Jumat, 18 Maret 2011

The Grand Palace Of Thailand

Kompleks bangunan Grand Palace ini mengingatkan saya pada The Royal Palace di Kamboja. Model bangunan nya mirip-mirip, sama-sama penuh ukiran yang rumit dan detail. Bedanya Grand Palace di Thailand lebih "Grand", lebih mewah, lebih luas dan lebih berwarna. Melihat kemegahan Royal Palace di Kamboja saja saya terpukau dengan kemegahan dan gemerlap warna gold nya. Di Thailand, saya lebih terperangah menyaksikan gemerlap warna gold dipadu padan dengan warna-warna metalik lain dengan detail yang bahkan lebih rumit.
Kemiripan tipe bangunan ini karena jaman dulu nya Kamboja dan Thailand  (yang sekarang) pernah bernaung di bawah kerajaan yang sama. Kerajaan pertama namanya Funan, termasuk kerajaan terbesar hingga sekitar abad ke-6. Kerajaan Funan ini kemudian runtuh, diambil alih oleh kerajaan Chenla. Kerajaan Chenla pun pecah belah jadi Land Chenla dan Water Chenla.

Kerajaan Chenla runtuh kemudian diambil alih oleh Khmer Empire. Khmer Empire berjaya dari abad ke-9 sampai abad ke-13. Dari segi religion, Khmer di pengaruhi oleh Hindu (yang menyebar dari India sejak abad ke-1) dan Budha Mahayana (yang  dibawa oleh Jayavarman II  sebagai salah satu pengaruh dari dinasti Syailendra). Ketika ajaran Budha Theravada yang merambat dari Sri Lanka mulai mendominasi di akhir abad ke-13, dari situlah awal kehancuran kerajaan Khmer. Kawasan kekuasaannya pun mulai melepaskan diri satu persatu.

Thailand sendiri lepas dari dominasi Khmer Empire sekitar abad ke 13, ketika dominasi Khmer mulai melemah. Rakyat Thai yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Khmer berontak dan membentuk kerajaan sendiri bernama Sukothai. Namun tak lama kemudian King Ramathibo I menaklukan Sukhotai dan membangun kerajaan baru dengan pusat pemerintahannya di Ayuthaya. Bangunannya sendiri masih kental dengan ciri-ciri Khmer karena rakyat sana keseniannya sangat terpengaruh dengan kesenian Khmer. 

Saya belum sempat ke Ayuthaya dan Sukhothai sih, tapi suatu saat kalau kembali ke Thailand, yang pertama saya tuju adalah Ayuthaya dan Sukhothai. Kedua daerah itu saat ini telah ditetapkan UNESCO sebagai World Heritage.

Konon katanya bangunan-bangunan di Grand Palace merupakan kloningan dari bangunan di Ayuthaya, karena ketika King Rama I memerintahkan untuk memindahkan pusat pemerintahannya kesini, beliau memerintahkan agar struktur dan bangunannya dibuat sama dengan Ayuthaya. Jadi ga heran kan kalau bangunannya mirip sama yang di Kamboja, karena kalau di runut ya ada asimilasi budaya yang masih sangat kental.

Pintu Masuk Grand Palace, mirip dengan Royal Palace di Kamboja

The Upper Terrace, masing-masing bangunan menyimpan benda-benda suci
Kenapa pusat pemerintahannya bisa pindah dari Ayuthaya ke Bangkok yang sekarang? well, kembali ke abad ke-14, saat itu Ayuthaya tumbuh menjadi kota yang sangat berkembang. Bisnis perdagangan internasional, dari Jepang, China, India bahkan negara Eropa. Belanda juga pernah singgah di Ayuthaya, berdagang selama beberapa tahun. Tapi sayangnya hubungan Thailand dengan tetangga nya, Burma kurang  baik. Hingga di tahun 1767 Burma berhasil menduduki Ayuthaya.  Kota tersebut kemudian di hancurkan dan dibakar habis hingga berpuing-puing.

Pada tahun 1782, Thailand membangun pusat pemerintahan baru di Thonburi. Tapi tak lama King Rama I memindahkan ibukota tersebut ke sebrang sisi sungai Chao Praya, ke daerah Rattanakosin yang berkembang hingga menjadi Bangkok yang sekarang.
Bangunan Religius di Kompleks Grand Palace
Chakri Maha Prasat Hall

Di dalam kompleks Grand Palace ini ada Throne Hall (singgasana Raja), tempat tinggal Raja dan keluarga, kantor administrasi dan bangunan khusus tempat menyimpan Patung Emerald Budha yang bernama Wat Phra Keow. 

Tidak semua  bangunan didirikan pada masa King Rama I. Bangunan Chakri Maha Prasat Hall malahan baru dibangun pada masa King Rama V. Raja dan keluarga nya sudah tinggal di sini lagi, namun tempat ini masih digunakan apabila ada acara ceremonial kerajaan dan acara keagamaan. Tiket masuk kompleks Grand Palace dan Wat Phra Keow sebesar 350 Baht. Potongan tiketnya jangan dibuang, karena bbisa digunakan sebagai Free Entrance masuk ke Vimanmek Mansion, daerah Dusit.

Maintenance (pengecatan ulang) lukisan cerita Ramayana
Belum lihat itinerary saya selama 3 hari di Bangkok? Silahkan klik disini! 


12 komentar:

  1. oowh..aku baru tahu kalau cikal bakal khmer empire itu dari dinasty syailendra..

    arsitektur bangunannya keren gilaaak....


    salam kenal :')

    BalasHapus
  2. Yup! Angkor Wat yang jd tempat syuting itu jg dibangun pas jaman Khmer, katanya agak mirip bangunan candi borobudur (yg dibangun pas jaman syailendra). makanya pengen banget kesanaaa.. tp blm :p

    BalasHapus
  3. Sejarahnya panjang dan berliku gitu yak? *jiah, emang tikungaan??...*

    aah tadinya saya pikir nggak boleh foto2 di grand palace. ternyata boleh yak?.. yang jelas, jadi makin semangat buat ke bangkok deh! >.<
    #mupeng

    BalasHapus
  4. eh itu foto yg pertama dimana? kok ga keliatan kaya grand palace thailand (baru liat dari foto2 prang aja sih)
    eh mil disana kan ada kuilnya kan? ada yng ibadah disana ga? gw pingin banget ke thai pas ada acara2 yang berbau budaya atau religi

    BalasHapus
  5. @gaphe: ngebet kesana cm pengen foto2 doang di Grand Palace? -_____-"

    @exort: foto pertama itu di gate nya. Emang sih di kompleks itu rada ga matching bangunannya soalnya dibuatnya ga dalam masa yg sama. Klo yg dibangun jaman King Rama I msh yg asli khmer bgt, tp yg dibangun setelah2 nya mulai campur2 gaya eropa ya?
    Di situ msh dipakai utk t4 ibadah kog, malah waktu aku kesana bnyk yg sembahyang gitu. Coba deh masuk ke website amazing thailand, disitu ada jadwal2 festival tiap bulan.

    BalasHapus
  6. Itu emas beneran dipake ngelapisin atapnya ato gimana sih?

    bisa gag iya diambil dikit untuk bayar utang Indonesia?
    hehehehe..
    *kidding :p

    BalasHapus
  7. kalo di luar negeri kok lingkungannya rapi dan bersih ya..? gak kaya kraton jogja..

    BalasHapus
  8. wah bagus banget.sayang gak ada uang.maksih postingannya.salam kenal.klu ada waktu,kunjungi blog ane ya

    BalasHapus
  9. Mila, lu nulis sambil baca buku sejarah yah

    komplit deh....

    Fotonya si monyet mana?

    BalasHapus
  10. @cipu: gw cuman sedikit riset aja, browsing2... menyesal dulu gw tidur pas pelajaran sejarah. skrg tiba2 gw jd tertarik & bangga ternyata Raja2 Indonesia jaman dulu canggih2 sampe bisa menjajah bangsa lain hahahaaa

    BalasHapus
  11. wooow, saya sampe terkagum2 ngliatnya...

    BalasHapus
  12. lama tak berkunjung lagi ..
    wahh.. kak mila ini bisa jadi jendela dunia biar gak keluar negeri tapi kalau baca blognya kak mila serasa ada di tempat itu juga, itu semua karena komplitnya cerita perjalanannya ..
    saya sampai terkagum-kagum ....

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...