Kamis, 20 November 2008

Masjid Agung Surakarta

Masjid ini terletak di daerah Keraton Kasunanan dan merupakan pusat kegiatan keagamaan di Surakarta pada jaman dahulu. Posisi masjid ini bersebrangan dengan Pasar Klewer.

Kalau diperhatikan ada beberapa ciri yang mirip dari keraton di Jogjakarta.
Ciri-ciri tersebut adalah pusat pemerintahan (keraton) memiliki pusat keagamaan, pusat perdagangan, alun-alun, dan beringin kembar.

Kalau dikilas balik dari sejarahnya memang keraton di Jogjakarta dibuat dengan susunan yang mirip dengan Keraton Surakarta, karena sebelumnya memang kedua kerajaan ini adalah satu, di Keraton Kartasura.

Kemudian terjadi pemberontakan yang mengakibatkan Keraton Surakarta hancur. Belanda yang terkenal jagonya politik devide et impera tentunya ikut andil dalam peristiwa ini. Setelah keraton Surakarta hancur, Paku Buwono II mendirikan Keraton Surakarta. Sedangkan keraton Jogjakarta dibangun setelah adanya perjanjian Gianti yang membagi Kerajaan Jawa menjadi dua, Surakarta dan Jogjakarta.

Arsitektur Masjid Agung Surakarta ini sangat unik karena berbeda dari bangunan-bangunan masjid pada umumnya. Misalnya, atapnya yang tidak berbentuk kubah, melainkan atap bertumpang tiga. Ruang sholat nya tidak berdinding, lebih menyerupai pendopo. Mesjid ini didirikan oleh pada tahun 1763 oleh Paku Buwono III.

Selain bangunan mesjid yang utama, ada juga menara adzan yang dibangun pada tahun 1928 oleh Pakubuwono X.


Lihat Juga
- Masjid Baiturrahman Aceh



2 komentar:

  1. wayang2 lo ga diikut sertakan? yang beli di mesjid.. hehehehhe...

    BalasHapus
  2. ya sudah lah, biarkan wayang-wayang gw beristirahat dengan tenang....

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...