatih, nanjak, sejauh 3 km, pake hak 7 cm... benar-benar kejam manusia yang menyuruh aku turun dari mobil. Begitu ketemu warung dan melihat sandal jepit, wah.. rasanya kayak orang sakau yang nemu drugs. Lega banget dah.
Hari sudah mulai sore ketika kita sampai di kawah gunung tersebut. Kabut tebal sudah mulai turun, sehingga permukaan kawah seolah-olah berasap. Semuanya serba putih, pantas saja di namakan kawah putih he3.. Dingin nya? jangan tanya. Untung aku berhasil merampas jaket tebal milik salah satu teman ku.
Melihat foto-foto itu tiba-tiba aku jadi kangen masa muda. Huhuhu.. bapak yang baju biru diatas sekarang ada di Malaysia dan bapak gendut yang lagi main pasir lagi di Paris. Masih di rombongan ini, ada satu bapak yang jadi TKI di arab dan satu lagi di Jerman. Satu ibu akhirnya berangkat ke Jepang. Sisanya tersebar di seluruh Indonesia, Makassar, Kalimantan, hingga Papua. Kapan ya aku bisa keluar negeri? Kalau bapak berkaca mata di bawah ini yang terkenal sebagai pujangga di angkatan ku, tidak jelas dimana rimbanya. Tiba-tiba raib seperti di telan bumi. Mungkin perlu di daftarkan di acar termehek-mehek.
Melihat foto-foto itu tiba-tiba aku jadi kangen masa muda. Huhuhu.. bapak yang baju biru diatas sekarang ada di Malaysia dan bapak gendut yang lagi main pasir lagi di Paris. Masih di rombongan ini, ada satu bapak yang jadi TKI di arab dan satu lagi di Jerman. Satu ibu akhirnya berangkat ke Jepang. Sisanya tersebar di seluruh Indonesia, Makassar, Kalimantan, hingga Papua. Kapan ya aku bisa keluar negeri? Kalau bapak berkaca mata di bawah ini yang terkenal sebagai pujangga di angkatan ku, tidak jelas dimana rimbanya. Tiba-tiba raib seperti di telan bumi. Mungkin perlu di daftarkan di acar termehek-mehek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar