Senin, 09 Juli 2012

Meniti Tembok Karang Benteng Speelwijk

Benteng Speelwijk merupakan bekas markas VOC di Banten setelah kerajaan ini berhasil ditaklukan oleh mereka. Puluhan tahun VOC mengincar Banten karena lokasinya yang strategis sebagai pusat perdagangan dan sumber nya lada. Sejak mulai melakukan aktifitas dagang di Banten tahun 1603, dengan segala tipu daya muslihat VOC baru berhasil menundukan Kesultanan Banten sekitar 80 tahun kemudian dan baru membangun benteng ini setelah itu.

Di postingan sebelumnya kan saya singgung, Kesultanan Banten berdiri di timing yang pas banget sama kejatuhan Malaka - yang sebelumnya merupakan pusat perdagangan rempah-rempah internasional. Portugis yang berhasil menguasai Malaka saat itu tidak berhasil meneruskan kejayaan port itu, yang ada malah pedagang-pedagang Cina dan Arab beralih mencari port lain untuk menghindari konflik di selat Malaka itu. Banten ini lah salah satunya sumber penghasil lada yang jadi banyak disinggahi pedagang-pedagang.

Portugis, sebagai bangsa Eropa pertama yang berhasil mencapai "spice land" mengunci rapat-rapat rahasia rute navigasi mereka dari bangsa Eropa lain. Tentu saja dengan tujuan supaya mereka bisa monopoli perdagangan rempah-rempah dari Asia ke Eropa. Tapi rupanya di antara orang Portugis itu menyusup mata-mata Belanda yang membocorkan penemuan Portugis itu. Sebagai eksperimen, dikirimlah Cornelis de Houtman dan sampai juga dia di Banten, itu di akhir abad ke 16. De Houtman berhasil membawa rempah-rempah kembali ke negeri nya, misi nya sukses walaupun di pulau Jawa dia rupanya berhasil mendapatkan banyak musuh akibat ketengilannya.

Peta jaman dulu di Museum Situs Purbakala Banten, Australia belum ditemukan
Keberhasilan misi Cornelis De Houtman membuat perusahaan-perusahaan dagang lain dari Belanda kemudian memutuskan untuk berlayar ke "spice island" juga. Beberapa waktu berselang, di Banten saja terdapat 4 agen perusahaan dagang Belanda yang saling bersaing mendapatkan rempah-rempah. Kemudian pemerintah Belanda memerintahkan 4 perusahaan itu merger dengan nama VOC. Yang awalnya hanya punya niat dagang, VOC kemudian jadi ikut campur dalam politik kerajaan-kerajaan dan akhirnya jadi semakin ngelunjak mau menguasai wilayah.

Di puncak masa kejayaan Banten pada jaman Sultan Ageng, selain ngiler pengen menguasai perdagangan lada disitu, VOC juga mulai merasa terancam sama kekuatan kerajaan ini. Apalagi Sultan Ageng anti banget sama VOC dan letak Batavia yang merupakan markas utama VOC sebelahan sama Banten. Tapi kemudian VOC melihat ada celah, konflik antara Sultan Ageng dan putranya Sultan Haji. VOC kemudian mendekati Sultan Haji untuk mendukungnya merebut kekuasaan dari ayahnya sendiri. Sultan Ageng berhasil disingkirkan, ga lama Banten pun takluk di tangan VOC.

Benteng tua Speelwijk masih terletak di kawasan Banten Lama, lumayan jaraknya dari kompleks Istana Surosowan dan Masjid Agung Banten. Kalo jalan kaki ya lumayan gempor. Rombongan petualang cantik yang sempat saya singgung di postingan awal mengenai trip ke Banten Lama ini menyewa sebuah angkot. Di halaman depan Benteng Surosowan kita disambut kembali oleh pak kuncen Naraji yang naik motor dari Surosowan untuk membukakan Benteng untuk kita.

Uniknya, bangunan ini merupakan perpaduan dari batu bata dan batu karang. Di halamannya yang hijau beberapa ekor domba tampak asik merumput. Kumpulan bocah-bocah lincah bermain bola sepak  di bawah teduh nya pohon kelapa yang berjejer jarang-jarang di luar tembok benteng.  
Halaman dalam Benteng Speelwijk

Batu Bata dan Karang dalam satu tembok
Masuk ke dalam Benteng suasananya ngeri mencekam. Aroma lumut dan lembab jadi satu menggelitik rongga hidung. Konon di sini pernah menjadi tempat penahanan anggota kerajaan yang ditangkap semasa Daendels memerintahkan penyerangan terhadap Kesultanan Banten. Kita dibawa menyusuri lorong yang gelap dan sempit menuju gudang penyimpanan senjata. Bebatuan dan air yang terserap di dalamnya membuat udara di dalam lorong benteng itu dingin, bulu tengkuk saya jadi merinding. 

Lorong dalam Benteng

Kurang cahaya di dalam benteng tidak menyurutkan semangat para petualang cantik untuk tetap eksis narsis berfoto-foto. Sementara itu pak kuncen sudah mulai alih profesi menjadi juru foto karena kerap kali dimintai tolong memotret kita bareng-bareng. Pucuk kumis di ujung bibir nya pun bergoyang-goyang tatkala pak kuncen mulai berhitung, " satuuuu... duaaaa.... tigaaaa...," diikuti kilatan lampu blitz dari kamera mungil di tangannya.

Lepas dari lorong yang gelap, kita dibawa ke atas benteng yang terik oleh sinar matahari. Mata saya memicing sementara pupil saya menyesuaikan diri dengan perubahan cahaya. Dari atas celah benteng kita dapat melihat atap merah cerah sebuah klenteng yang diatasnya tampak sepasang naga hijau saling berhadapan, Vihara Avalokitesvara. Vihara ini sedang di renovasi akibat kebakaran beberapa waktu lalu. Dari sisi lain, kita bisa melihat tambak milik masyarakat yang merupakan pertanda bahwa lokasi itu tidak jauh dari laut.

Seolah-olah kayak mau bungee jumping di New Zealand, diantara domba-domba

Rossa lagi ngintip gudang senjata dari atas

Pemandangan dari atas benteng ke bagian dalam

Lantai atas benteng, kelihatan ada menara penjaganya

Salah satu pojok benteng

Tiba-tiba dengan intonasi menantang pak kuncen berseru,"Siapa yang berani jalan di atas tembooook?"

Ga bisa dapet challenge kayak gitu, para petualang-petualang cantik pun serta merta menyambut gayung tantangan sang kuncen. Begitulah, delapan orang perempuan meniti tembok benteng setinggi 5 meter dengan gagah berani dan tak lupa narsis doooonk...

Di atas tembok benteng, bersama pak kuncen paling belakang  (pic by Mba Ariya Dewi)






...dan ini lah 8 petualang cantik nya (pic by: Uni Afrina )


28 komentar:

  1. posemu lebih mirip ngusir domba deh mil. hahaha..

    eh, itu bentengnya mirip reruntuhan candi yah?.

    BalasHapus
    Balasan
    1. benteng nya sih kayak benteng, tapi udah semi reruntuhan gitu. heheee.. nanti klo lu kemari gw ajak kopdar ke sono deh, main2 sama domba :p

      Hapus
  2. tempat penahanan jaman Daendels horror begitu ya..
    buat uji nyali mantap tu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. uji nyali? masuk benteng pada jam malam ya pals...heheh
      takut ah...seraaaaaam

      Hapus
    2. siang2 aja aku udah merinding, boro2 malem hiiiiiy.. sorry yaaaaah *kabooorrr

      Hapus
  3. kalo dipikir pusat kejayaan ekonomi jaman dulu memang ada di indonesia ya
    buktinya rempah rempah jadi bahan rebutan kaya orang sekarang rebutan uranium
    kenapa sekarang indonesia katrok ekonominya..?

    BalasHapus
    Balasan
    1. karena dari dulu ga pernah berubah, yang untung nya gede distributor nya hahaha.....

      Hapus
  4. Kenapa pak kuncen Naraji selalu jadi highlight dalam postingan Banten ini ya -___-"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rossa, dia itu adalah pemeran utama nyaaaaaah.... dia itu semacam dark shadow nya film betmen terbaru

      Hapus
  5. Luas ya bentengnya...

    Klo Mila disuruh masuk sendirian, berani gak? hehehe...

    BalasHapus
  6. Mampir juga ke Benteng Speelwijk ya mbak..

    Wah datangnya siang-siang, coba datang menjelang maghrib dan malam hari mbak kayak waktu aku dulu kesana.. hmmm... suasananya "mantep", hue hue hue hue

    BalasHapus
    Balasan
    1. ga ah, takut ada penampakan apalagi dibelakang itu kan ada kuburan...spooky hiiiy

      Hapus
  7. seru ya, belajar sejarah sambil jalan2. atau sebaliknya. kayaknya ingatan lbh tajam kalau langsung mampir ke lokasi kejadian :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, harus nya blajar sejarah gitu, mba. kita mengerti esensi nya, bukan cuman ngafalin buku teks dan tahun2nya :p

      Hapus
  8. Mil, nggak ada foto viharanya yak? Pengen liat :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada sih, mba. tapi menurut aku biasa aja :p

      Hapus
  9. bentenng nya luas banget yaa... !!

    BalasHapus
  10. Jadi Keingat pelajaran Sejarah

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihiy.. mudah2an ga ketiduran yah bacanya, kyk pas lagi belajar sejarah di sekolah :p

      Hapus
  11. thanx for share your story here,fren...:)

    BalasHapus
  12. awas Mil ati2 masuk lorongnya, ada penunggunya loh...
    hehe..

    BalasHapus
  13. wah lebih seram benteng ini dari benteng keraton Buton ditempat saya... hehehehe

    knjungan perdana mbak, dtnggu knjungan bliknya.. :)

    happy blogging :D

    BalasHapus
  14. mbak Mila cocok deh kalau jadi guru Sejarah..."

    BalasHapus
  15. Haduhhhh....8 bidadari cantik pergi tanpa ada cowoknya. Apa gak takut kalau digodain cowok-cowok nakal?

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...