Ini ceritanya lanjutan dari
cerita kayaking, jadi yang belom baca
postingan kayaking meningan baca dulu supaya nyambung. Masuk ke dalam goa prasejarah ini ada dalam
satu paket sama paket mengayak, karena akses ke goa ini cuman bisa melalui jalan air.
Goa ini dinamakan Tam Pee Hua To (Big Skull Devil Cave) karena konon di dalam goa ini pernah di temukan tengkorak yang menyerupai tengkorak kepala manusia tapi dengan ukuran lebih besar, hence it's the skull of big devil.
Si Big Devil itu tidak sendirian, ada juga ditemukan tengkorak-tengkorak yang seukuran sama manusia biasa. Setelah diuji carbon date nya, ternyata tengkorak-tengkorak tersebut berumur 30,000 tahun. Tengkorak-tengkorak tersebut saat ini sudah tidak ada di gua tersebut, tapi sudah di pindahkan ke museum.
Yang tertinggal di goa ini adalah lukisan-lukisan pra-sejarah yang tersebar di dinding-dinding nya. Ga mungkin kan kalo mau dipindahin ke museum juga, secara yang diangkat musti sama tembok-tembok nya. Mau ditaruh dimana itu? hihihihi... Lukisan-lukisan ini gambarnya rada mirip-mirip gambar anak TK gitu. Menurut hasil tes carbon date, lukisan-lukisan tersebut pun berumur lebih dari 30,000 tahun.
|
Belagak di makan sama batu yang mirip Anaconda #abaikan |
|
Di tengah goa inilah ditemukan kerangka-kerangka pra-sejarah tersebut |
|
Galeri Lukisan Pre-Historic |
Menurut keterangan disana sebenarnya ada 108 lukisan di dinding-dinding goa, tapi karena gelap banget di dalam sana jadi ga semua bisa keliatan. Apalagi kadang posisi lukisannya itu bener-bener impossible buat di capai tanpa memiliki keahlian melata kayak Spiderman. Dengan pencahayaan terbatas dan kemampuan kamera yang pas-pas-an, ini gambar-gambar terjelas yang bisa saya abadikan.
|
Seperti nya ini lukisan pernikahan |
|
Mirip gambar ikan paus |
|
kayak gambar orang sih |
|
Gambar ubur-ubur dan udang |
|
Kayak semacam cumi-cumi berambut -__-" |
|
ini pasti Pterodactil |
menginterpretasi lukisan-lukisan itu juga semacam interpretasi lukisan abstrak gitu, butuh imajinasi tinggi. Tapi dari sekian lukisan abstrak itu, yang paling terkenal ada dua. Cap tangan 11 jari dan gambar manusia-kepala kambing-congor ayam (mungkin dewa nya gitu).
|
Cap tangan 11 jari |
|
Dewa Kambing bercongor Ayam |
Sangking ngetop nya lukisan dewa kambing bercongor ayam itu, di kantor pemerintahnya Ao Luk District dibikin patung yang mirip sama lukisan itu sebagai lambang pariwisata propinsi tersebut.
|
Patung nya jadi kereeeeeen |
Orang-orang sana percaya bahwa manusia yang dulu tinggal dan melukis di goa itu adalah nenek moyang nya orang sana yang sekarang dikenal dengan sebutan Sea Gypsy, suku nomaden yang tempat tinggal nya pindah-pindah tapi di sekitaran laut. Mereka juga tersebar hingga di sekitar Sumatera, sebutannya suku Orang Laut. Waktu jaman Sriwijaya, mereka adalah termasuk orang-orang kepercayaan Raja-Raja Sriwijaya karena ketangguhannya mengarungi lautan.
Waktu mulai ada peraturan perbatasan negara, orang-orang ini ga bisa bebas mondar-mandir lautan lagi. Sebagian yang sudah terlanjur berada di daerah Thailand itu akhirnya menjadi warga negara Thailand tapi hingga sekarang mereka masih hidup dekat dengan laut. Bahkan ada perkampungan nya, sea gypsy village. Saya ga sempat kesana sih, tapi katanya segalanya serba terapung di sana, bahkan satu-satu nya tempat yang ada Seven Eleven terapung ya disana itu. Saya rasa alay disana juga terapung kali yeee...