Beberapa hari lalu saya dapet e-mail dari seseorang, kita sebut aja namanya Mawar (bukan nama sebenarnya). Si Mawar nanya, "ngapain aja di USS?," karena kebetulan dia berencana mau ke Universal Studio Singapore juga.
Saya jawab ke Mawar, coba aja search di google website-nya USS, disitu kan ada tuh info komplit mengenai permainan di USS. Kalo tanya SAYA sih, malu jawabnya.
Mau foto di depan monumen bola dunia USS - yang merupakan hal wajib dilakuin klo kesana, gagal karena ditutup papan renovasi.
Naik Rollercoaster indoor, pas keluar ada foto candid memalukan persis kayak foto candid di Hongkong yang memperlihatkan ketakutan ke-ekspresif-an saya.
Ada satu lagi yang lebih mengerikan, saya BASAH KUYUP di Universal Studio.
Entah ini semacam kutukan, tidak pernah belajar dari kesalahan masa lalu atau emang kebetulan sial. Waktu ke Disneyland Hong Kong saya juga BASAH KUYUP di tengah terik matahari. Saya pernah cerita sedikit mengenai hal ini dulu. Tapi akan saya ulang sedikit kali aja ada yang belom pernah baca.
Jadi ceritanya pas pawai, saya dan adik-adik dengan gagah berani mengambil barisan paling depan bersama dengan anak-anak kecil yang membawa payung.
Jadi ceritanya pas pawai, saya dan adik-adik dengan gagah berani mengambil barisan paling depan bersama dengan anak-anak kecil yang membawa payung.
Tanpa kita duga-duga ternyata pawai nya nyemprot-nyemprotin air ke penonton. Pertama-pertama sih lucu-lucu gitu. Pinokio keluar bawa pistol air, cipriiit cipriiiit. Terus ada bunga-bunga-an yang menari-nari dan ada watercan yang semprot-semprot-in air, cipraaat cipraaat.
Lama-lama pawai semakin brutal. Ada semacam mobil penyembur air dengan Mickie Mouse melambai-lambai diatasnya. Mirip kayak mobil pemadam kebakaran. Saya dan adik-adik berniat kabur, kita berbalik badan tapi di belakang kita gerombolan orang rapat sekali dan tidak bisa di tembus. Kita pun panik. Sementara mobil pembawa air bah itu semakin mendekat.
Akhirnya spontan kita menyebar, merunduk, dan mencari perlindungan di balik payung anak-anak kecil di sebelah-sebelah kita. Tetap saja BASAH -____________-"
Nah, waktu saya ke USS terulang lagi kejadian basah kuyup karena bodoh di salah satu attraction (wahana) dalam Jurassic Park. Attraction ini semacam arung jeram gitu dengan dinosaurus-dinosaurus murka di samping-samping kita. Sebelum mengantri kita harus menitipkan tas di semacam loker yang tarif nya 4 SGD perjam. Alay 1, Alay 2 dan Alay 3 berusaha berhemat dengan hanya menggunakan satu loker buat bertiga. Di dalam situlah kita menaruh semua barang bawaan kita.
Cerita yang di paragraf atas itu harus benar-benar di pahami. Khususnya di kalimat yang terakhir itu. Soalnya ini berkaitan banget sama cerita selanjutnya. Oke?
Coba dibaca sekali lagi.
Sudah ngerti kan? yak... sekarang kita lanjut.
Permainan itu antrinya puanjang banget. Di depannya itu estimasi waktu ngantrinya 70 menit. Kita pun mengantri dengan polos nya, tanpa membawa apa-apa. No bag, no camera, no cellphone, nothing. Hanya baju di badan (dan sunglasses pastinya - supaya tetap eksis).
Setengah jalan antrian kita baru mulai merasakan ada yang aneh karena orang-orang lain pada bawa tas. Lebih aneh lagi pas liat orang-orang yang nenteng semacam plastik yang belakangan baru kita ketahui adalah ponco (semacam jas hujan). Kita pun mulai gelisah dan ga pede. Galau dan bimbang campur aduk menjadi satu. Kalau kita ninggalin antrian buat cari jas ujan dulu nanti kita musti antri dari belakang lagi. On the other side, kita tiba-tiba terserang rasa takut basah yang lebih dashyat dari sebelumnya.
Sementara para alay masih labil, posisi antrian semakin maju. Jeng...jeng.... tiba-tiba di pojokan berdiri lah sepasang mesin penjual Ponco Plastik. Tapi itu kan harus beliiiii... kita harus masukin koin ke dalemnya... baru bisa dapetin itu ponco plastik, sedangkan semua barang-barang kita kan ada di dalem LOKER. Huhuhuuu... bagaimanaaaa iniiiiii ????
Alay 1, Alay 2 dan Alay 3 pun semakin galau.
Kegalauan pun mencapai puncaknya berganti dengan kepasrahan maksimal. Que sera..sera.. What will be.. will be.. *alunan biola mendayu-dayu sebagai bekgron musik*
Tibalah giliran kita masuk ke dalam boat bulat berwarna kuning, bersama dengan sekeluarga orang India. Ibunya yang berukuran Triple XXL duduk persis di depan alay 1 (saya). Itu boat bulat yang harusnya muter-muter posisi nya kena riak-riak jadi ga muter karena keberatan sama tu ibu-ibu. D*mn, mana posisi saya menghadap belakang, jadi kayak jalan mundur terus gitu. Bleeeegh -____-"
Nah ini nih klimaksnya. Kita sampai ke dalam sebuah terowongan gelap, trus masuk kayak semacam ruangan, yang tertutup pas kita di dalam. Suasana sunyi senyap. Tiba-tiba saya merasakan permukaan air di bawah boat semain lama semakin tinggi, boat terangkat perlahan. Kita semua tegang, dont have any idea mau diapain.
O'ow... Saya lihat-lihatan sama Alay #3. Trus Alay #3 mengalihkan pandangan buat lihat-lihatan sama alay #2. Saya pun mencari target lain buat lihat-lihatan, dan pandangan saya bertemu dengan ibu-ibu India triple XXL yang pas di hadapan saya itu.
Secercah cahaya matahari masuk, ada semacam pintu yang terbuka. Pintunya pas di belakang saya, jadi saya ga gitu ngerti detailnya bagaimana. Tiba-tiba saya merasakan boat dihempas kan seperti air cucian kotor yang di lontarkan dari ember. Bersamaan dengan itu saya merasakan guyuran air persis di atas kepala, seolah-seolah kayak saya sedang mandi di kali, kepleset, kejungkir ke belakang, trus diguyur gayung raksasa segede tangki air merk Penguin ukuran 650 Liter dari atas.
Seketika itu juga saya menyadari kalau saya BASAH KUYUP.
Di pinggir pintu keluar, saya dan alay #2 dengan mengenaskannya sibuk memeras pakaian kita yang basah dibasan. Ada ibu-ibu lewat, dia tampak sangat kering, mungkin karena pakai Ponco Plastik. Ibu-ibu itu menertawai kita yang basah kuyup di pojokan sambil geleng-geleng kepala dengan tatapan antara kasian dan terhibur gitu. Kita berdua pun hanya bisa menghunuskan pandangan setajam silet ke punggung ibu-ibu itu.
Kita pun bergegas berjalan ke arah loker, meninggalkan jejak-jejak air yang masih menetes dari baju kita yang basah. Ternyata kesialan kita belum berakhir. Loker kita terkunci karena sudah lewat dari 60 menit. hiks! Untuk membukanya kita harus memasukan 4 SGD lagi. Tapi bagaimana mungkin? Tas, dompet dan semua uang kita kan ada di dalem loker.
Nyaris aja kita bertiga nangis meraung-raung karena semua barang kita telah di rebut oleh loker sialan itu dan dia hanya menyisakan baju basah di badan kita masing-masing (dan sunglasses basah tentunya). Sebelum itu terjadi, saya merogoh kantong saya dan menemukan recehan. Tapi recehan saya itu kurang dari 2 SGD... masih kurang banyaaaaak.. huhuhuuu....
AHA! ide pun datang. Alternatif 1: kita pinjem uang dari orang lain, nanti setelah loker kita kebuka langsung deh kita balikin. Kalo Alternatif 1 ga sukses karena ga ada yang mau minjemin receh ke tiga orang culunn yang basah kuyup, saya punya Alternatif 2: ngamen sampe kekumpul recehan buat buka loker.
Alay #2 mencari target, buat dipinjemin duit. Pilihan pun tertuju kepada petugas USS, seorang mbak-mbak imut yang menggemaskan. Mbak-mbak itu pun menolong kita membuka loker dengan kartu nya. Terima kasih Tuhan telah kau kirim kepada kami seorang penolong dalam wujud mbak-mbak petugas USS yang imut nan lucu. Setelah kita mendapatkan kembali barang-barang bawaan kita, dan setelah mengganti hutang 4 SGD, kita pun langsung mengabadikan kekuyupan yang menyedihkan tersebut.
Muka-muka celepuk kuyup |
Atas - bawah, Luar - dalem, bassssaaaaahhhh....... |