Sabtu, 15 November 2008

Warung Pecel Tempoe Doeloe

Warung pecel asli Solo ini berlokasi di Jl. Dr. Supomo no.55. Warung ini buka dari pukul 7 pagi hingga pukul 4 sore. Keberadaan warung makan ini ditandai dengan billboard bergambar ibu-ibu pake kebaya sedang meracik pecel. Kalau baru pertama kali ke daerah situ, kita musti jeli mencari lokasi warung nya yang kecil dan agak tersembunyi di balik mobil yang parkir (pengalaman pribadi..).


Desain warung makan ini di dominasi oleh kayu, mulai dari meja, kursi, jendela dan pintu. di ambang jendela kita bisa melihat mesin jahit tua yang kemungkinan besar di maksudkan sebagai dekorasi (agak kurang nyambung memang untuk rumah makan di dekor pake' mesin jahit, tapi yaah.. yang penting jadul). Ada juga beberapa teko dari tanah liat yang berisi air putih di letakkan di atas meja dan botol bening berisi cairan berwarna kuning yang aku asumsikan jamu. Selain itu ada juga toples kaleng (lagi-lagi edisi jadul) yang berisi kerupuk karak.

Sayangnya waktu itu aku ga sempet foto-foto. tapi kalau ada yang mau liat fotonya bisa ikutin link ini.....

Untuk memesan makanan, langsung aja kita menuju ke meja dimana semua menu di hidangkan. Di belakang meja ada ibu-ibu yang langsung meracik pecel setelah kita memesan, untuk nasinya kita bisa memilih nasi putih atau beras merah. Sedangkan untuk lauk nya, langsung saja di ambil dari lauk-lauk yang tersedia di meja...

Memang sudah jadi sifat dasar manusia, apalagi aku, kalau liat makanan sebanyak itu di depan mata, bawaannya laper mata. Jadi pengen semua. Tapi setelah melalui perdebatan batin yang cukup lama, akhirnya aku memutuskan mengambil empal daging. Sebelum beranjak, aku sempat memesan c
abuk rambak sebagai dessert. (selera makan aku memang besar...)

Nasi pecel yang disajikan di atas daun pisang itu memang rasanya di atas standar nasi pecel pada umumnya, bumbunya gurih dan agak pedas. Empal daging nya juga ternyata empuk, walaupun potongannya tebal. Sambil makan pun kita diiringi oleh musik dari sitar.

Setelah nasi pecel ku habis, saatnya beralih ke cabuk rambak.
Menurut sumber yang aku baca (www.kabaresolo.com), cabuk rambak adalah makanan yang khas solo banget. Penganan khas ini terdiri dari ketupat, kerupuk karak, dan bumbu dengan komposisi (yang katanya...) wijen yang digoreng bersama santan kelapa, cabai, bawang putih, kemiri, dan gula merah. Rasa bumbunya memang unik.

PS: Butuh referensi tempat makan di Solo. Coba lihat Peta Wisata Kuliner Kota Solowww.kabaresolo.com. dari



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...