Dari kecil saya sudah seneng banget yang namanya baca buku, tapi sejak saya mulai traveling saya jadi seneng banget baca buku sejarah. Hampir tiap bulan saya memburu buku-buku sejarah di situs online Amazon.com dan Bookdepository.com. Soalnya buku sejarah yang di tulis sejarawan asing itu seru bacanya, sangat naratif jadi kayak baca novel. Jangan bayangin model buku sejarah kayak buku teks pegangan kita jaman sekolah dulu. Saya terpaksa harus menelan kembali statement yang pernah saya buat waktu sekolah dulu kalau sejarah itu membosankan
Salah satu buku favorit saya tentang sejarah Indonesia jaman kerajaan-kerajaan dulu adalah buku nya Paul Michel Munoz yang judulnya Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula. Baca buku ini saya jadi paham tentang kejayaan Kerajaan Sriwijaya selama 6 abad di wilayah nusantara hingga ke semenanjung malaya. Saya juga jadi paham tentang pergantian kerajaan-kerajaan yang pernah menguasai Jawa jaman dulu. Itulah yang membawa saya merancang perjalanan Candi Hoping di daerah Jogja dan sekitarnya.
Kalau sebelumnya saya pernah datang di candi-candi ini hanya untuk melihat susunan batu yang dipahat cantik, kali ini saya datang dengan modal sedikit ilmu pengetahuan tentang asal-usul candi yang saya baca di buku ini. Dan buat saya, setelah tau sedikit sejarah latar belakang nya kekerenan candi - candi itu levelnya meningkat drastis jadi 736 %. Begitu pula waktu melihat figur Candi Borobudur yang megah di pagi hari diantara hembusan kabut tipis yang menghiasi Stupa nya, saya merasa level apresiasi saya terhadap Candi itu meningkat 689 %. Sama hal nya sewaktu saya mencoba merunutkan kisah Lalitasvistara yang terukir di relief panel-panel dinding Candi, level kekaguman saya meningkat 820%.
Bukan hanya kisah kehidupan Sang Buddha yang terukir di Bas Relief Panel di Borobudur, ada juga kisah tentang seorang pemuda pedagang yang hidup di abad ke-8, bagaimana dia naik kapal dan pergi untuk mempelajari ajaran Buddha. Di panel relief yang ada gambar kapalnya itu kita jadi tahu jenis kapal yang digunakan waktu jaman itu, pakaian-pakaian yang digunakan, dan kegiatan perdagangannya, karena semua terukir secara detail.
Borobudur |
Dinding Borobudur |
Bas Relief yang menggambarkan situasi perdagangan dan maritim di nusantara masa itu |
Model kapal Nusantara abad ke-8 |
Kalau ditilik dari bentuk kapal yang terpahat di situ, bisa dilihat kalau dari segi maritim Kerajaan-kerajaan jaman itu yang berada di kawasan nusantara gak kalah canggih sama bangsa-bangsa lain. Kira-kira mungkin dengan kapal model gini sekumpulan orang dari wilayah nusantara pernah pergi hingga ke pulau Madagaskar dekat Benua Afrika, jauh sebelum Columbus berlayar melewati Cape of Good Hope dan menemukan Benua Amerika. Keturunan orang-orang dari wilayah nusantara yang berlayar beberapa abad lalu itu hingga saat ini masih hidup di Madagaskar.
Borobudur ini dibangun di puncak kejayaan Agama Buddha di Nusantara, yang mengikuti kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Candi Buddha yang besar ini dibangun di wilayah Kerajaan Mataram Kuno, yang diduga kuat adalah pengikut (vassal) Kerajaan Sriwijaya, dibawah kekuasaan Dinasti Syailendra. Pendiri Kerajaan Mataram Kuno ini sebenarnya adalah Sanjaya, yang konon masih merupakan keturunan dari Ratu Shima dari kerajaan Kalingga yang - kalau dilihat dari Candi Dieng yang didirikannya, adalah beragama Hindu.
Kemudian Syailendra datang, di back-up oleh Sriwijaya, menggulingkan kekuasaan Wangsa Sanjaya dan merubah kerajaan Mataram Kuno ini menjadi kerajaan Buddha. Tapi pas jaman itu gak serta merta rakyat nya pindah agama masal semua, sebagian masih taat menganut agama Hindu. Jadi dibangunnya Candi Borobudur itu, selain untuk jadi pusat Agama Buddha dari seluruh belahan dunia juga diharapkan bisa menarik lebih banyak penganut Hindu di daerah sekitar situ untuk pindah ke Buddha. Sementara itu Wangsa Sanjaya yang telah di kalahkan oleh Dinasti Syailendra menanti saat-saat pembalasan untuk merebut kembali wilayahnya.
Kemudian tibalah saat yang dinanti-nanti, peluang untuk mendapatkan kembali Mataram Kuno. Wangsa Sanjaya kembali berjaya. Itu terjadi tak lama setelah Candi Borobudur selesai dibangun, tapi ceritanya akan saya lanjut di postingan berikutnya. Sekitar abad ke-9, kekuasaan Syailendra di Mataram Kuno berakhir dan Wangsa Sanjaya kembali dengan pengaruh Hindu-nya dan membangun Candi Prambanan.
Memang banyak yang bilang kalau
Borobudur itu adalah sebuah kitab berbentuk bangunan, begitu banyak
pesan-pesan dan ajaran Buddha yang terangkum di detail-detail candi
tersebut. Kalau mau dikulik-kulik dan dibahas satu-satu, wuih bisa gak akan selesai-selesai nih postingan saya. Apalagi ternyata bukan cuman kemegahan Candi pada saat matahari terbit, kemolekan ukiran relief nya, dan perayaan Waisak tiap tahun lengkap dengan pelepasan lampion-lampion di sana aja yang bisa dibahas. Peristiwa yang terjadi dibalik pembuatan candi Borobudur juga ternyata menarik banget- ada intrik-intrik, konspirasi, perebutan kekuasaan dan pertumpahan darah. Seru gak tuh.
Membaca tulisan mba tentang Candi Borobudur langsung mengingatkan saya saat pertama kali Ke Jogjakarta tahun 2004 yang lalu. Saya ke sana waktu itu dalam rangka silaturahmi dengan calon istri hiehiehee. Alhamdulillah sekarang sudah punya buntut dua orang, sudah sepasang.
BalasHapusSaat saya ke Candi Borobudur tahun 2004 lalu saya naek motor boncengan dari KulonProgo. Agendanya ya liat liat aja maklum saya kan dari Pontianak. Lalu sempat foto dengan tukang foto keliling yang ada di sana. Panas cuacanya saat itu tapi berkesan hiehiheiehiee
wah penuh kenangan ya, Pak Asep hehehee
Hapus736, 689, ama 820 % datengnya dari mana ya? #kunyah permen karet
BalasHapusitung2 di kalkulator karce, pasti untung
Hapustaukah, aku belum pernah ke Borobudur ... walaupun udah bolak balik ke Jogja, lah borobudur kan di magelang neeng *toyor diri sendiri* :p
BalasHapusiya tauk, udah berapa kali gitu lo komen di blog gw ini bilang klo blom pernah ke borobudur
Hapushihihi... postingan mu ini sebagai rangkuman dari buku2 sejarah import yang tidak membosankan itu yah?
BalasHapusbener lohh, bacanya jadi gag bosen.
apakabar bu hajjah? :)
bukan rangkumna, cuman cuplikan sedikit ajah.. aslinya panjang itu ceritanya hehehee
HapusKe borobudur yg ngak enak cuman naik tangganya doang bikin dengkul ogep hehehehe
BalasHapusah tangganya kan dikit cuman segitu doang wkwwkwkwk
Hapusikan hiunya gak mau ngunyah gw, pait katanya. gw habis semedi cukup lama buk, banyak masalah yg perlu diselesaikan satu2, dan skrng baru mulai kembali bergerilya
BalasHapuslo sih kebanyakan makan jengkol makanya pait bwahahahaa....
Hapushi mila, salam kenal...
BalasHapusbaca tulisan km kayaknya menarik ya baca2 sejarah dan emang sebenernya sejarah itu menarik, tapi kenapa pas di sekolah dulu kayaknya membosankan ya hahahahaha...
Nah bener kan pas sekolah pelajaran sejarah bosenin
Hapusmenikmati situs sejarah, apalagi tau latar belakang kisahnya... pasti lebih menarik ya Mil..
BalasHapusbuku2 sejarah yg ditulis oleh sejarawan asing lebih menarik tentunya ya.. ^_^
andai saja buku2 sekolah itu yang seperti itu ya Mil, pasti pelajaran sejarah menyenangkan sekali.. :-D
enaknya tuh pas sekolah belajar sejarahnya pke gambar-gambar, foto-foto, film, diskusi, roleplay, klo perlu datengin bareng2 situs2 sejarahnya jd bisa liat langsung, baru deh tuh jadi seru hehehehee
HapusAku justru dulu paling suka sejarah lho, Mil. Karena gurunya menjelaskan kayak cerita dan sama sekali gk liat buku paket. Keren. Berasa nonton monolog di teater.
BalasHapusKitab berbentuk bangunan.. bagus banget perumpamaannya :)
Aku sih blom pernah ke sana. Sungguh malang.. hixs..
Btw berarti totalnya berapa sih? 1000% dong ya? :D
nah itu guru sejarah yang asik.
HapusBorobudurnya buka di malang, mba. tp di magelang *ditimpuksendal* bwahahahaa
Mila, dari dulu gw penasaran, itu relief perahu ada di lantai berapa sih? Bagian Kamadhatu, Rupadhatu, atau Arupadhatu ya? Eh kayaknya klo Arupadhatu gak mungkin ding :)
BalasHapusinfonya sangat bagus mbak mila ........
BalasHapussalam sukses aja ,,,,,,
BalasHapusartikelnya sangat bagus nie gan ,,,,,,,
BalasHapusMila, mari bertemu dan saling meminjamkan buku. Gw pinjam buku Paul Michelnya, nanti gw bawain Lalita nya Ayu Utami (ato lo malah udah baca? :p)
BalasHapus-Lili-
Asa kredi kredi şirketi size iş personel başlatmak için gereken herhangi bir miktarda kredi vermeye hazırız. sen de de biz sizin için ev satabilirsiniz aylık taksit ev almak istiyorsak,% 3 faiz oranıyla kredi veriyoruz. böylece Lütfen tarım tarım kredi için geçerlidir. Eğer kredi kaydını bizim e-posta gerekirse: asaloantransfer@gmail.com, sen de bu e-posta irtibata geçebilirsiniz: finance_institute2015@outlook.com, birçok Nedenleri ihtiyaç var olabilir Neden bazı bonus nakit giriş - beklenmeyen araç veya ev onarım gelen için ödeme düğün ya da özel bir tatil. Yukarıdaki 100.000 $ $ Arasında 5,000 USD ödünç zaman Ama, bunu ihtiyacınız ne olursa olsun.
BalasHapusÅžirket uzmanlaÅŸma.
1)% 3 faiz oranıyla kredi veriyoruz.
2) seçtiğiniz herhangi bir yerde seçtiğiniz Ayrıca bir ev satın alabilirsiniz.